Scroll Top

Angle Kamera dan Tekniknya untuk Video Profesional

Ilustrasi seorang videography mengatur angle kamera
 Ilustrasi seorang videography mengatur angle kamera. Sumber foto: istockphoto/@varunyu suriyachan.

Pernah nggak sih kamu nonton film atau video yang langsung terasa keren, dramatis, atau bahkan bikin merinding? Rahasianya sering kali bukan cuma di cerita, tapi di cara pengambilan gambarnya-khususnya pemilihan angle kamera.

Angle kamera adalah salah satu kunci utama untuk menghasilkan video yang tidak hanya enak ditonton, tapi juga bisa menyampaikan pesan dan emosi secara efektif.

Banyak orang berpikir angle kamera itu cuma soal posisi kamera, padahal sebenarnya lebih dari itu. Dengan memahami berbagai jenis angle kamera dan teknik penggunaannya, kamu bisa membuat video yang lebih hidup, profesional, dan mudah memikat penonton.

Artikel ini akan membahas secara lengkap jenis-jenis angle kamera yang wajib kamu tahu, teknik pengambilan angle yang tepat, serta tips praktis agar hasil videomu makin kece.

Yuk Eksporior, mari simak sampai habis dan siap-siap bereksperimen dengan angle kamera di proyek videomu berikutnya!

Jenis Angle Kamera

Sebelum masuk ke teknik, penting banget buat kamu mengenal dulu berbagai jenis angle kamera yang umum digunakan dalam dunia videografi. Berikut beberapa jenis angle kamera yang paling sering digunakan:

1. Eye Level (Sudut Mata)

Eye level adalah angle kamera yang sejajar dengan mata subjek. Angle ini menciptakan kesan natural dan netral, seolah-olah penonton sedang berbicara langsung dengan subjek. Cocok banget untuk adegan percakapan atau momen yang ingin terasa dekat dan manusiawi.

Contoh penggunaan:

Wawancara, vlog, dialog film, atau video presentasi.

2. High Angle (Sudut Tinggi)

High angle adalah posisi kamera yang diletakkan lebih tinggi dari subjek dan mengarah ke bawah. Angle ini biasanya membuat subjek terlihat lebih kecil, lemah, atau tidak berdaya. Bisa juga digunakan untuk memperlihatkan lingkungan sekitar dengan lebih jelas.

Contoh penggunaan: Adegan karakter yang sedang tertekan, anak kecil yang sedang dimarahi, atau pemandangan kota dari atas gedung.

3. Low Angle (Sudut Rendah)

Low angle adalah posisi kamera yang diletakkan lebih rendah dari subjek dan mengarah ke atas. Efeknya, subjek terlihat lebih besar, kuat, atau berwibawa. Angle ini sering dipakai untuk memperlihatkan kekuatan, dominasi, atau kehebatan seseorang.

Contoh penggunaan:

Adegan superhero, tokoh utama yang sedang beraksi, atau shot dramatis di konser musik.

4. Bird’s Eye View (Sudut Atas/Langit)

Bird’s eye view adalah angle kamera yang diambil dari posisi sangat tinggi, biasanya tegak lurus ke bawah. Angle ini memberikan perspektif unik dan sering digunakan untuk memperlihatkan pola, keramaian, atau lanskap luas.

Contoh penggunaan:

Adegan keramaian di jalan, pemandangan alam, atau opening scene film.

5. Worm’s Eye View (Sudut Bawah/Cacing)

Kebalikan dari bird’s eye, worm’s eye view adalah angle kamera yang diambil dari posisi sangat rendah, hampir sejajar dengan permukaan tanah. Efeknya, subjek terlihat sangat besar dan dramatis, sering dipakai untuk menambah kesan megah atau menonjolkan detail dari bawah.

Contoh penggunaan:

Adegan anak kecil melihat orang dewasa, shot dramatis di hutan, atau memperlihatkan gedung pencakar langit dari bawah.

6. Dutch Angle (Sudut Miring)

Dutch angle atau canted angle adalah teknik di mana kamera dimiringkan sehingga horizon terlihat miring. Angle ini digunakan untuk menciptakan suasana tidak stabil, tegang, atau aneh.

