Siapa coba yang nggak tahu burung walet? Iya, burung yang senang di tempat yang lembab, seperti gua ini, memang suka bawa berkah. Yup, Eksporior nggak salah menduga. Sebab, berkah yang dimaksud memang berasal dari sarangnya.
Nah, buat kamu yang belum tahu, sarang burung walet banyak dicari karena memang bermanfaat untuk kesehatan. Sebagai contoh, bisa menjadi sumber asam amino esensial.
Lalu, kenapa kita butuh asam amino esensial? Beberapa fungsinya adalah supaya tubuh kita bisa melakukan regenerasi sel, meningkatkan kerja memori, mempercepat pemulihan, sampai membantu proses penyembuhan tulang rawan.
Selain itu, sarang burung berukuran kecil ini, juga bisa mendukung fungsi organ tubuh. Bisa begitu, soalnya sarang burung walet punya banyak mineral yang dibutuhkan tubuh kita, seperti tembaga, kalsium, dan seng.
Manfaat lainnya, sarang burung walet juga berguna untuk menurunkan risiko kanker. Sebabnya, termasuk makanan yang tinggi antioksidan.
Sebagai informasi, antioksidan adalah senyawa aktif yang bisa melawan efek radikal bebas yang bisa mengakibatkan kanker. Selain itu, antioksidan juga berguna untuk memperbaiki kerusakan pada sel-sel yang ada di dalam tubuh.
Ekspor Sarang Burung Walet
Lantaran kaya manfaat di bidang kesehatan, sarang burung walet akhirnya banyak diburu. Ini pula yang membuat perdagangan luar negeri bergairah. Pada 2022, misalnya, ekspor sarang burung walet tembus USD590 juta.
Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, maka terjadi peningkatan 14,21%. Nggak mengherankan juga kalau sarang burung tersebut bernilai tinggi. Soalnya, memang hanya ada di negara-negara tertentu saja, seperti Indonesia.
Oleh karena itu pula, sarang yang terbuat dari liur si burung ini, tergolong sebagai komoditas mewah. Yang bikin makin bangga, Indonesia termasuk produsen terbesarnya. Nggak percaya? Nih, buktinya!
Kenapa negara kita tergolong produsen terbesar? Jawabannya karena pada 2021, Indonesia berkontribusi hampir 80% atas kebutuhan sarang burung walet global. Makanya, nggak usah kaget kalau pertumbuhan ekspor sarang burung tersebut terus positif.
Bahkan, pada 2023, volume ekspor sarang burung Indonesia seberat 1.335 ton! Nilainya sendiri mencapai USD633,25 juta atau setara Rp9,81 triliun! Terus, negara mana saja yang menjadi tujuan ekspornya?
Berdasarkan data yang ada, sarang walet ini banyak diekspor ke Hong Kong, Tiongkok, dan Singapura. Pada 2023, contohnya, ekspor sarang burung tersebut ke Singapura mencapai 36 ton dengan nilai USD17,588 juta.
Sementara itu, sarang walet lebih banyak lagi diekspor ke Hong Kong yang beratnya mencapai 630,9 ton atau senilai USD77,137 juta.
Budidaya Sarang Walet
Omzetnya yang fantastis bikin banyak orang tergiur untuk ikutan juga berbisnis sarang walet. Apalagi, ada peluang ekspor yang nggak main-main. Nah, buat kamu yang mau coba bisnis sarang walet, yuk, ikuti langkah-langkah ini!
Lahan
Kalau kamu mau budidaya walet, pertama-tama yang perlu disiapkan adalah lahan, kandang, atau ruangan. Dalam pemilihannya, tentu nggak boleh sembarangan. Soalnya, walet ini sukanya sama lingkungan yang sepi dan punya suhu antara 24 sampai 26 derajat celcius.
Pembibitan
Tentu saja perlu ada proses pembibitan saat kamu mau budidaya walet. Proses ini tergolong unik. Soalnya, tidak dengan menangkap walet liar, tapi mengundangnya ke sarang dengan panggilan.
Panggilan yang dimaksud bisa dari rekaman suara burung walet. Nah, kalau kamu merasa cara itu sulit, bisa juga pakai opsi lain dengan menetaskan telur burung walet di kandang yang sudah kamu buat.
Perawatan
Ini bagian krusial. Soalnya, kalau nggak baik perawatannya, yang ada burung walet pada kabur. Salah satunya, dengan memberikan makanan secara rutin. Adapun makanannya adalah rayap, semut, atau kumbang.
Selain itu, hal yang perlu kamu ketahui adalah jangan membawa keluar kandang anak-anak walet sampai dua atau tiga hari.
Aturan Ekspor Sarang Burung Walet
Nah, kalau kamu sudah berhasil budidaya sarang walet dan mau ekspor, maka hal wajib yang perlu kamu perhatikan adalah regulasi terkait yang mengaturnya
Sebagai informasi, Kementerian Perdagangan RI telah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 23 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Ekspor.
Dalam regulasi tersebut ada persyaratan yang perlu kamu penuhi kalau mau ekspor sarang burung walet. Syarat yang dimaksud, misalnya, harus menyiapkan Surat Pernyataan Mandiri (SPM) bermaterai yang memuat data dan/atau informasi tentang profil perusahaan, sumber bahan baku (rumah walet), kapasitas produksi, jumlah tenaga kerja, dan peralatan produksi.
Syarat lain yang perlu dipenuhi adalah Nomor Kontrol Veteriner (NKV) dan/atau keputusan penetapan pelaksanaan tindakan karantina dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertanian.
Ketentuan berikutnya, eksportir sarang walet juga perlu mengantongi dokumen sertifikasi sanitasi (KH-12) yang diterbitkan kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertanian untuk setiap pengiriman.
Nah, kalau persyaratan sudah lengkap, tapi bingung cara ekspornya, kamu bisa ikutan program Digiexport yang dipersembahkan AeXI, yang notabene bagian dari ekosistem ExportHub.id (milik PT Usaha Dagang Indonesia).
Dengan langganan Digiexport Rp1,5 juta/tahun, kamu digaransi dapat fasilitas premium:
- Product Listing di E-commerce & Website Global
- Foto Produk (Maksimal 5 Produk)
- Video Produk (Maksimal 5 Produk)
- Admin Operasional
- Pelatihan Online
- Dicarikan Global Buyer
- Dibantu Negosiasi
- Konsultasi Logistik
- Diliput GETI MEDIA (102+ Ribu Subscribers di YouTube)
Klik banner di bawah untuk pendaftaran!