IJEPA menjadi salah satu contoh sukses perjanjian bilateral pertama yang dilakukan oleh Indonesia dan Jepang. Dalam perjanjian ini, terdapat beragam cakupan yang sangat luas, terutama di bidang ekonomi seperti perdagangan.
Dalam artikel ini akan dibahas secara lengkap perihal perjanjian IJEPA dan beragam keuntungan yang bisa didapatkan oleh Indonesia, terutama di bidang ekspor. Berikut ini adalah pembahasan lengkapnya. Yuk, simak!
Kerja Sama IJEPA Adalah…
IJEPA atau Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement adalah sebuah kesepakatan mengenai suatu kemitraan ekonomi antara Indonesia dan Jepang yang dilandasi dengan prinsip Economic Partnership Agreement (EPA). EPA, pada prinsipnya ialah keterbukaan pasar di Jepang dan Indonesia secara timbal balik serta peningkatan kapasitas Indonesia dengan bantuan pihak Jepang, terutama dalam bidang free trade agreement.
Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement ditandatangani kepala negara Indonesia dan Jepang pada tanggal 20 Agustus 2007 di Jakarta. Kerja sama ini dilandasi oleh tiga pilar utama, yaitu liberalisasi, fasilitasi investasi/perdagangan, dan kerja sama. Dalam kerja sama ini dibuat kesepakatan untuk membuka akses pasar lebih besar bagi kedua negara.
Tujuan utama dari perjanjian ini adalah untuk meningkatkan kinerja ekonomi kedua pihak melalui liberalisasi perdagangan, jasa, investasi, fasilitas dan kerja sama ekonomi. Jepang memanfaatkan EPA bilateral untuk memperkuat akses pasar di negara-negara yang menjadi target produk industrinya. Sedangkan Indonesia menjadikan EPA sebagai kendaraan untuk mendapatkan perlakuan yang seimbang terhadap komoditas Indonesia yang akan diekspor ke Jepang (proper balance). Sehingga kedua negara sama-sama memperoleh keuntungan sesuai dengan perjanjian.
Cakupan Kerja Sama IJEPA Yang Wajib Diketahui
Kemitraan ekonomi Indonesia-Jepang dalam Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement merupakan perjanjian bilateral pertama bagi Indonesia. Terdapat beragam cakupan dari kerja sama ini, yaitu:
- Perdagangan barang.
- Kekayaan intelektual.
- Prosedur kepabeanan.
- Ketentuan asal barang.
- Penanaman modal (investasi).
- Energi dan sumber daya mineral.
- Kerja sama perbaikan lingkungan.
- Pengadaan barang & jasa pemerintah.
- Perdagangan jasa perpindahan orang perseorangan (tenaga kerja).
- Perbaikan lingkungan usaha dan peningkatan kepercayaan usaha.
Tujuan dan Manfaat Besarnya bagi Indonesia
Tujuan utama dari Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement adalah untuk meningkatkan perdagangan dan investasi Indonesia dan Jepang. Adapun tujuan lainnya adalah sebagai berikut.
- Liberalisasi Perdagangan
Perjanjian ini untuk menghapuskan/mengurangi hambatan perdagangan (bea masuk) dan investasi (perbaikan & kepastian hukum).
- Fasilitas Perdagangan
Perjanjian ini untuk memfasilitasi kedua negara dalam melakukan kerja sama standardisasi, bea cukai, pelabuhan, dan jasa perdagangan. Di samping itu, juga mengatur perbaikan iklim investasi sehingga dapat meningkatkan kepercayaan Investor/pebisnis Jepang untuk berinvestasi di Indonesia.
- Capacity Building
Perjanjian ini memberikan ruang bagi kedua pihak untuk melakukan kerja sama dalam rangka meningkatkan daya saing produsen Indonesia.
Adapun manfaat dari kerja sama ini adalah sebagai berikut:
- Peningkatan Kinerja Perdagangan Barang
Perdagangan Indonesia – Jepang setelah implementasi IJEPA (2009-2017) meningkat sebesar 155% yang membuat ekspor tumbuh 101.7% dan impor sebesar 322.1%.
- Peningkatan Kinerja Perdagangan Jasa
Secara rata-rata, Indonesia banyak mengekspor jasa bisnis ke Jepang dan mengimpor jasa bisnis serta jasa rekreasi budaya dari Jepang.
- Peningkatan Investasi
Perjanjian ini akan makin menarik minat Jepang dalam menanamkan investasi di Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya tren investasi Jepang di Indonesia dari kisaran 2.6% (2000-2008) menjadi 28.9% (2009-2017).
- Peningkatan Pengiriman Tenaga Kerja
Jepang membuka peluang pengiriman tenaga kerja perawat dan perawat lansia (caregiver) untuk bekerja di Jepang. Tercatat selama 2008-2017, Indonesia telah mengirimkan 622 tenaga perawat dan 1.494 tenaga perawat lansia.
- Peningkatan Daya Saing
Adanya skema capacity building dapat mendorong tumbuhnya industri pendukung, termasuk UKM.
- Peningkatan Daya Beli Masyarakat
Meningkatnya ekspor dan investasi, terbukanya lapangan kerja, berkembangnya industri pendukung, dan pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan daya beli masyarakat.
Peluang Produk Komoditas Indonesia di Pasar Jepang
Sejak IJEPA berlaku, terdapat beberapa produk yang mengalami kenaikan ekspor yang signifikan, di antaranya adalah sisa logam mulia, mobil dan kendaraan bermotor, minyak sawit, mesin cetak, timah yang tidak ditempa, batu bara, briket, alas kaki, karet, kertas, produk perikanan, perkebunan, pertanian, hingga kehutanan.
Eksporior, itulah pembahasan lengkap tentang kerja sama IJEPA antara Indonesia dan Jepang. Keuntungan dari kerja sama ini bagi pelaku usaha di Indonesia adalah meningkatkan akses pasar barang dan jasa, investasi terutama di bidang manufaktur, membuka peluang kerja di Jepang, hingga kerja sama untuk meningkatkan kapasitas. Sehingga Indonesia semakin maju di berbagai aspek, terutama di bidang ekspor.