Siapa bilang content creator nggak punya masa depan? Justru ini bisa dikatakan sebagai salah satu profesi yang bakal terus berkembang di era internet atau digital seperti sekarang ini.
Memang begitu adanya, sebab seiring waktu kebutuhan akan seorang kreator makin terasa. Lihat saja perusahaan-perusahaan yang ada. Apa pun bidangnya, pasti ada saja kreator di dalamnya.
Ini terbilang wajar karena kreator sejatinya punya banyak sekali peran dan fungsi. Sebagai contoh, bisa membuat citra perusahaan menjadi baik.
Di sisi lain, keberadaan kreator juga dapat meningkatkan penjualan barang atau jasa perusahaan karena konten yang dibuat bisa bermuatan marketing. Maka dari itu, wajar apabila perusahaan-perusahaan berbondong-bondong merekrut content creator.
Jenjang Karier Content Creator
Tentu saja seorang kreator memiliki jenjang karier. Jika seorang content creator ini bekerja pada perusahaan, maka ia berpeluang menjadi manager atau bertanggung jawab pada satu divisi yang membawahi pekerja kreatif.
Hal tersebut memungkinkan terjadi karena kreator bukan sekadar membuat konten. Pasalnya, mereka juga perlu membekali diri dengan segudang keterampilan.
Berdasarkan penjelasan Narasi.tv, content creator setidaknya perlu menguasai beberapa keterampilan, misalnya:
- Melakukan riset dan memahami kondisi pasar, tren, dan kebutuhan audiens.
- Manajemen waktu yang baik, mulai dari tahapan pra-produksi, produksi, dan setelah produksi.
- Menguasai Search Engine Optimization (SEO).
- Bisa fotografi dan videografi.
- Melek teknologi.
Selain itu, seorang kreator bukan berarti tidak bisa memimpin. Sebab, hal yang satu ini lebih lekat dengan soft skill. Lantaran mempertimbangkan ini pula, maka jenjang karier seorang kreator juga tergolong baik.
Mandiri
Selain bekerja untuk perusahaan, kreator juga bisa bekerja secara mandiri. Dalam praktiknya, content creator yang seperti ini kerap disebut sebagai influencer.
Memang, jenjang karier kreator mandiri dengan yang bekerja di perusahaan berbeda. Namun, bukan berarti tidak punya. Paling tidak, peluang yang dimiliki kreator mandiri adalah, bahwa ke depannya ia bisa menjadi instruktur.
Demikianlah dikatakan, sebab tidak menutup kemungkinan yang bersangkutan diminta untuk memberikan materi tentang perkontenan. Selain itu, kreator yang tidak terikat dengan perusahaan juga berpeluang menjadi narasumber untuk acara-acara di industri kreatif.
Hal tersebut memang bisa dikatakan bukan jenjang karier, tapi lebih tepat disebut sebagai peluang baru yang bisa dimiliki seorang kreator mandiri.
Gaji Content Creator
Dari penjelasan di atas, tentunya pembaca bertanya-tanya pula, sebetulnya berapa, sih, prospek gaji seorang content creator? Mengutip dari IDXChannel.com, rata-rata gaji kreator di tempat lowongan kerja Jobstreet per Oktober 2024 berkisar Rp4,3 juta sampai Rp5,8 juta.
Di sisi lain, ada juga yang mengatakan gaji seorang kreator bisa mencapai Rp7,3 juta. Namun, ini adalah perkiraan gaji jika kreator bekerja untuk perusahaan. Lantas bagaimana dengan kreator mandiri?
Pendapatan kreator Mandiri
Untuk kreator mandiri, sebetulnya tidak ada data khusus. Namun, bukan berarti tidak ada sama sekali. Umumnya, pendapatan yang diraih disesuaikan dengan kondisi yang bersangkutan.
Kondisi yang dimaksud bisa dengan jumlah followers sampai job yang diterima setiap bulannya. Biasanya, kreator yang memiliki reputasi baik dan banyak pengikut memiliki pendapatan yang tinggi. Jumlahnya, bisa belasan sampai ratusan juta.
Akan tetapi, itu baru dari job saja. Demikian disampaikan karena content creator juga punya potensi pendapatan lain. Misalnya, jika kreator memiliki channel YouTube, maka yang bersangkutan juga berpeluang mendapatkan pendapatan dari iklan yang tayang di kontennya.
Mengasah Kemampuan content creator
Nah, Eksporior, itulah penjelasan ringkas tentang jenjang karier dan prospek pendapatan seorang content creator. Buat kamu yang tertarik juga dengan profesi ini, nggak usah takut karena semua pihak berkesempatan menjadi kreator.
Terpenting, kamu mau mempelajari keterampilan terkait yang dibutuhkan. Di samping itu, mengikuti sertifikasi content creator juga bisa dilakukan.
Saat ini, sudah ada lembaga sertifikasi profesi (LSP) yang dapat melakukannya. Salah satunya adalah LSP-P1 Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) GeTI Incubator. Lembaga tersebut sejatinya masih berada dalam naungan ExportHub.id yang dimiliki PT Usaha Dagang Indonesia.
Dengan mengikuti sertifikasi profesi, kamu punya banyak keuntungan. Pertama, keterampilanmu sebagai pencipta konten diakui secara resmi. Bila begini, tentunya peluang kamu untuk mendapat pekerjaan atau menjalin kerja sama makin terbuka.
Hal itu bisa terjadi karena sertifikat pengakuan profesi membuat orang bisa semakin yakin akan kompetensi yang kamu miliki.
Selain itu, sertifikasi juga bisa membuatmu menambah jaringan profesional. Ini tentunya baik untuk perkembangan karier kamu di masa depan.
Maka dari itu, selagi ada kesempatan bisa mengikuti sertifikasi, lebih baik ikut. Dan kini, kamu bisa melakukannya di LSP-P1 LPK GeTI Incubator. Ini bisa menjadi pilihan kamu karena LSP tersebut memiliki beragam fasilitas, salah satunya adalah bisa melakukan sertifikasi secara jarak jauh atau online.
Di sisi lain, LSP-P1 LPK GeTI Incubator juga memberikan garansi adanya perlindungan data dari fraud dan pemalsuan! Nah, kalau kamu mau tahu lebih lanjut tentang LSP-P1 LPK GeTI Incubator atau mau langsung sertifikasi, bisa klik banner di bawah, ya!