Scroll Top

Belanja Online: Lebih Ramah Kantong? 

Belanja online bukan lagi hal baru. Dari membeli barang unik sampai kebutuhan sehari-hari, semua kini sudah bisa dilakukan tanpa harus mendatangi tokonya. Belum lagi terkadang adanya promo besar-besaran. 

Cerita Awal Belanja Online 

belanja online

Perkembangan internet membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Pelan-pelan, tetapi nyata, internet telah membawa pengaruh pada kehidupan di segala aspek. Dari cara berkomunikasi sampai belanja.  

Mulanya, belanja daring ditemukan oleh Michael Aldrich, pengusaha dan investor asal Inggris di 1979. Ia membuat transaksi online antara pebisnis dengan konsumen (B2C) atau pebisnis dengan pebisnis (B2B). Inilah teknologi yang kita kenali sekarang dengan istilah e-commerce.  

Ia menghubungkan komputer dengan televisi yang telah dimodifikasi, lalu melakukan transaksi dengan menggunakan telepon saat itu juga. Hal ini dibuat agar sistem informasi perusahaan lebih tertutup.  

Kemudian proses yang dibuat oleh Aldrich tadi dimanfaatkan juga untuk penyebaran informasi yang kini lebih akrab disebut e-business.  Barulah di 1980, ia mulai menyebarkan temuannya ke situs belanja online di Inggris dan mendapatkan respons yang bagus. 

Belanja Online di Indonesia 

belanja online

Penemuan belanja online di Indonesia sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Andrew Darwis di 1999 dengan forum jual beli Kaskus. Kemudian muncul platform lain yang bernama Bhinneka.com. 

Sebenarnya saat itu perkembangannya cukup baik, tapi butuh beberapa waktu untuk mengenalkan dan meyakinkannya ke masyarakat luas. Pada sekitar 2010-an, kebiasaan belanja online ini mulai terlihat besar perkembangannya dengan ditandai kehadiran beberapa e-commerce seperti Bukalapak, Tokopedia, dan sejenisnya.  

Sebab perkembangannya yang semakin baik, 12 Desember 2012 mulai ditetapkan sebagai Hari Belanja Nasional (HARBOLNAS) yang diikuti oleh semua e-commerce yang memanfaatkan momen ini untuk menambah awareness dengan melakukan promosi besar-besaran. Kini, promosi masif tersebut bukan hanya terjadi pada tanggal 12 Desember saja. Namun, di semua tanggal tertentu seperti tanggal kembar di setiap bulan. 

Aktivitas berbelanja di internet ini bahkan tidak surut ketika terjadi wabah pandemi Covid-19, malah semakin gencar. Hasil survei Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa ada peningkatan kegiatan online shopping sebanyak 27,20%. Apalagi sebagian besar toko offline harus tutup sementara, sehingga banyak penjual yang menggunakan e-commerce sebagai alternatif yang murah dan mudah. 

Laporan terbaru dari We Are Social menunjukkan 178,9 juta orang Indonesia berbelanja online di 2022–2023, yang merupakan kenaikan sebanyak 12,8% setiap tahunnya. Dengan kata lain, warga Indonesia menghasilkan Rp851 triliun rupiah di sepanjang tahun tersebut. Ahli memprediksikan bahwa peningkatan pengguna e-commerce masih akan terus terjadi sampai empat tahun ke depan. Jumlahnya akan mencapai 244,67 juta orang di 2027 mendatang.  

Sedangkan sepanjang Oktober 2023, tercatat nominal transaksi belanja online mencapai sebanyak Rp42,2 triliun. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ada pertumbuhan sebesar 4,99%.  

Transaksi QRIS pun mengalami pertumbuhan sebesar 186,1% dan mencapai Rp24,97 triliun di periode yang sama. Penggunanya mencapai 43,33 juta orang dengan data paling besar adalah transaksi dari UMKM.  

Belanja Online dan Social Commerce 

belanja online

Perkembangan belanja online ini tidak melulu soal e-commerce. Social commerce adalah tren baru dalam online shopping dan memiliki banyak peminat. Sebab, transaksi jenis ini bukan hanya menyediakan jual beli saja, tapi juga menyatukan beberapa aspek sosial dalam social media, sehingga terasa lebih interaktif dan personal. 

Pembeli bisa melihat katalog yang disediakan oleh penjual, tetapi masih dalam platform media sosialnya. Jadi, besar kemungkinan bagi pembeli untuk dapat menemukan produk yang menarik perhatian saat sedang melihat, gambar, berita, atau video yang diunggah oleh teman atau KOL yang mereka ikuti. 

Selain lebih personal dan interaktif, promosi yang diberikan juga lumayan besar. Masih segar dalam ingatan ketika promo masif bisa didapatkan dengan mudah di TikTok Shop hingga akhirnya hal tersebut menciptakan kontroversi di kalangan penjual konvensional dan berakhir dilarang beroperasi oleh pemerintah. Namun, akhirnya kini TikTok Shop sudah dibuka kembali. 

4 Alasan Belanja Online Lebih Disukai

belanja online

Ada beberapa alasan kenapa harga barang di toko online lebih murah jika dibandingkan dengan toko offline, seperti berikut: 

 

    1. Tidak Ada Biaya Operasional 

Penjual di toko online tidak harus mengeluarkan biaya operasional ekstra, seperti membayar sewa kios, listrik, atau membayar tenaga karyawan tambahan.  

 

    1. Tangan Ketiga 

Penjual di toko langsung banyak yang merupakan pihak ketiga. Semakin banyak pihak yang terlibat, maka akan semakin mahal harganya. 

 

    1. Promo Khusus 

Banyak promo yang tidak ditemukan di toko langsung. Sudah pasti belanja online identik dengan diskon beragam. Bisa tergantung season, seperti hari raya dan tanggal kembar. 

 

    1. Tidak Ada Pengeluaran yang Tidak Terduga 

Sadar atau tidak, ketika kamu berbelanja langsung biasanya terjadi pengeluaran yang tidak terduga, seperti keinginan membeli makanan atau barang lucu di etalase toko yang tidak sengaja dilewati. Hal tersebut tidak akan ditemui jika kamu melakukan online shopping. Kamu juga bisa membandingkan harga antar toko dengan lebih mudah. 

Itu dia ulasan kenapa belanja online jadi lebih murah jika dibandingkan dengan membeli langsung di toko. Tidak heran kan, kenapa kini ada anggapan semakin banyak orang yang suka untuk melakukan online shopping daripada mengunjungi toko langsung. Ini juga bisa dilakukan dalam sektor ekspor komoditas. 

Makanya, online shop juga banyak dijadikan penghasilan sampingan bahkan utama bagi para pelaku ekonomi, baik dalam skala mikro maupun besar. Karena keuntungannya yang menggiurkan. Jika ingin mencoba kesuksesan berjualan online, segera bergabung dengan DEI, bagian dari ExportHub.id (milik PT Usaha Dagang Indonesia), yang punya tim ahli e-commerce untuk membantu mendongkrak penjualan produkmu! 

belanja online

Leave a comment