APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) adalah forum kerja sama 21 negara APEC di kawasan Asia-Pasifik yang berdiri sejak tahun 1989. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan di kawasan Asia-Pasifik melalui kerja sama ekonomi yang lebih erat.
Lantas, bagaimana peran dan pencapaiannya terhadap ekonomi di kawasan Asia-Pasifik? Serta bagaimana peran Indonesia di dalamnya? Yuk, kita cari tahu di artikel kali ini!
Sejarah APEC dan Tujuan Pentingnya
Pada tahun 1989, Bob Hawke mengusulkan untuk membentuk sebuah forum kerja sama ekonomi (developing economies) dan pertumbuhan ekonomi (economic growth) di kawasan Asia-Pasifik. Para pemimpin dunia APEC region menyambut baik ide tersebut.
Pada bulan November 1989, pertemuan pertama APEC berlangsung di Canberra, Australia. Saat itu, ada 12 negara anggota. Di antaranya Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, dan Amerika Serikat.
Dalam pertemuan tersebut, pemimpin negara membahas tentang potensi kerja sama untuk capacity building ekonomi di kawasan Asia-Pasifik. Mereka merumuskan tujuan untuk mempromosikan perdagangan bebas dan investasi yang lebih terbuka. Sejak saat itu, APEC telah berkembang menjadi forum kerja sama ekonomi terbesar di kawasan Asia-Pasifik. Kini, organisasi ini memiliki 21 negara anggota dan menghasilkan sekitar 60 persen dari total ekonomi dunia.
APEC telah mengadopsi sejumlah inisiatif. Termasuk di antaranya adalah Tariff Liberalization and Facilitation of Trade (TLFT), Structural Reform, dan Regional Economic Integration (REI). TLFT bertujuan untuk mengurangi hambatan perdagangan, termasuk tarif dan nontarif. Sedangkan Structural Reform bertujuan untuk memperkuat infrastruktur ekonomi dan reformasi structural di masing-masing negara anggota, dan REI bertujuan untuk mendorong integrase ekonomi Asia-Pasifik.
Selain tujuan tersebut, APEC juga memiliki tujuan lain yang mencakup pemenuhan syarat kesejahteraan ekonomi, peningkatan pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan kesetaraan dan inklusivitas di antara negara-negara anggotanya. APEC juga berusaha untuk memperkuat kerja sama dalam bidang penelitian dan pengembangan, teknologi informasi dan komunikasi, pertanian, kehutanan, perikanan, dan pemberdayaan perempuan.
Mengenal Struktur dan Pencapaiannya
Struktur APEC terdiri dari tiga tingkat: tingkat pemimpin, menteri, dan pejabat senior. Tingkat pemimpin adalah tingkat tertinggi dalam struktur APEC, yakni para pemimpin negara anggota bertemu setiap dua tahun sekali untuk membahas isu-isu strategis dan merumuskan kebijakan ekonomi kawasan.
Kemudian, tingkat menteri adalah tingkat kedua dalam struktur APEC. Artinya, para menteri ekonomi dan perdagangan dari negara anggota bertemu setiap tahun sekali untuk membahas isu-isu ekonomi kawasan dan merumuskan kebijakan bersama. Sedangkan tingkat pejabat senior adalah tingkat ketiga dalam struktur APEC, yakni para pejabat senior dari masing-masing negara anggota bertemu secara berkala untuk membahas isu-isu teknis dan mengimplementasikan kebijakan yang telah disepakati bersama.
Selama bertahun-tahun, APEC telah mencapai banyak kesuksesan dalam meningkatkan kerja sama ekonomi di kawasan Asia-Pasifik. Salah satu kesuksesan terbesarnya adalah mencapai target untuk mengurangi hambatan tarif rata-rata di kawasan tersebut dari 17 persen pada tahun 1989 menjadi 5,6 persen pada 2015. Selain itu, APEC juga telah mencapai banyak kesepakatan dan deklarasi bersama, termasuk tentang perdagangan bebas, investasi, inovasi, keamanan pangan dan energi.
Peran Indonesia dalam Organisasi APEC
Sebagai negara anggota APEC, Indonesia memiliki peran penting dalam meningkatkan kerja sama ekonomi di kawasan Asia-Pasifik. Bergabung sejak tahun 1989, Indonesia selalu memperjuangkan kepentingan ekonomi dan perdagangan yang seimbang dan adil bagi seluruh negara anggota. Selain itu, Indonesia juga terus mendorong kerja sama di bidang teknologi, energi, keamanan pangan, dan inovasi.
Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN, Indonesia merupakan salah satu negara terbesar dalam hal produksi minyak sawit, kopi, dan rempah-rempah, sehingga memiliki potensi besar untuk meningkatkan perdagangan di kawasan tersebut.
Selama bertahun-tahun, Indonesia telah memainkan peran yang aktif dalam APEC. Pada tahun 1994, Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan APEC di Bogor, saat-saat pemimpin negara sepakat untuk merumuskan visi untuk mencapai perdagangan bebas dan investasi di kawasan Asia-Pasifik pada tahun 2020. Visi ini kemudian dikenal sebagai “Tujuan Bogor”.
Indonesia juga aktif dalam mendorong kerja sama di bidang energi terbarukan. Pada tahun 2013, Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan menteri energi APEC di Bali, ketika para menteri sepakat untuk meningkatkan penggunaan energi terarukan di kawasan Asia-Pasifik.
Indonesia juga terus mendorong kerja sama di bidang keamanan pangan. Pada tahun 2014, Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan menteri pertanian APEC di Medan. Pada pertemuan ini, para menteri sepakat untuk meningkatkan keamanan pangan dan ketahanan pangan di kawasan Asia-Pasifik.
Eksporior, itu tadi merupakan penjabaran tentang sejarah, tujuan, struktur, pencapaian, hingga peran Indonesia di dalam organisasi APEC. Secara keseluruhan, Indonesia telah memainkan peran yang aktif dan penting dalam meningkatkan kerja sama ekonomi di kawasan Asia-Pasifik melalui APEC.
Dengan bergabung dalam forum ini, Indonesia memiliki kesempatan untuk meningkatkan perdagangan dan investasi dengan negara-negara lain di kawasan Asia-Pasifik, serta turut mempromosikan kepentingan ekonomi yang seimbang dan adil bagi seluruh negara anggota.