Ekspor pupuk adalah salah satu hal penting dalam dunia pertanian. Berlaku untuk semua jenis vegetasi dengan media tanam apa pun, karena penggunaannya bisa untuk membantu penyuburan tanaman. Walaupun ada faktor pendukung lain dalam pertumbuhan itu sendiri, seperti suhu, kelembaban, cahaya matahari, dan struktur tanah.
Oleh karena itu, keberadaannya cukup vital, terutama bagi negara agraris. Termasuk Indonesia yang nyatanya mampu menghasilkan pupuk secara melimpah. Oleh karena itu, ekspor pupuk bisa menjadi salah satu hal yang harus dijaga.
Apa Itu Pupuk?
Melansir dari Byjus.com, pupuk merupakan tambahan yang berguna dalam menambah kesuburan tanaman atau hasil panen bagi petani. Kandungan unsur hara dalam pupuklah yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Contohnya magnesium, fosfor, kalium, dan nitrogen.
6 Jenis Pupuk
Pupuk memiliki beberapa klasifikasi yang dibedakan berdasarkan senyawa, asal, unsur hara, cara pelepasan unsur haranya, bentuknya, dan cara penggunaannya.
-
- Jenis Pupuk Berdasarkan Senyawa
-
- Pupuk Organik
Jenis pupuk yang dibuat dari bahan alami (organi). Misalnya dari binatang atau tumbuhan lain. Contohnya: pupuk hijau, pupuk kandang, kompos, dan humus.
-
- Pupuk Anorganik
Jenis pupuk yang berasal dari bahan nonorganik, dikenal juga dengan pupuk kimia. Umumnya, mengandung jenis mineral atau unsur hara tertentu. Contohnya: urea yang punya kandungan Nitrogen, SP-36 yang memiliki unsur fosfor, dan NPK yang mengandung ketiga unsur tersebut.
-
- Jenis Pupuk Berdasarkan Asal
-
- Pupuk Alam
Pupuk alam adalah jenisnya yang berasal dari alam. Baik yang melewati proses pengolahan maupun tidak. Contohnya: pupuk kandang, kompos, humus, dan seresah.
-
- Pupuk Buatan
Jenis pupuk ini dibuat oleh pabrik dengan mengandalkan reaksi kimia atau fisika. Contohnya: pupuk urea dan pupuk TSP.
-
- Jenis Pupuk Berdasarkan Unsur Hara
-
- Pupuk Mikro
-
- Pupuk Makro
-
- Pupuk Mikro dan Makro
-
- Jenis Pupuk Berdasarkan Pelepasan Unsur Hara
-
- Pupuk Fast Release
-
- Pupuk Slow Release
-
- Jenis Pupuk Berdasarkan Bentuknya
-
- Pupuk Padat
Merupakan pupuk yang berwujud padat. Biasanya pupuk ini mengandung unsur hara makro. Contohnya: pupuk briket, tablet, dan granul.
-
- Pupuk cair
Jenis pupuk yang berwujud cairan, tapi bahan yang dipakai biasanya sama, tapi ditambahkan air dalam proses pengolahannya.
-
- Jenis Pupuk Berdasarkan Cara Penggunaannya
-
- Pupuk Daun
Yakni jenis pupuk yang digunakan dengan cara menyemprotkannya ke sekitar daun tanaman. Lazimnya mengandung unsur hara mikro.
-
- Pupuk Akar
Jenis pupuk ini digunakan dengan cara membenamkannya di area tanah tanaman supaya mudah diserap akar. Biasanya mengandung unsur hara makro.
Ekspor Pupuk di Indonesia
Sebagai negara maritim yang menjadikan pertanian selaku salah satu sektor utama, kehadiran pupuk di Indonesia juga mendapatkan peranan penting. Untungnya, negara kita punya banyak produksi, bahkan bisa melakukan ekspor pupuk ke berbagai negara.
Di 2021, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI berhasil ekspor pupuk non-subsidi pertama kali ke Timor Leste. Yang juga bisa dijadikan langkah awal rencana kerja sama imbal dagang Indonesia dengan Republik Demokrasi Timor Leste.
Apalagi negara ini cukup strategis karena letaknya dekat dengan Nusa Tenggara Timur yang tidak jauh dengan PT PPI cabang Kupang, yang menjadi pihak eksportir. Bahkan ekspor pupuk ini menjadi salah satu produk unggulan perusahaan ini.
Pada 2022, Indonesia berhasil melakukan ekspor pupuk sebanyak 17 ton ke Nigeria lewat PT Bursatani Global Niaga bersama PT Saputra Global Harvest. Negara ini menjadi target ketiga saat itu setelah Amerika Serikat dan Zimbabwe.
Tahun ini, tepatnya di bulan September, Indonesia sudah melakukan ekspor pupuk urea sebanyak 8.000 ton ke Filipina melalui PT Pupuk Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Utara, Aceh. Lalu di Oktober, sudah dilakukan ekspor pupuk sebanyak 600 ribu ton. Apalagi produksi saat itu sudah mencapai 1,1 juta ton yang 500 ribu sudah diamankan untuk stok dalam negeri. Negara yang akan menjadi sasaran ekspor pupuk ini di antaranya India, Australia, Kamboja, dan negara di Asia Tenggara lainnya.
Sedangkan di November tahun ini, Badan Pangan Nasional (BAPANAS) lewat BUMN Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) bersiap untuk ekspor pupuk sebanyak 490.000 ton untuk Kamboja. Seperti yang sudah-sudah, tentu saja persediaan untuk dalam negeri sudah dilakukan sebelum memutuskan ekspor pupuk sebanyak itu. Termasuk buffer stock.
Sebagai gantinya, Kamboja sepakat untuk memberikan 10.000 ton beras ke Indonesia. Dapat dikatakan, Indonesia juga membantu menjaga ketahanan pangan banyak negara Asia Tenggara dengan melakukan ekspor pupuk secara tidak langsung.