Scroll Top

Jual Baju ke Luar Negeri, Bagaimana Caranya? 

Jual baju merupakan salah satu bisnis yang banyak dilirik. Sebagai salah satu kebutuhan pokok manusia, yakni sandang, pakaian bukan hanya dianggap untuk melindungi tubuh dari suhu saja. Bahkan kini baju sudah dilihat sebagai penanda status sosial. 

Pakaian Sebagai Status Sosial 

jual baju

Pakaian dapat memperlihatkan status sosial orang dengan mudah. Cukup melihatnya saja, terkadang kelas ekonominya dapat ditebak dengan tepat. Sejarahnya dimulai ketika di abad pertengahan. National Geographic menyebutkan banyak bukti tertulis dan visual saat itu yang menjadi datanya. 

Golongan elit saat itu menjadikan baju sebagai salah satu alat gradasi status dan identitas pada setiap orang. Jenis kain, tenunan, mode jahitan, bisa memperlihatkan perbedaan kelas dan profesi. 

Berikut ini beberapa elemen dalam pakaian yang bisa membedakan status sosial saat itu: 

 

    • Kualitas Kain 

Kain yang digunakan untuk pakaian elit saat itu dapat terlihat dari kualitas, warna, dan ornamen pakaian yang bisa dilepas pasang. Pakaian yang terbungkus dari khlamis, sampai jubah upacara dapat menandakan kelas sosial tertentu saat itu.  Penggunaan sutra sempat juga dikecam oleh tradisionalis Romawi karena bahan ini melekat pada tubuh yang menyebabkannya disukai oleh wanita penghibur saat itu. 

Kapas juga sempat dianggap mewah di Eropa Utara, karena ketika itu linen adalah bahan nabati yang sengaja dibudidayakan untuk pakaian ringan. Saat itu, orang Eropa belum pernah membudidayakan kapas, sehingga dianggap sebagai jenis wol yang tumbuh di pohon. 

 

    • Pengunaan Warna 

Warna tertentu dalam baju juga bisa dianggap sebagai salah satu simbol kelas sosial saat itu. Apalagi kalau bukan karena sumber pigmen tertentu masih sulit, sehingga hanya orang tertentu saja yang bisa menggunakan pakaian dengan corak dan warna terbatas. Contohnya, merah tua terbuat dari tubuh kering serangga betina Kermes vermilio dari pesisir Mediterania. Pakaian dengan warna ini hanya digunakan saat upacara seremonial raja. 

Ungu juga merupakan simbol warna yang mewah karena pewarnanya yang mahal serta langka. Untuk mendapatkan warna ini, harus ada sekresi lendir siput laut kecil berduri asli Mediterania Timur. 

jual baju

Dalam abad pertengahan, ungu dianggap warna yang mahal karena dibutuhkan sekitar 9.000 moluska untuk menghasilkan satu gram pewarna. Bahkan nilainya saat itu lebih mahal dari emas. Bahkan ada legenda menyebutkan Kaisar Romawi Aurelian tidak mengizinkan istrinya untuk membeli mantel berwarna ungu. 

Kini dengan segala kemudahan yang ada, simbol kemewahan pakaian tidak lagi sama ketat seperti saat itu. Penggunaan pigmen warna tertentu juga tidak sulit dan semua orang diperbolehkan untuk menggunakan mode pakaian apa saja asalkan mampu membelinya. 

Jual baju saat itu juga tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Para elit saat itu menggurui dan mendorong pekerjaan penjahit, hal itu yang membentuk serikat profesional penjahit di zaman itu. 

jual baju

Sekarang siapa saja bisa jual baju dengan bebas, tanpa ada tekanan dari golongan tertentu. Asalkan mereka bisa memproduksi pakaian dengan kualitas baik, semua orang bisa membelinya. Bahkan bisa dijual hiingga ke luar negeri. Perbedaan kelas yang terlihat dalam kehidupan modern mungkin pada merek tertentu yang identik dengan harga gila-gilaan. 

Jual Baju ke Luar Negeri 

jual baju

Produksi pakaian dalam negeri kualitasnya tidak main-main. Banyak kain kualitas tinggi, desainer ahli, serta penjahit kemampuan bagus bisa menghasilkan sandang sesuai dengan harga dan permintaan pasar. Bahkan tidak sedikit pula desainer lokal yang mendapatkan pembeli dari selebriti dan musisi Hollywood terkenal. 

Lalu bagaimana langkah yang bisa dilakukan jika ingin jual baju ke luar negeri? Berikut ini beberapa caranya mengutip dari Fortune Indonesia: 

 

    1. Lewat Marketplace Global 

Menjual pakaian lewat platform ini bisa langsung memberikan keuntungan dan kecepatan penjualan. Dengan bantuan internet, penjual akan bisa bertemu langsung dengan customer.  Kamu bisa jual baju lewat beberapa contoh marketplace global seperti Alibaba, Aliexpress, Ebay, dan Amazon

 

    1. Email Marketing 

Metode lain yang bisa kamu lakukan dalam jual baju adalah lewat email marketing. Kamu juga bisa melakukan pendekatan lebih personal dengan calon pembeli. Sehingga penawaran dan penjualan bisa semakin efektif. 

Surat elektronik yang akan kamu kirim ini bisa dipersonalisasikan sesuai dengan kepribadian atau kebutuhan dari calon pembeli. Sehingga mereka akan merasa lebih nyaman dan kecenderungan membeli akan lebih besar. 

 

    1. Ads 

Cara lain dalam jual baju ke luar negeri adalah dengan memanfaatkan social media ads. Facebook Ads misalnya. Kamu bisa menargetkan konsumen sesuai dengan pasar produk. Bisa juga untuk mengarahkan konsumen untuk mengunjungi website. Membantu identifikasi demografi pasar lebih rinci, misalnya usia, jenis kelamin, lokasi, jenis perangkat yang digunakan, dan sebagainya. 

Hal lain dalam penjualan ke luar negeri adalah memahami regulasinya. Sebab, aturan setiap negara terkadang berbeda. Jadi dokumen dan segala berkas dalam kegiatan ekspor ini harus dipenuhi tanpa ada kekurangan satu pun. 

Untuk lebih mudah lagi, kamu bisa menyerahkannya pada DTI, bisnis unit di bawah ExportHub.id (milik PT Usaha Dagang Indonesia) ini fokus membantu eksportir dalam mengurus regulasi ekspor. Inilah saatnya kamu jual baju ke pasar global! 

jual baju

Leave a comment