Tilapia adalah salah satu jenis ikan tawar yang banyak dijumpai di Indonesia. Ikan yang satu ini memiliki banyak spesies. Dari ragam yang ada, orang Indonesia lebih akrab dengan jenis yang bernama nila.
Mungkin di antara Eksporior pun sudah ada yang pernah memakannya atau bisa jadi suka? Kalaupun iya, itu tidak mengherankan karena ikan tersebut memang enak untuk dikonsumsi, dengan rasa manis dan gurih yang ada pada dagingnya.
Tidak hanya soal rasa, tilapia juga mengandung berbagai manfaat untuk kesehatan. Selain itu, potensinya untuk ekspor juga “nggak wajar”. Disebutkan demikian karena peluang ikan tersebut tembus di pasar global sangat besar dan bisa memberikan keuntungan yang berlipat ganda.
Eksporior nggak percaya? Coba, yuk, simak penjelasan manfaat ikan tilapia untuk kesehatan dan peluang ekspornya di artikel ini sampai tuntas!
Manfaat Tilapia untuk Kesehatan
Dari informasi yang diperoleh di Viva.co.id, kita akan mengetahui berbagai manfaat ikan tilapia untuk kesehatan. Adapun penjelasan lengkapnya dapat kamu simak di bawah ini.
Pertama, ikan tilapia disebut bisa menjaga kesehatan jantung. Khasiat ini bisa didapatkan orang-orang yang mengonsumsinya karena di ikan tersebut ada kandungan omega-3.
Nah, omega-3 itulah yang kemudian bisa membantu kamu untuk menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida. Jika kadar dua hal tersebut turun atau tergolong normal, maka kesehatan jantung terjaga.
Kedua, bisa menyembuhkan luka. Jika Eksporior ingin mencobanya, maka dapat memanfaatkan kulit ikan tilapia. Pasalnya, kulit ikan tersebut mengandung kolagen yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi luka.
Di sisi lain, kolagen pada kulit ikan tersebut juga diyakini bisa mempercepat proses pemulihan luka.
Ketiga, ikan yang satu ini juga dapat diandalkan untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi. Demikian dikatakan karena tilapia juga mengandung mineral yang baik untuk tubuh, seperti fosfor, zink, dan kalsium.
Adapun tiga mineral tersebut tentunya sangat penting untuk tubuh, terutama dalam menjaga kepadatan tulang dan kesehatan gigi.
Terakhir, ikan tilapia juga berguna untuk meningkatkan kekuatan otot. Hal ini bisa terjadi karena ikan tersebut mengandung protein yang tinggi. Nah, tentunya Eksporior juga sudah tahu bukan, kalau protein itu sangat bagus untuk otot dan memperbaiki jaringan tubuh yang sebelumnya rusak.
Itulah empat manfaat ikan tilapia untuk kesehatan. Setelah mengetahuinya, tentu yang diharapkan Eksporior mau mengonsumsi ikan tersebut demi menjaga kesehatan. Tapi, kalau untuk ekspornya gimana? Simak penjelasannya, yuk!
Peluang Ekspor
Setelah mengetahui manfaat ikan tilapia, kini giliran kita membahas peluang ekspor ikan tawar tersebut.
Potensi ekspor ikan yang satu ini memang besar, sebagaimana disampaikan oleh pemerintah yang disiarkan Kompas.com. Buktinya, pemerintah mencatat serapan ikan tersebut mencapai 1,43 juta ton pada 2023.
Adapun untuk ekspornya, di tahun lalu tembus 11.166 ton atau setara USD81,77 juta. Bukti lain ekspor ikan nila memang positif adalah adanya data pertumbuhan ekspor yang mencapai 6,7% sepanjang 2017-2023.
Lebih lanjut, jika Eksporior tertarik untuk ekspor ikan tilapia, maka penting untuk mempertimbangkan data bentuk produk yang paling banyak digemari di pasar global.
Berkenaan dengan itu, pemerintah mencatat, ikan tersebut paling banyak diekspor dalam bentuk fillet, yakni mencapai 98,4%, sebagaimana dikutip dari Kumparan.com. Jadi, bisa dibilang masyarakat global lebih senang dengan yang sudah daging saja, tanpa kulit dan tulang.
Lalu, ke mana ekspornya? Menyoal ini, ikan tersebut banyak diekspor ke Amerika Serikat. Paman Sam memang tergolong negara utama tujuan ekspor karena kontribusinya mencapai 59%.
Selain Amerika Serikat, ikan nila Indonesia juga berhasil tembus ke Kanada dengan persentase ekspornya mencapai 20%.
Cara Ekspor Tilapia
Produk sudah ada, lalu ekspornya gimana? Perihal ini, tentu saja kamu perlu menyiapkan berbagai hal agar ikan nila kamu bisa tembus pasar global.
Berkaitan dengan itu, poin utama yang dibutuhkan adalah menyiapkan dokumen penyerta. Adapun dokumen yang dimaksud bisa berupa izin ekspor sampai bukti penjualan.
Selain itu, kamu juga perlu menyiapkan dokumen yang membuktikan kalau ikan yang hendak diekspor dalam kondisi sehat dan terbebas dari penyakit atau hama.
Berikutnya, Eksporior bisa memilih ekspedisi yang digunakan untuk ekspor. Umumnya, ini terbagi menjadi dua: laut atau udara.
Itulah beberapa cara yang umumnya dilakukan saat seseorang mau ekspor. Namun, jika kamu tidak ada waktu untuk mengurusnya atau bingung, sebaiknya tidak usah khawatir karena saat ini sudah ada program Digiexport.
Kalau kamu belum tahu, Digiexport adalah program yang dipersembahkan AeXI, bagian ekosistem ExportHub.id yang dimiliki PT Usaha Dagang Indonesia.
Program Digiexport diluncurkan dengan tujuan membantu UKM, nelayan, petani, dan masyarakat Indonesia untuk mengglobalkan produknya. Dengan begitu, tidak hanya ikan tilapia, tapi komoditas lainnya juga bisa dibantu dipasarkan ke pasar internasional melalui program Digiexport.
Untuk kamu yang tidak tahu cara mengurus ekspor atau awam dengan hal itu, tentunya bisa banget untuk ikutan Digiexport. Soalnya, hanya dengan langganan Rp1,5 juta selama setahun, Eksporior sudah bisa menikmati banyak fasilitas super premium. Antara lain:
- Product Listing di E-commerce & Website Global
- Foto Produk (Maksimal 5 Produk)
- Video Produk (Maksimal 5 Produk)
- Admin Operasional
- Pelatihan Online
- Dicarikan Global Buyer
- Dibantu Negosiasi
- Konsultasi Logistik
- Diliput GETI MEDIA (102+ Ribu Subscribers di YouTube)
Akan tetapi, sebelum gabung, kamu perlu memastikan sudah memenuhi syaratnya, ya! Adapun untuk syaratnya hanya dua, yaitu:
- Memiliki kelengkapan legalitas usaha dan izin ekspor.
- Kapasitas produksi mampu memenuhi demand pasar global.
Kalau kamu sudah memenuhi syarat, maka bisa banget untuk lekas gabung di program Digiexport. Untuk tata cara bergabung, bisa diawali dengan klik banner di bawah!