Scroll Top

Ekspor Komoditas Indonesia, Ini Peluang dan Tantangannya!

Ekspor komoditas Indonesia sudah menjadi hal yang lumrah sekarang, terutama dengan banyak negara yang tertarik dengan produk unggulan Indonesia. Kegiatan ekspor merupakan barang atau jasa yang diproduksi dalam negeri yang kemudian dijual ke luar negeri. Namun, di balik definisi yang bersifat teknis ini, ekspor menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi negara serta membuka peluang untuk berkembang di pasar global.

Sejarah perkembangan ekspor Indonesia melibatkan perjalanan panjang dari masa ke masa. Dimulai sejak zaman perdagangan rempah-rempah di abad ke-7, rempah-rempah khas Indonesia seperti cengkeh, kayu manis, dan lada menjadi daya tarik bagi pedagang dari penjuru dunia

Sekarang, ekspor Indonesia mengalami perkembangan yang pesat. Bukan hanya sebagai penghasil rempah-rempah berkualitas, namun Indonesia juga memperluas peluang ekspornya ke komoditas lainnya seperti kelapa sawit, kopi, hingga tekstil. 

5 pERANAN EKSPOR INDONESIA PADA EKONOMI

Beralih dari sejarah singkat ekspor Indonesia, komoditas asal Indonesia ternyata punya peran penting pada roda perekonomian Indonesia. Berikut beberapa peran ekspor Indonesia pada ekonomi Indonesia, antara lain:  

    1. Meningkatkan pendapatan negara secara substansial melalui penerimaan devisa.

    1. Mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja terutama di sektor pertanian dan industri pengolahan komoditas.Tidak hanya itu, pertumbuhan ekonomi juga dapat meningkatkan akses pendidikan dan kesehatan.

    1. Munculnya diversifikasi ekonomi yang dapat mengurangi ketergantungan pada sektor tertentu, menimbulkan keanekaragaman ekonomi, dan mengurangi risiko ekonomi.

    1. Hasil dari ekspor komoditas dapat dialokasikan untuk pembangunan fasilitas negara, seperti infrastruktur jalan dan sarana transportasi guna mendukung kelancaran ekspor.

10 KOMODITAS INDONESIA YANG MEMILIKI PELUANG EKSPOR

Dari banyaknya komoditas Indonesia yang memiliki peluang ekspor besar, berikut ada 10 komoditas yang menjadi produk unggulan dalam ekspor Indonesia, yaitu:

1. Udang

Ekspor Komoditas Indonesia

Indonesia merupakan negara yang menjadi salah satu produsen udang terbesar di dunia. Jenis udang yang populer di Indonesia adalah udang vannamei (Litopenaeus vannamei) dan udang windu (Penaeus monodon). Negara tujuan ekspor udang asal Indonesia yakni Jepang, Hongkong, Cina, Singapura, Malaysia, Australia, Taiwan, Thailand, Korea Selatan, Vietnam, Amerika, Belgia, Inggris, Spanyol, Prancis, Kanada, Belanda, Italia, dan Jerman.

2. Kopi

Ekspor Komoditas Indonesia

Kopi asal Indonesia mempunyai ciri khasnya sendiri sehingga tidak heran apabila banyak yang menggemari kopi asal Indonesia. Jenis kopi yang diekspor dari Indonesia adalah arabika, robusta, toraja, gayo, dan mandailing. Negara yang menjadi tujuan ekspor dari kopi Indonesia adalah Brasil, Spanyol, Italia, Turki, Argentina, Amerika, Inggris, India, Cina, Thailand, Jepang, Vietnam, Pakistan, Malaysia, Hongkong, Sri Lanka, Bangladesh, Mesir, dan Iran.

3. Minyak kelapa sawit

Ekspor Komoditas Indonesia

Selanjutnya ada minyak kelapa sawit. Indonesia sendiri menjadi produsen minyak kelapa terbesar, yang hampir menyumbang sebanyak 59% dari total produksi global. Negara yang menjadi tujuan ekspor dari minyak kelapa sawit adalah Uni Eropa, India, Pakistan, dan Afrika.

4. KOKOA

Ekspor Komoditas Indonesia

Kakao banyak diketahui sebagai bahan baku pembuatan coklat. Pada tahun 2022, ekspor kakao asal Indonesia bernilai Rp19,8 triliun atau setara dengan 385.981 ton. Malaysia, Thailand, Taiwan, Jerman, Rusia, Belgia, dan Cina menjadi negara tujuan dari ekspor kakao asal Indonesia.

5. karet

Ekspor Komoditas Indonesia

Dengan luas perkebunan karet seluas 3,6 juta hektar pada tahun 2021, Indonesia menjadi produsen karet alam terbesar kedua di dunia. Pada tahun itu, ekspor karet mampu memberikan peningkatan pada devisa negara, yakni senilai 7,1 miliar USD. Negara yang menjadi tujuan dari ekspor produk unggulan karet adalah Jepang, Malaysia, Filipina, Australia, Thailand, Arab Saudi, dan mesir.

6. TPT (TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL)

Ekspor Komoditas Indonesia

Dikutip dari databoks.katadata.co.id, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa volume ekspor tekstil dan barang tekstil nasional pada semester 2023 berjumlah sekitar 922,5 ribu ton. Nilai tersebut masuk ke dalam golongan barang XI dengan kode HS 50-63 yang terdiri dari komoditas sutra, wol, kapal, serat tekstil, filamen, serat stapel, kain tenun, kain rajutan, karpet, pakaian rajutan/non rajutan, aksesoris pakaian, pakaian bekas dan produk tekstil lainnya. Amerika, Jepang, Uni Eropa dan negara-negara di Asia Tenggara menjadi negara tujuan ekspor tekstil asal Indonesia.

