Eksporior, Arab Saudi adalah salah satu negara tujuan ekspor Indonesia. Hingga kini, sudah berkali-kali kerja sama perdagangan dengan negara tersebut terjalin. Alhasil, banyak pula komoditas tanah air yang dijual di sana.
Pada 2023 lalu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi pun mengatakan, Arab Saudi menjadi negara penting bagi Indonesia untuk membuka akses pasar baru di negara nontradisional, khususnya wilayah Timur Tengah.
Salah satu komoditas ekspor yang moncer di negara tersebut adalah makanan olahan. Menurut Didi, seperti dikutip dari Republika.co.id, nilai ekspor produk makanan olahan Indonesia ke Saudi pada 2022 tumbuh lebih dari 40%.
Data di atas memberikan kita gambaran bagaimana peluang ekspor ke Arab Saudi. Di sisi lain, menjadi bukti kalau komoditas tanah air juga laku di kawasan Timur Tengah.
Oleh karena itu, tiada keliru jika kita mencari tahu lebih lanjut apa saja komoditas yang laris di negara tersebut. Ini tentunya bisa menjadi bekal bagi para pembaca sekalian, khususnya yang ingin mengekspor produk ke Timur Tengah atau lebih spesifik lagi ke Arab Saudi.
Komoditas Ekspor ke Arab Saudi
Sebagaimana yang sudah disampaikan, produk makanan olahan menjadi primadona ekspor ke Arab Saudi. Dari banyaknya ragam produk makanan olahan, satu di antaranya adalah ikan beku.
Selain itu, ada juga porang yang menjadi komoditas ekspor ke negara tersebut. Sebagaimana dikutip dari Good News From Indonesia, porang adalah umbi yang kaya serat dan punya manfaat untuk kesehatan.
Dalam pengolahannya, porang bisa diolah menjadi berbagai produk turunan. Antara lain tepung porang yang kerap digunakan sebagai pengganti tepung terigu. Penggantian ini biasanya digunakan untuk makanan yang rendah gula dan tidak mengandung gluten.
Produk berikutnya yang banyak diekspor ke Arab Saudi adalah jamu herbal. Komoditas tersebut sejatinya wajar apabila diekspor karena jamu biasanya terdiri dari rempah-rempah yang diyakini memiliki manfaat untuk kesehatan.
Komoditas Lain
Di luar makanan olahan, ada pula ikan hias sebagai komoditas ekspor ke Arab Saudi. Hal ini bisa terjadi karena masyarakat di sana memang banyak yang hobi memelihara ikan hias.
Selain yang sudah disebutkan, masih ada lagi produk yang kerap diekspor ke negeri tersebut. Satu di antaranya adalah minyak goreng. Komoditas selanjutnya, ada kayu serta saus dan olahannya.
Dikutip dari Kompas.com, produk selanjutnya yang kerap diekspor ke Arab Saudi adalah arang kayu, kertas atau karton, ban dari karet, kain tenun, serta kopra.
Nah, Eksporior, itu tadi beragam komoditas yang tergolong sering diekspor ke Arab Saudi. Dari sekian banyak komoditas, tentu saja kamu bisa memaksimalkan satu atau dua produk yang bisa kamu produksi untuk kemudian dijual ke negara tersebut.
Akan tetapi, sebelum ekspor, kamu juga perlu memperhatikan beberapa hal. Misal, kemampuan produksi harus memenuhi kebutuhan permintaan pasar. Hal ini menjadi penting karena dalam perdagangan internasional, biasanya ada batas minimum komoditas yang bisa diekspor.
Dengan lain perkataan, sekalipun produk kamu dibutuhkan suatu negara, tapi jika tidak memenuhi syarat minimum, maka tidak bisa diekspor ke sana.
Selain itu, sebelum ekspor, kamu juga perlu memastikan adanya pembeli. Andai kata kemampuan produksi dan pembeli sudah ada, maka perlu juga memastikan dokumen-dokumen terkait sudah rampung diurus.
Ekspor ke Arab Saudi
Dari penjelasan di atas, kita bisa menarik kesimpulan kalau peluang ekspor ke Arab Saudi menjanjikan. Namun, apakah peluang ini ingin kita manfaatkan atau tidak, kembali lagi kepada diri kita masing-masing.
Memang, perlu ada usaha lebih yang dilakukan agar kita bisa ekspor. Hanya saja, ketika dihadapkan dengan kendala, misal susah mencari pembeli, bukan berarti semangat ekspor harus luntur.
Soalnya, kini ada banyak solusi yang bisa kita manfaatkan. Salah satunya adalah program Digiexport. Sekadar diketahui, Digiexport adalah program yang dirancang khusus untuk para UKM, petani, dan nelayan agar bisa mengglobalkan produknya.
Tidak terbatas pada Arab Saudi, ekspor melalui Digiexport juga bisa ke banyak negara. Maka dari itu, program yang digagas oleh AeXI (bagian dari ExportHub.id, milik PT Usaha Dagang Indonesia) ini, sangat direkomendasikan untuk kamu yang mau ekspor.
Kalau kamu mau join, harga langganan setahunnya juga murah alias cuma Rp1,5 juta! Dengan uang tidak sampai Rp2 juta ini, selama setahun kamu mendapatkan banyak fasilitas super premium!
- Product Listing di E-commerce & Website Global
- Foto Produk (Maksimal 5 Produk)
- Video Produk (Maksimal 5 Produk)
- Admin Operasional
- Pelatihan Online
- Dicarikan Global Buyer
- Dibantu Negosiasi
- Konsultasi Logistik
- Diliput GETI MEDIA (102+ Ribu Subscribers di YouTube)
Akan tetapi, sebelum join, kamu perlu memastikan telah memenuhi dua syaratnya, ya!
- Memiliki kelengkapan legalitas usaha dan izin ekspor.
- Kapasitas produksi mampu memenuhi demand pasar global.
Gimana, Eksporior? Sudah langganannya murah, dapat banyak fasilitas super premium pula! Makanya, yuk buruan join Digiexport biar ekspornya sat set dan nggak pakai ribet!
Klik banner di bawah untuk daftar Digiexport!