Scroll Top

4 Hal yang Bikin Produk Ramah Lingkungan Digemari Pasar Global

Ilustrasi Produk Ramah Lingkungan
Ilustrasi Produk Ramah Lingkungan. Sumber Foto: Freepik.com/@freepik.

Sejak beberapa tahun belakangan, produk ramah lingkungan semakin digemari. Kalau kita merujuk ke konsep ekonomi, produk tersebut masuk ke dalam model ekonomi hijau atau ekonomi sirkular.

Ekonomi sirkular sendiri merupakan konsep yang tujuannya memperlama pemakaian suatu produk, termasuk bahan baku. Produknya pun dirancang untuk bisa didaur ulang.

Hal tersebut diberlakukan karena ekonomi sirkular memang berpedoman pada prinsip mengurangi polusi dan limbah. Dengan kata lain, pendekatan model ekonomi itu membuat kita menggunakan produk lebih lama, tapi tidak banyak memakan bahan baku.

Nah, tumbuhnya minat masyarakat global terhadap produk-produk ekonomi hijau ini, sejatinya seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan dan mengatasi krisis iklim.

Krisis iklim memang perlu ditangani karena dampaknya merugikan kita semua. Contoh bencana alam yang terjadi karenanya adalah banjir, naiknya permukaan air, suhu panas meningkat, kebakaran hutan, dan bencana alam lainnya.

Oleh karena itu, ketika ada pilihan produk ramah lingkungan, masyarakat global lebih memprioritaskannya karena mempunyai dampak positif untuk lingkungan daripada produk yang orientasinya tidak berkelanjutan.

Kondisi tersebut sudah barang tentu bisa dimanfaatkan oleh pelaku UKM di Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan menyampaikan cerita atas produk yang diciptakan.

Cerita yang dimaksud pastinya masih berkaitan erat dengan alasan yang membuat produk ekonomi sirkular digandrungi di pasar internasional. Nah, hal itu pula yang akan kita bahas bersama di artikel ini!

Mengurangi sampah

Sebuah riset memprediksi pada 2040 ada 710 juta ton plastik bakal mencemari Bumi. Kondisi ini menjadi masalah global karena polusi plastik dapat ditemukan di mana saja, tidak hanya daratan.

Keadaan tersebut belum termasuk sampah jenis lain, semisal limbah tekstil. Secara global, diperkirakan setiap tahunnya manusia menghasilkan 92 juta ton limbah tekstil. Pada 2030, diproyeksikan menjadi lebih dari 134 juta ton per tahunnya.

Kondisi itu tentunya sangat mengkhawatirkan. Sehingga sangat wajar ketika ada produk terbuat dari limbah, maka produk tersebut punya nilai lebih.

Berkelanjutan

Berbicara produk ramah lingkungan tentunya tidak lepas dari prinsip berkelanjutan. Dalam produksi, suatu produk bisa tergolong ramah apabila memenuhi berbagai ciri-cirinya.

Adapun ciri yang dimaskud, seperti menggunakan bahan baku ramah lingkungan, tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya, produk tahan lama, bahan baku yang digunakan bisa didaur ulang, jika barang rusak bisa diperbaiki, saat produksi hemat dalam pemakaian sumber daya alam, dan sudah bersertifikat berkelanjutan.

Apabila produk-produk kamu memiliki ciri-ciri tersebut, maka jangan takut untuk mengangkat cerita dari proses pembuatannya! Justru, hal-hal semacam itu yang bikin produk kamu bernilai tinggi.

Menjaga ketersediaan sumber daya alam

Produk ramah lingkungan kian digemari di pasar global karena dalam pembuatannya juga memperhitungkan pemakaian sumber daya alam, seperti air dan kayu. Dalam konteks ini, jika membutuhkan bahan baku dari alam, maka pemakaiannya sangat minim.

Di lain hal, sangat mungkin kebutuhan akan bahan baku dari alam, seperti kayu, justru diperoleh dari limbah, bukan malah menebang pohon. Apalagi limbah kayu bisa dikreasikan menjadi banyak hal, seperti mainan anak, kotak perhiasan, dan beragam peralatan rumah tangga.

Dengan cara penghematan ini, tentunya ketersediaan sumber daya alam bisa terjaga. Nah, jika produk kamu diproduksi dengan cara seperti itu, maka tidak heran apabila menjadi primadona di pasar dunia!

Aman

Selain dari aspek lingkungan, produk ekonomi sirkular makin diminati karena dianggap aman untuk digunakan. Hal ini tentu saja tidak lepas dari proses pembuatannya yang sangat memperhatikan konsep berkelanjutan.

Maka itu, kalau produk kamu diproduksi dengan pendekatan ekonomi hijau, harusnya kamu percaya diri untuk bisa ekspor!

Motivasi Lebih untuk Negeri

Penerapan ekonomi sirkular memang sangat baik, apalagi mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah. Buktinya, dicantumkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Pada 2021, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional meluncurkan laporan The Economic, Social, and Environmental Benefits of A Circular Economy in Indonesia.

Laporan hasil kolaborasi dengan United Nations Development Programme (UNDP) dan didukung Pemerintah Kerajaan Denmark itu, menyampaikan hasil riset terkait potensi ekonomi sirkular di Indonesia.

Temuannya, jika ekonomi sirkular diterapkan pada lima sektor industri (makanan-minuman, perdagangan grosir-eceran, tekstil, elektronik, dan konstruksi), maka berpotensi menambah Produk Domestik Bruto (PDB) Rp593-Rp642 triliun.

Manfaat lain menerapkan ekonomi sirkular adalah membuka 4,4 juta lapangan kerja sampai 2030 mendatang. Dua manfaat tersebut belum termasuk pengurangan gas emisi karbon, penghematan penggunaan air, dan pengurangan limbah di lima sektor prioritas.

Oleh karena itu, sudah saatnya kamu percaya diri dengan produk ramah lingkungan yang kamu produksi. Jangan malu juga untuk menceritakan kepada dunia bagaimana proses kamu memproduksinya.

Hal tersebut penting untuk disampaikan agar orang-orang tahu, ketika membeli produkmu, sama juga menjaga lingkungan dan berperan dalam menangani krisis iklim.

Sekali lagi, produk ekonomi sirkular sudah menjadi primadona dunia. Maka itu, jangan ragu untuk ekspor. 

Kebanggaan bisa ekspor tentunya semakin lengkap karena dengan menerapkan ekonomi sirkular, kamu juga berkontribusi nyata untuk bangsa dan negera!

Namun, kalau kamu masih bingung caranya untuk ekspor, tak perlu sungkan untuk menghubungi AeXI—bagian dari ekosistem ExportHub.id—yang tentunya bisa membantu produk ramah lingkunganmu menuju pasar global.

Daftar hari ini dengan klik gambar di bawah!

Leave a comment