Kentang merupakan salah satu makanan yang mengandung karbohidrat yang cukup tinggi. Bahkan komoditas ini termasuk ke dalam lima makanan karbohidrat yang paling banyak dikonsumsi di dunia, lho!
Sejarah Kentang
Awalnya, tanaman ini berasal dari Bolivia dan Peru. Dilansir dari potatogodness.com, orang pertama yang menanam kentang adalah Suku Indian Inca di Peru di sekitar 8.000 hingga 5.000 SM.
Ketika tumbuhan ini sudah menyebar pada masa itu, terutama di Amerika Serikat, komoditas ini masih susah diterima oleh masyarakat. Bahkan pengolahannya harus mendapatkan persetujuan dulu dari Thomas Jefferson yang menyajikan makanan ini kepada para tamu di Gedung Putih. Setelahnya, tanaman ini semakin populer apalagi ditambah dengan imigran Irlandia yang datang ke negara tersebut.
Sementara itu di wilayah Eropa, jenis umbi-umbian ini dibawa oleh Penakluk Spanyol yang menemukannya di Peru pada 1536. Mirip seperti penyebarannya di Amerika Serikat, awalnya tumbuhan ini tidak diterima dengan mudah.
Di Irlandia saja, butuh waktu hampir empat dekade lamanya dari 1589 ketika Sir Walter Raleigh memperkenalkannya. Jenis tanaman baru diterima ketika Raja Friedrick dari Prusia menanamnya di era perang dengan harapan tanaman ini akan dimakan para petani.
Kini, umbi tersebut ditanam di lebih dari 38 negara bagian di Amerika Serikat. Diperkirakan jumlah tanaman ini sudah di atas satu juta hektar dan terus dipanen setiap tahunnya.
Malahan pada 1995, kentang merupakan jenis sayuran pertama yang ditanam oleh NASA di luar angkasa. Hal ini dilakukan dengan maksud menghindari kelaparan yang mungkin bisa terjadi di kalangan astronot dan berguna untuk memberi makanan koloni manusia di luar Bumi pada suatu saat nanti.
Kandungan Nutrisinya
Mengutip dari healthline.com, dalam satu buah kentang seberat 173 gram terdapat kandungan nutrisi sebagai berikut:
- Karbohidrat: 36,6 gram.
- Serat: 3,8 gram.
- Kalori: 161 kal.
- Lemak: 0,2 gram.
- Protein: 4,3 gram.
- Vitamin C: 28% dari dari asupan diet yang direkomendasikan atau Recommended Dietary Intake (RDI).
- Vitamin B6: 27% dari RDI.
- Kalium: 26% dari RDI.
- Niacin: 12% dari RDI.
- Magnesium: 12% dari RDI.
- Fosfor: 12% dari RDI.
- Mangan: 19% dari RDI.
- Folat: 12% dari RDI.
Namun, jumlah nutrisi tersebut bisa berubah tergantung ukuran dan beratnya itu sendiri. Kamu juga tidak disarankan untuk mengupas kulitnya karena nilai gizinya bisa berkurang. Lebih baik ketika kamu mengolahnya, dicuci bersih saja. Kemudian dimasak bersama dengan kulitnya.
4 Jenis Kentang yang Mudah Ditemukan
Tanaman ini memiliki beberapa jenis yang bisa kamu temukan dengan mudah di toko swalayan sekitarmu. Perbedaan jenis tersebut dapat diidentifikasi pada saat dimakan. Ada yang terasa lebih creamy atau lebih manis.
Berikut ini penjelasan mengenai beberapa jenisnya yang biasanya ada di pasaran:
- Kentang Dieng
Ini adalah jenis yang berasal dari Indonesia. Seperti namanya, jenis umbi ini ditanam langsung di dataran tinggi Jawa Tengah tersebut. Daerah itu juga cocok sekali menjadi ekosistem umbi tersebut, karena memiliki ketinggian antara 1.600 sampai 2.100 meter di atas permukaan laut. Ukurannya sekitar 60–70 milimeter (mm), bahkan ada juga yang mencapai 100 mm. Berbentuk bulat, berwarna kuning, dan rasanya cenderung tawar.
- Kentang Yukon Gold
Meski ada kata gold dalam namanya, tapi kulit kentang jenis ini berwarna putih. Barulah dagingnya yang kuning. Biasanya memiliki diameter 60–63 mm. Tanaman ini banyak ditanam di dataran Kanada. Teksturnya padat dan agak sedikit kenyal. Maka dari itu, jenis ini sangat cocok untuk dibuat mashed potato, sup, dan juga donat.
- Kentang Russet
Biasanya jenis ini terlihat agak lonjong dan lebih besar dari kentumbang lainnya. Warna dagingnya juga putih dengan diameter 70–80 mm. Memiliki beberapa nama lain seperti kentang Idaho atau kentang Tess.
Jenis ini juga dianggap lebih sehat karena ditanam dengan cara organik. Teksturnya kering, ringan, dan saat dimasak kulitnya berubah menjadi lebih kenyal. Cukup sering diolah menjadi french fries.
- Baby Potato
Ini adalah jenis kentang yang memiliki ukuran yang lebih kecil. Bahkan bisa empat kali lebih kecil dari yang lainnya. Ketika direbus atau dikukus, teksturnya menjadi sangat lembut. Dalam kuliner Indonesia, biasanya jenis ini dicampur dalam rendang.
Tingginya Produksi Kentang di Indonesia
Di Indonesia, produksinya dalam kondisi yang cukup baik. Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS), tanaman ini sudah mencapai jutaan ton dan terus bertambah setiap tahunnya. Pada 2022 saja, produksinya sudah mencapai 1,42 juta ton dan ada pertambahan jika dibandingkan dengan jumlah di tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 1,36 juta ton.
Berikut ini adalah 3 daerah yang menghasilkan kentang paling tinggi pada 2022:
- Jawa Timur: 381.090 ton.
- Jawa Barat: 268.573 ton.
- Jawa Tengah: 245.308 ton.
Ini merupakan kabar baik karena semenjak pandemi Covid-19, produksinya di Indonesia terus mengalami penurunan.
Potensi Ekspor Kentang Indonesia
Kemajuan produksi kentang di Indonesia bukan hanya ditandai dengan jumlah produksinya yang membaik. Komoditas ini juga sudah kembali menghasilkan kualitas yang baik hingga mampu diekspor.
Sebagai contohnya, di 2023 lalu, para petani di Desa Pulosari, Bandung, Jawa Barat berhasil mengekspor kentang sebanyak 8 ton per minggu ke Singapura. Hal ini bukan hanya soal menambah devisa, tetapi memiliki keunggulan lain seperti mampu menyerap tenaga kerja dengan lebih banyak.
Selain Singapura, ada 8 negara lain yang berpotensi menjadi sasaran ekspor bagi Indonesia:
- Thailand
- Malaysia
- Vietnam
- Nepal
- Hongkong
- Sri Lanka
- Amerika Serikat
- Rusia
Tanaman ini nyatanya memang begitu menggiurkan sebagai komoditas ekspor karena memiliki daya jual tinggi, bukan? Selain murah, kentang juga mudah diolah sehingga ada banyak makanan yang menjadikan umbi ini sebagai bahan utamanya.