Scroll Top

Parfum: Lebih dari Sekadar Aroma Semata 

Parfum kini bukan hanya sekadar masalah aroma saja. Wewangian itu bisa menjadi identitas bagi pemiliknya. Bahkan lebih dari itu, minyak wangi ini dapat menjadi media pengingat untuk sebagian orang. 

Latar Belakang Parfum 

parfum

Minyak wangi ini punya cerita yang menarik jika dikulik. Menurut Britannica, parfum ini berasal dari bahasa Latin, per fumum, yang berarti melalui asap. Seni pembuatan wewangian ini sudah dikenal terlebih dulu di Cina kuno, Mesir, Kartago, Arab, Romawi, dan Yunani. 

Parfum ini sendiri sudah sering disebut dalam banyak sastra dulu, salah satunya yang dibuat Shakespeare, penulis dari Inggris. Dalam bukunya yang berjudul Antony and Cleopatra, ia menulis: 

“Purple the sails, and so perfumed, that the winds were love-sick with them.” 

Sebagai tambahan dari laman McGill University, parfum dibuat pertama kali oleh bangsa Mesopotamia saat 4000 tahun yang lalu. Bentuknya lebih mirip seperti dupa karena mereka membuatnya dengan membakar resin dan kayu dalam upacara keagamaan. 

Bentuk wewangian tersebut tersebar sampai hingga Mesir dan digunakan dalam acara yang sama: keagamaan. Penduduk saat itu juga melakukan mandi yang rumit dan merendam kulit dengan minyak yang harum untuk kesenangan. 

Namun orang Yunani kuno dikatakan sebagai pembuat parfum pertama. Kemudian disempurnakan lagi oleh bangsa Arab. Hal ini mendapatkan sorotan yang lebih luas lagi di abad ke-17, terutama di Prancis. Saat itu, sanitasi di sana kurang baik sehingga aroma busuk tercium di mana-mana. Jadi parfum ini dibutuhkan untuk menyamarkan bau badan.  

Di Inggris penggunaan parfum sendiri semakin masif di era Henry VIII dan Ratu Elizabeth I. bahkan di saat itu, semua tempat umum diberi wewangian karena Ratu tidak bisa mentolerir bau yang tidak sedap. 

Minyak wangi ini juga mengalami perubahan di abad ke-19. Dari selera hingga ke senyawa kimia di dalamnya. Dalam periode sebelumnya, komposisi parfum bersumber dari bunga tunggal. Kemudian berganti menjadi komposisi yang lebih kompleks, seperti banyak zat kimia dan sintetis yang lebih akrab dengan sebutan notes.  Chanel No5 adalah wewangian pertama yang diciptakan dengan prinsip kimia modern dan bahan pembuatan sintetis

parfum Minyak wangi bukan hanya parfum, tapi juga ada eau de cologne yang awalnya umum digunakan pria. Benda ini ditemukan oleh tukang cukur Italia di awal abad ke-18 di Koln, Jerman. Makanya disebut sebagai cologne yang merupakan nama Prancis untuk kota itu. 

Nama sebenarnya adalah Aqua Admirabilis yang memiliki arti air luar biasa karena sering dijual sebagai obat ajaib yang sangat dipuji oleh Napoleon Bonaparte. Kemudian diperjual belikan dengan nama 4711 yang masih terus diproduksi hingga kini dan menjadi cologne tertua di dunia. 

5 Jenis Parfum 

parfum

Wewangian ini juga punya banyak jenis, bukan hanya parfum saja. Mengutip dari hellosehat.com, berikut ini merupakan variasinya berdasarkan tingkatan konsentrasi minyaknya: 

    1. Extrait de Parfum 

Ini adalah jenis wewangian dengan ekstrak minyak wangi murni yang konsentrasinya paling banyak. Kandungannya bisa mencapai 35-45%. Karena itulah harumnya bisa lebih tahan lama. 

Untuk kamu yang sensitif atau tidak suka dengan wewangian yang kuat, jenis minyak wangi ini kurang cocok. Bahkan bisa menimbulkan reaksi alergi di kulit pada sebagian orang. 

    1. Parfum 

Jenis yang kedua ini masih memiliki wangi yang kuat juga tahan lama. Kandungan konsentrasi minyaknya berada pada 25-35% dengan sedikit campuran alkohol. Aromanya juga masih termasuk yang kuat dan menyengat. Bahkan baunya masih bisa tercium ketika ada benda lain yang punya aroma kuat seperti misalnya makanan.  

    1. Eau de Parfum 

Konsentrasi minyak wangi yang ada di dalamnya lebih rendah jika dibandingkan dengan dua jenis sebelumnya, yakni di angka 15-25%. Makanya aromanya menjadi lebih ringan. Oleh karena itu, jenis wewangian ini lebih banyak dipilih banyak orang karena lembut tapi masih tahan lama.  

    1. Eau de Toilette  

Kandungan minyak wanginya hanya sekitar 5-15% saja. Makanya jenis ini cocok untuk kamu gunakan sehari-hari. Walaupun ketahannya kurang lama, tapi aromanya bisa muncul kembali jika bersentuhan dengan kelembaban. 

    1. Eau de Cologne 

Jenis ini yang sudah kami sempat sebutkan di awal tadi. Memiliki konsentrasi yang rendah, sekitar 2-4% saja. Ketahanannya juga hanya 3 jam saja. Disarakan untuk menyemprotkannya lagi dalam beberapa jam kemudian. 

3 Tips Memakai Parfum 

parfum

Dalam menggunakan minyak wangi juga agak sedikit tricky, ada beberapa hal yang harus diketahui para penggunanya agar aromanya bisa jadi lebih tahan lama. 

Berikut ini beberapa tips yang sudah kami kutip dari laman CNN Indonesia: 

    1. Gunakan Setelah Mandi 

Banyak ahli yang bilang, penggunaan minyak wangi akan lebih baik jika digunakan setelah mandi. Saat itu suhu tubuh sedang tinggi, bersih, lembab secara alami, bebas dari minyak dan keringat. Sehingga bisa mempertahankan aroma dengan semakin bagus. 

    1. Setelah Menggunakan Losion 

Performa parfum akan semakin baik jika digunakan dalam kondisi tubuh yang lembab. Makanya disarankan untuk menggunakan losion terlebih dulu sebelum memakai parfum. Kamu bisa menyemprotkannya di area leher, pundak, belakang telinga, pergelangan lengan dan tangan, serta lipatan betis. 

    1. Memakai Body Butter 

Produk body butter yang satu ini juga bisa membantu aroma parfum menjadi lebih tahan lama. Disarankan dipakai sebelum kamu menyemprotkan minyak wangi. Bahkan kini sudah banyak wewangian yang masih satu rangkaian dengan salah satu body care ini. 

Itu dia pembahasan mengenai wewangian. Dengan semakin banyaknya orang yang menggunakan parfum, apalagi produksinya sudah bisa beragam yang menyebabkan produksi minyak wangi lokal semakin masif, tentu saja ini bisa dijadikan lini industri yang cerah. 

Salah satu kunci bisnis yang sukses adalah penjualannya, hal itu bisa kamu serahkan pada Bencuan yang masih bernaung di bawah ExportHub.id yang ahli dalam menjual produk lewat social commerce. 

Gabung sekarang juga dengan klik gambar di bawah! 

parfum

Leave a comment