Scroll Top

Minyak Kelapa Sawit Masih Menjadi Komoditas Juara? 

Minyak kelapa sawit adalah salah satu jenis minyak nabati yang menjadi jagoan komoditas ekspor Indonesia. Komoditas ini menjadikan Indonesia sebagai negara ketiga penghasil ekspor minyak terbesar setelah Malaysia dan Brazil. 

Jika dilihat dari kandungan nutrisinya, jenis minyak ini menjadi salah satu yang memiliki nilai gizi yang cukup tinggi. Minyak ini juga tidak hanya sekadar digunakan untuk menggoreng saja, loh! Maka, tidak heran jika banyak yang memburunya di pasar global. 

Asal Minyak Kelapa Sawit 

minyak kelapa sawit

Salah satu minyak nabati ini dibuat dari daging buah kelapa sawit. Tanaman ini juga tidak bisa sembarangan tumbuh karena hanya bisa dikembangkan di tempat yang mendapatkan sinar matahari yang banyak, suhu yang tinggi, dan curah hujan yang melimpah. Maka dari itu, pohon kelapa sawit cocok sekali tumbuh di negara dengan iklim tropis.  

Untuk mendapatkan minyak kelapa sawit, tandan buah segar (TBS) dari buah pohon tersebut diekstraksi, lalu daging buahnya dapat diolah menjadi minyak. Sedangkan bijinya dapat diproses menjadi minyak inti sawit.  

Manfaat Minyak Kelapa Sawit  

minyak kelapa sawit

Kegunaan minyak kelapa sawit ini juga bukan hanya untuk memasak. Minyak ini bisa diolah menjadi makanan, bahan bakar nabati, kosmetik, suplemen pakan ternak, bahkan produk farmasi.   

Berbagai kegunaan tersebut didapatkan karena ketika dirafinasi minyak nabati mempunyai berbagai tekstur, karakter fisik, dan titik leleh yang berbeda. Tidak heran jika minyak kelapa sawit menjadi salah satu jenis minyak unggulan dalam jenis minyak nabati.  

Beragam jenis produk yang bisa dihasilkan dari minyak kelapa sawit contohnya adalah margarin dan lipstik. Ada alasan lain kenapa minyak nabati ini banyak digunakan dalam industri kosmetik, yakni antioksidan yang terkandung di dalamnya. 

Bahkan minyak kelapa sawit mentah bisa diolah menjadi bahan bakar nabati yang berguna dalam pembangkit listrik.  

Serat panjang yang terdapat di batang pohonnya dapat diolah menjadi kasur dan bantal untuk mobil. Sementara itu, tandan buah yang kosong bisa ditanam kembali di tanah untuk menjaga kelembaban sebelum diproses menjadi pupuk jika sudah membusuk.  

Air sisa limbah dari produksinya juga bisa dimanfaatkan menjadi pupuk atau bahan bakar biodigester yang berubah lagi menjadi biogas.  

Dalam bentuk minyak goreng, minyak ini sering dituduh menjadi produk pangan yang kurang sehat karena kandungan kolesterol yang tinggi yang dapat memicu penyakit kronis, seperti jantung. 

Apalagi konsumsi minyak goreng di dalam negeri cukup tinggi, mengingat Indonesia memiliki kultur konsumsi makanan olahan goreng terbesar di dunia selain India dan Cina.  

Padahal tudingan itu kurang tepat. Mengutip dari palmoilina.asia, minyak ini mengandung beberapa kandungan yang penting untuk tubuh seperti karotenoid, vitamin E, vitamin A, antioksidan, dapat mencegah stres oksidatif, dan menjaga kesehatan rambut serta kulit. 

Selain bernutrisi, minyak kelapa jenis ini juga menghasilkan sensasi rasa yang gurih dan lezat. Di samping itu, minyak ini juga mengubah tekstur makanan menjadi lebih crispy sehingga momen bersantap akan terasa lebih menyenangkan. 

Tingginya Permintaan Ekspor

minyak kelapa sawit

Semakin banyaknya orang yang mulai sadar akan gaya hidup yang sehat, menjadikan minyak nabati salah satu komoditas yang banyak diminati. Minyak nabati, minyak biji bunga matahari, dan tentunya minyak kelapa sawit juga memiliki banyak permintaan. 

Maka dari itu, industri sawit dinilai menjadi salah satu tonggak pertumbuhan nasional, penghasil devisa, dan berperan dalam menyerap tenaga kerja yang lumayan tinggi, bahkan menyentuh 16,2 juta pekerja baik secara langsung maupun tidak langsung. Di pasar global, minyak asal Indonesia memiliki kontribusi sebanyak 59% pada market share dunia.  

Pada 2022, Indonesia sempat ekspor minyak kelapa sawit sebanyak 33,9 juta ton. Sementara catatan lain menunjukkan ekspor komoditas ini dari Indonesia ke Cina melonjak hingga 114% sebanyak Januari–April 2023, sedangkan ke Eropa naik 6%. Lonjakan ini juga masih termasuk dalam permintaan ke India. 

Hal itu menunjukkan permintaan pasar terhadap komoditas ini masih tinggi meskipun kini harus diimbangi lagi dengan jenis minyak nabati lain seperti minyak biji bunga matahari dan minyak kedelai.  

Di dalam negeri, minyak kelapa ini digunakan sebagai produk konsumsi dalam bentuk minyak goreng ini terus mengalami peningkatan. Kebutuhannya mencapai hingga 5,07 juta ton per tahun, yang meliputi kualitas premium, sederhana, dan curah. 

Data terbaru dari United States Department of Agriculture (USDA) menunjukkan bahwa Indonesia dan Malaysia adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia dengan angka 45,5 juta metrik ton pada periode 2022–2023. 

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim juga sepakat untuk melawan diskriminasi minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO) setelah sempat melonjaknya harga minyak goreng beberapa saat lalu. 

Ekspor dalam sektor ini begitu menggiurkan, bukan? Apakah kamu tertarik juga untuk ekspansi komoditas ini hingga lintas negara? Yuk, ambil peluang pasar global bersama kami dengan gabung ke aexi.id dan mulailah ekspor kelapa sawit sekarang juga! 

minyak kelapa sawit

Leave a comment