Skincare kini menjadi bentuk bisnis baru yang digandrungi. Bukan hanya dilakukan oleh pengusaha saja, selebriti juga banyak mengeluarkan skincare brand mereka. Bahkan di media sosial sempat ada perbincangan bahwa ini mirip seperti selebriti dan bisnis parfum yang menjamur seperti beberapa saat dulu.
Skincare dan Self Love
Jika membicarakan skincare, ini tidak bisa jauh-jauh dari gerakan self love. Ini adalah istilah yang merujuk pada mengenali diri sendiri dan mencintainya sebaik mungkin. Melansir dari Alodokter, hal ini adalah kewajiban untuk menerima diri sendiri dan memperlakukannya sebaik mungkin.
Self love tersebut bisa dilakukan dengan ragam bentuk. Beberapa contohnya seperti:
-
- Tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
-
- Mengenali diri sendiri.
-
- Tidak khawatir dengan pendapat orang lain.
-
- Menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna, termasuk dirimu sendiri.
-
- Lebih percaya diri.
-
- Bergaul dengan orang-orang yang memberi pengaruh baik.
-
- Menjaga kesehatan tubuh.
Menggunakan skincare merupakan salah satu bentuk self love juga karena masuk dalam upaya menjaga kesehatan tubuh. Apalagi kulit masuk ke dalam panca indera. Ditambah lagi, self love ini semakin marak dalam beberapa waktu belakangan. Bukan hanya lewat media sosial, campaign langsung juga sering dilakukan ketika ada kesempatan oleh beberapa pihak.
Apalagi semenjak Covid-19, ada penelitian dari Euromonitor yang menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan kesadaran merawat kulit kedua paling tinggi di dunia. Peran akses informasi yang semakin mudah, kampanye dari brand maupun bukan di media sosial, menjadikan pemakaian skincare sudah menjadi gaya hidup baru.
Survei Inventure Alvara menyebutkan bahwa pembersih wajah berada pada prioritas pertama dalam penggunaan skincare, yakni sebanyak 59,4%. Ditambah, survei Google di 2022 menunjukkan kesadaran akan kandungan skincare juga sudah mulai meningkat di masyarakat. Terbukti dengan hasil penelusuran dengan peningkatan presentase sebagai berikut:
-
- Ceramide: 130%
-
- Niacinamide: 100%
-
- Skin barrier: 80%
-
- Travel pack: 70%
-
- Rambut kering: 70%
-
- Ketombe: 60%
-
- Retinol: 100%
-
- New make up: 80%
-
- Lip balm: 130%
5 Alasan Bisnis Skincare Berkembang Pesat
Kini jika bicara soal skincare, kita tidak bisa melepaskannya dari bisnis. Apalagi brand skincare sudah semakin menjamur. Terlebih pertumbuhannya di dalam negeri, dalam beberapa bulan saja, setidaknya sudah muncul merek baru yang tak jarang juga dikeluarkan oleh selebriti atau influencer.
Ada beberapa alasan kenapa banyak orang, khususnya di Indonesia melirik skincare sebagai lahan basah untuk bisnisnya. Melansir dari Indocare B2B Services, inilah alasan kenapa hal ini sangat menguntungkan:
-
- Target Pasar yang Luas
Sebagai negara dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, Indonesia merupakan pangsa pasar yang menarik. Sepuluh tahun lalu, mungkin ini bukan angka yang berarti. Tapi semenjak adanya pandangan kesetaraan (equity), angka tersebut bisa menjadi peluang. Sudah banyak orang yang menganggap bahwa skincare bukan hal yang dikhususkan untuk perempuan saja, tetapi laki-laki juga cocok menggunakannya.
-
- Besarnya Daya Beli
Kebersihan menjadi hal yang tidak bisa dikompromi lagi, terlebih setelah pandemi Covid-19. Bisa juga dilihat dari banyak produk berbahan alami dan berkelanjutan yang diklaim menjadi lebih sehat di awal 2020. Perubahan gaya hidup juga menanggap bahwa kosmetik dan skincare merupakan bagian dari hal itu.
-
- Membangun Usaha yang Mudah
Dalam legalitas, membangun usaha di Indonesia bukan hal yang sulit. Apalagi upaya pemerintah dalam mendukung UMKM begitu besar dengan beragam regulasi yang sudah dibuat. Semua orang bisa membangun usaha tanpa pengalaman atau latar belakang tertentu, bahkan bisa dilakukan dengan modal yang minim.
-
- Modal Rendah Profit Besar
Seperti yang sudah kami bahas di poin sebelumnya, modal untuk membangun usaha apalagi skincare ini bisa dilakukan tanpa perlu merogoh kocek yang dalam. Ada banyak jasa maklon untuk mengembangkan bisnis kosmetik dan skincare. Hal itu bisa disesuaikan pula dengan produk yang akan kamu jual. Apakah itu berbahan dasar alami, ramah lingkungan, dan sebagainya.
-
- Pemasaran Digital Mudah
Seiring dengan perubahan daya beli masyarakat dari offline ke online, hal ini bisa memudahkanmu juga dalam memasarkan produk ini. Misalnya dengan bekerja sama dengan KOL atau influencer, mengadakan giveaway di media sosial, dan sebagainya.
Salah satu strategi marketing yang sudah terbukti ampuh dan menaikkan penjualan adalah dengan mengandalkan live streaming atau social commerce. Kamu tidak perlu mengeluarkan biaya operasional seperti membuka toko. Cara ini juga bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Peluang ekspornya juga bisa terbuka lebar.
Untuk memaksimalkan pemasaran dengan live streaming atau social commerce, kamu bisa mengandalkan Bencuan, salah satu bisnis unit di bawah ExportHub.id (milik PT Usaha Dagang Indonesia) yang bisa membantumu dalam hal tersebut. Sudah terbukti dengan nilai sales yang besar yang dapat kamu cek langsung di media sosialnya. Yuk, gabung sekarang!