7. Alas kaki

Ekspor Komoditas Indonesia

Produk alas kaki seperti sepatu olahraga, sepatu kulit, dan sandal menjadi produk yang di ekspor. Diketahui yang menjadi negara tujuan ekspor dari alas kaki asal Indonesia ialah Amerika, Belgia, Inggris, Prancis, Italia, Jerman, Meksiko. Spanyol, Kanada, Panama, Turki, Japan, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, Australia, Cina, dan Hong Kong.

8. barang elektronik

Ekspor Komoditas Indonesia

Pada Januari hingga Juli 2022, nilai ekspor barang elektronik di Indonesia meningkat sebanyak 18,9% atau mencapai 9,43 miliar. Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Cina, Malaysia, Hongkong, Australia, Singapura, Thailand, Vietnam, Jerman, Belanda, Italia, Belgia, Polandia, Amerika, Inggris, Denmark, Prancis, dan Yunani menjadi negara yang tertarik dengan barang elektronik Indonesia dikarenakan harganya yang terjangkau dan harga yang kompetitif.

9. Komponen kendaraan bermotor

Ekspor Komoditas Indonesia

Selain komoditas sumber daya alam lainnya, Indonesia juga mengekspor komponen kendaraan bermotor. Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa total ekspor mobil dalam bentuk utuh atau CBU (Completely Built Up) dari Indonesia mencapai 166.176 unit. Kemudian pada April 2023, ekspor komponen mobil mencapai 55,57 juta unit. Negara tujuan dari ekspor produk ini adalah Amerika, Prancis, Inggris, Jerman, Cina, Malaysia, Vietnam, Australia, Hongkong, Jepang, Singapura Thailand, Sri Lanka, India, Pakistan, Filipina, Kanada, Belgia, Turki, PEA, Afrika Selatan, Iran, dan Arab Saudi.

10. Furnitur

Ekspor Komoditas Indonesia

Nilai ekspor produk furnitur asal Indonesia dilaporkan terus meningkat. Dikutip dari koran.tempo.co, nilai ekspor industri furnitur Indonesia mencapai 74,16%  pada Desember 2022. Masih di tahun 2022, nilai ekspor furnitur kayu dan rotan menunjukan perkembangan yang baik yakni stabil di angka 2,9 miliar USD. Negara-negara yang menjadi tujuan dari ekspor furnitur asal Indonesia ini meliputi Amerika, Prancis, Inggris, Belanda, Belgia, Spanyol, Jerman, Italia, Kanada, Denmark, Swedia, Jepang, Australia, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Cina, dan Afrika Selatan.

APA SAJA TANTANGAN EKSPOR?

Dalam ekspor, Eksporior harus memperhatikan tantangan apa saja yang akan dihadapi ke depan. Banyak faktor pula yang mempengaruhi dalam proses ekspor salah satunya adalah peraturan dan birokrasi yang berlaku.

Perubahan nilai tukar uang yang mempengaruhi nilai ekspor produk, tantangan keuangan seperti ketidakstabilan pasar keuangan, serta persaingan yang ketat dengan produsen dari negara lain dapat menjadi tantangan yang akan dihadap. Namun, dengan Eksporior memahami bagaimana prosedur ekspor yang benar, hal tersebut dapat dicegah dan diminimalisir. 

Kemudian yang tidak kalah penting adalah menyesuaikan terhadap pasar baru, cepat beradaptasi dengan perubahan permintaan dan tren pasar, keamanan data, serta pemahaman pasar asing sangat diperlukan sebelum melakukan ekspor. 

Dan yang tidak boleh ketinggalan adalah tantangan dalam transportasi dan logistik. Eksporior harus mengerti bagaimana infrastruktur yang memadai, bagaimana mencegah apabila terjadi keterlambatan dalam pengiriman, dan antisipasi biaya logistik yang tidak murah.

Apa yang Bisa Dilakukan untuk Memaksimalkan Ekspor Komoditas?

Untuk memaksimalkan ekspor komoditas, Eksporior perlu melakukan strategi yang matang. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Eksporior dapat melakukan diversifikasi produk yang dapat meningkatkan daya saing dengan menawarkan variasi dan nilai tambah. 

Meningkatkan kualitas dan inovasi dari produksi produk, mempelajari mengenai regulasi perdagangan berdasarkan standar internasional, membangun relasi kemitraan dengan importir, distributor, dan agen di negara-negara yang menjadi negara tujuan ekspor, memperhatikan keberlanjutan dalam produksi produk, bagaimana mengurangi dampak lingkungan, dan memenuhi standar keberlanjutan menjadi hal yang dapat dipelajari Eksporior sebelum melakukan ekspor.

Dengan adanya peran strategi pemasaran digital yang tepat juga sangat mempengaruhi dalam meningkatkan visibilitas online dalam mempromosikan komoditas. Seperti pemasaran melalui media sosial, website, dan sebagainya.

Pada akhirnya ekspor bukan hanya sebagai penopang finansial negara, tetapi dari hasilnya juga dapat digunakan untuk mensejahterakan masyarakat. Dengan potensi luar biasa dalam ekspor komoditas, Indonesia tidak hanya menjadi penghasil unggulan tetapi juga sebagai pemain penting di pasar global, mengukir prestasi dalam dunia perdagangan internasional.

tertarik untuk ekspor produk komoditas indonesia dengan mudah? ayo bergabung dengan aexi!

Leave a comment