Scroll Top

Melirik Perkembangan Sorgum di Indonesia 

Sorgum sudah mulai dilirik pemerintah Indonesia sebagai pengganti gandum, terlebih semenjak terjadinya perang antara Rusia dengan Ukraina. Mari kupas komoditas ini lebih dalam dengan membaca artikel ini hingga selesai! 

Mengenal Sorgum Lebih Jauh 

sorgum

Bagi yang belum tahu, tanaman ini termasuk ke dalam kategori serealia yang berasal dari Afrika. Bentuknya menyerupai jagung dengan ukuran yang lebih kecil. Tumbuhan ini bisa diolah menjadi tepung, roti, kue, bubur, sereal, dan sirup. 

Kandungan Gizi dalam Sorgum 

sorgum

Makanan ini sudah mulai banyak dipilih orang sebagai sumber karbohidrat apalagi bagi yang sedang menjalankan program diet karena memiliki serat yang tinggi dan kandungan nutrisi lain yang tidak ada dalam makanan kaya karbohidrat lainnya. Karbohidatnya hampir setara dengan padi, vitamin B, dan zat besi yang ternyata lebih besar dari beras. Belum lagi kandungan protein yang ada di dalamnya mirip dengan terigu.  

Dalam sorgum yang memiliki berat 100 gram, terdapat nilai gizi sebagai berikut: 

  • Protein: 11 gram. 
  • Energi: 366 kalori. 
  • Serat: 1,2 gram. 
  • Lemak: 3,3 gram. 
  • Fosfor: 287 miligram. 
  • Kalium: 249 miligram. 
  • Niasin: 2,8 gram. 
  • Zat besi: 4,4 miligram. 
  • Vitamin B1 (tiamin): 0,09 miligram. 
  • Vitamin B2 (riboflavin): 0,14 miligram. 

5 Alasan Sorgum Bisa Menggantikan Gandum 

sorgum

Ada banyak alasan kenapa sorgum bisa digunakan sebagai pengganti gandum. Ini dia beberapa hal di antaranya: 

  1. Sorgum cocok tumbuh di tempat yang kering dan gersang. 

  1. Budi daya sorgum tidak perlu biaya yang banyak. 

  1. Kandungan gizi yang ada di dalamnya begitu besar. 

  1. Semua bagian sorgum bisa dimanfaatkan.  

  1. Memiliki serat yang tinggi. 

Selain itu, sorgum juga berpotensi untuk menggantikan beras. Alasannya, karena jika dibandingkan antara keduanya, tanaman ini mengandung kalsium, zat besi, fosfor, protein, dan vitamin B1 yang lebih besar dari beras. Untuk penderita diabetes, tanaman ini juga lebih ramah untuk mereka konsumsi karena kandungan gulanya yang lebih rendah. 

Manfaat Sorgum selain sebagai Bahan Pangan 

sorgum

Tidak hanya untuk bahan makanan saja, sorgum juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan lainnya. Seperti pakan ternak, obat-obatan, bahkan sumber energi. 

  1. Sebagai Pakan Ternak 

Daun dan batang sorgum bisa dijadikan makanan yang bergizi tinggi untuk kambing, sapi, kerbau, dan domba. Protein yang ada di batang tanaman ini bisa menambah bobot sapi pedaging sebanyak 0,9–1,6 kilogram. Sedangkan di sapi perah bisa meningkatkan produksi susu sebesar 10–15%. Biji-bijiannya bisa dijadikan pakan unggas. 

  1. Sebagai Obat 

Di dalam tanaman ini terdapat kandungan komponen bioaktif seperti flavonoid, sterol, polifenol, tanin, dan sterol yang sangat bagus untuk dikonsumsi penderita kanker. 

  1. Sebagai Sumber Energi 

Batang beberapa jenis sorgum bisa diolah menjadi etanol. Kandungan nira yang ada di dalamnya bisa diubah menjadi gula atau sirup. Jika difermentasikan dan melalui proses distilasi, kandungan etanolnya bisa berubah menjadi 95%. Bahkan sudah diuji di sepeda motor. 

Sorgum di Indonesia 

sorgum

Jika ditelaah lewat tulisan di atas, sebenarnya sorgum merupakan tanaman yang bisa hidup di mana saja. Tanaman ini tidak butuh unsur hara yang banyak, mampu tumbuh di iklim kering, bahkan di pinggir pantai yang mengandung kadar garam tinggi. Apalagi jika ditanam di Indonesia yang tanahnya gembur dan cocok untuk banyak jenis vegetasi.  

Namun sayangnya, tanaman ini masih kurang populer di sini. Mengingat kandungan gizi dan kegunaan lainnya yang banyak, sorgum harusnya lebih bisa dikenal. Mungkin hanya di beberapa daerah saja tumbuhan ini lumayan dimanfaatkan. Untungnya, kini sudah banyak pihak yang mulai sadar akan keunggulan tanaman ini. Makanya budi daya tumbuhan ini sudah mulai digalakkan dalam beberapa waktu terakhir.  

Seperti contohnya di Kabupaten Banyuwangi yang sudah menjadi percontohan untuk penanaman sorgum nasional. Lahan ini diperluas dari 375 hektare menjadi 500 hektare.  Setelah dipanen, nantinya bijinya akan diolah menjadi tepung, pakan ternak, dan gula. Dalam setahun, budi daya ini bisa menghasilkan 10 ton bulir atau setara dengan 5 ton tepung. Belum lagi nira yang dihasilkan bisa mencapai 4.000 liter. 

Lalu, tanaman ini dikembangkan lagi di daerah lainnya di Jawa Timur seluas 950 hektare. Area penanaman paling besar terletak di Lamongan yakni seluas 500 hektare, kemudian diikuti wilayah lain seperti Pacitan, Tuban, Bojonegoro, Sampang, Pangkalan, dan Sumenep. 

Kemudian di 2022, Dinas Pertanian dan Perkebunan di Jawa Tengah menyiapkan lahan seluas 120 hektare untuk 3 kabupaten di sana. Yakni Wonogiri, Sukoharjo, dan Cilacap dengan pembiayaan sepenuhnya oleh APBN. Inisiatif tersebut sudah dilakukan terlebih dulu oleh para petani di Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur pada 2019, di bawah pengawasan langsung dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nusa Tenggara Barat. Hasil panennya mencapai 1,8 ton per hektare. 

Dengan biaya penanaman yang murah dan resistensi tumbuhan ini yang bisa ditanam di banyak tempat bahkan dalam iklim ekstrem sekalipun dan kegunaannya yang multifungsi, sorgum bisa menjadi salah satu komoditas yang berpotensi untuk dikembangkan. Bahkan jika perlu ditujukan untuk ekspor ke luar negeri juga. 

Jangan takut dengan distribusi jika bergabung dengan UPI, bagian dari ekosistem ExportHub.id. Bisnis unit ini berfokus dalam menjembatani petani, perajin, dan pembuat produk dengan jaringan ritel minimarket, pasar tradisional, atau dengan konsumen langsung. Yuk, gabung sekarang! 

sorgum

Leave a comment