Contoh penggunaan:

Adegan ketegangan, film horor, atau momen ketika karakter merasa bingung.

7. Over the Shoulder (Sudut di Belakang Bahu)

Over the shoulder adalah angle yang diambil dari belakang bahu subjek, biasanya untuk memperlihatkan lawan bicara atau objek yang dilihat subjek. Angle ini efektif untuk membangun koneksi antar karakter dan memperkuat storytelling.

Contoh penggunaan:

Adegan percakapan, karakter yang sedang mengamati sesuatu, atau momen introspeksi.

Teknik Angle Kamera dalam Pengambilan Video

Setelah tahu jenis-jenis angle kamera, saatnya kamu pelajari teknik penggunaannya agar hasil video makin maksimal. Berikut beberapa tips dan teknik yang bisa kamu terapkan:

1. Pilih Angle Sesuai Cerita

Angle kamera harus disesuaikan dengan pesan atau emosi yang ingin kamu sampaikan. Misalnya, gunakan low angle untuk menonjolkan kekuatan karakter, atau high angle untuk menunjukkan kelemahan atau ketidakberdayaan.

Tips: Sebelum syuting, tentukan dulu mood dan pesan tiap scene, lalu pilih angle yang paling mendukung.

2. Kombinasikan Beberapa Angle

Jangan terpaku pada satu angle saja. Gabungkan beberapa angle dalam satu video untuk menciptakan visual yang dinamis dan tidak membosankan. Perpaduan eye level, high angle, dan over the shoulder bisa membuat storytelling lebih hidup.

3. Perhatikan Komposisi Gambar

Selain angle, komposisi juga penting. Gunakan aturan sepertiga (rule of thirds), leading lines, atau framing alami agar gambar lebih menarik dan fokus pada subjek utama.

4. Gunakan Alat Bantu

Untuk menghasilkan angle yang stabil dan presisi, manfaatkan alat bantu seperti tripod, monopod, gimbal, atau bahkan drone untuk bird’s eye view. Alat-alat ini membantu kamu bereksperimen dengan berbagai sudut tanpa mengorbankan kualitas gambar.

5. Hindari Kesalahan Umum

Beberapa kesalahan umum saat memilih angle kamera adalah:

  • Mengambil gambar terlalu monoton (hanya satu angle)
  • Tidak memperhatikan background (latar belakang berantakan)
  • Angle terlalu ekstrem tanpa alasan jelas
  • Tidak memperhatikan pencahayaan

Selalu cek ulang hasil rekaman dan jangan ragu untuk mencoba angle baru!

6. Latihan dan Eksperimen

Semakin sering kamu mencoba berbagai angle, semakin terasah insting visualmu. Cobalah rekam objek yang sama dengan beberapa angle berbeda, lalu bandingkan hasilnya. Dari situ, kamu akan tahu angle mana yang paling efektif untuk tiap situasi.

Geti incubator

Angle kamera adalah salah satu elemen terpenting dalam videografi yang sangat memengaruhi kualitas dan daya tarik sebuah video.

Dengan memahami berbagai jenis angle-mulai dari eye level, high angle, low angle, bird’s eye view, worm’s eye view, dutch angle, hingga over the shoulder kamu bisa lebih leluasa bercerita lewat gambar dan menciptakan efek visual yang sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan.

Nah, dalam dunia branding, membuat konten videografi yang menarik sangat penting untuk kesuksesan bisnis kamu. Memilih angle kamera yang tepat akan membuat brand kamu tampil lebih memikat dan kuat secara visual, sehingga nilai dan citra brand dalam konten video kamu bisa tersampaikan dengan lebih efektif dan berkesan.

Jika kamu ingin memaksimalkan videografi kamu untuk memaksimalkan strategi pemasaran, maka bisa banget untuk ikut pelatihan sampai sertifikasinya digital marketing di GeTI Incubator, yang notabene bagian dari ExportHub.id (milik PT Usaha Dagang Indonesia).

Butuh informasi lebih lanjut tentang pelatihan dan sertifikasi kompetensi di GeTI Incubator? Klik banner di bawah!

Related Posts

Leave a comment