Scroll Top

Ekspor Tanaman Hias: Kinerjanya Kian Memikat!

Potensi ekspor tanaman hias Indonesia semakin meningkat. Mengutip dari Kontan, Periode 2021 hingga September, nilai ekspornya yang naik 69,7 persen year-on-year (yoy) menjadi US$10,77 juta. 

Tanaman hias merupakan salah satu komoditas pertanian yang biasa menjadi pengalih stres oleh sebagian besar masyarakat Indonesia dan dunia.  

Komponen ekspor komoditas ini didominasi oleh produk bunga dan kuncup bunga potong segar dengan porsi sebesar 26,92 persen. Kemudian, terdapat pula lumut mosse dan lichen sebesar 22,54 persen, serta tanaman hias jenis lainnya sebanyak 50,53 persen. 

Meskipun sempat mengalami penurunan di tahun 2020, Kepala Divisi Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank (IEB) Institute, Rini Satriani, mengatakan kinerja ekspor tanaman hias berangsur aktif memberikan dampak positif seiring aktivitas masyarakat yang semakin membaik. 

Kala Banyak Negara Terpikat Tumbuhan Ornamen Asal Indonesia

Ekspor Tanaman Hias: Kinerjanya Kian Memikat!
Sumber: Unsplash/Mufid Majnun

Selama periode Januari-September 2021, Jepang tercatat sebagai negara tujuan ekspor tanaman hias asal Indonesia dengan pangsa sebesar 32,23 persen. Singapura mengikuti dengan pangsa sebesar 15,55 persen, Amerika Serikat sebanyak 13,12 persen, Belanda sebanyak 13,03 persen, dan Cina sebesar 5,6 persen. 

Adapun nilai ekspor tanaman hias pada periode Januari–September 2021 ke Jepang yang mencapai US$3,47 juta berkat ekspor produk lumut mosse–lichen. 

“Tanaman ini (lumut mosse–lichen) memiliki kandungan nutrisi yang dapat mengobati bronkitis, asma, jantung, lambung, antivirus, antioksidan hingga anti kanker. Industri farmasi di Jepang yang memanfaatkan nutrisi dalam tumbuhan tersebut meningkatkan potensi ekspor bagi Indonesia,” jelas Rini. 

Selanjutnya, pertumbuhan nilai ekspor komoditas ini ke Singapura mencapai 97,37 persen yoy atau menjadi US$1,67. Peningkatan ini terjadi berkat ekspor produk tanaman cangkok dan bunga potong. 

Peningkatan ini terjadi sebab permintaan masyarakat untuk karangan bunga dalam berbagai upacara perayaan dan tujuan dekoratif meningkat. 

Secara historis, impor tanaman hias memiliki kecenderungan tren pada bulan-bulan perayaan penting, seperti Hari Kasih Sayang, Hari Ibu, dan Natal. 

Berdasarkan data dari trademap.org, di tahun 2020, peningkatan impor produk tanaman hias tercatat paling tinggi di negara Belanda yang naik US$134,76 juta, Inggris naik US$65,68 juta, Italia naik US$59,62 juta, Denmark naik US$37,28 juta, dan Jerman meningkat US$28,15 juta. 

Sebaran Eksportir Tanaman Hias di Tanah Air

Sebaran Eksportir Tanaman Hias di Tanah Air
Sumber: Unsplash/Pawel Czerwinski

Selama 2020, terdapat 70 eksportir tanaman hias asal Indonesia yang menangkap peluang di tengah pandemi Covid-19. Berdasarkan informasi dari Panjiva, Provinsi Jawa Barat mencatatkan jumlah pengekspor tanaman hias tertinggi di Indonesia yaitu 25 eksportir. Posisi kedua yakni DKI Jakarta dengan menempatkan 19 eksportir, lalu Jawa Tengah dengan tujuh eksportir. Kemudian, ada Banten dengan enam eksportir, dan Jawa Timur dengan empat eksportir. 

Mayoritas pelaku usaha tanaman hias tersebut didominasi oleh kelompok eksportir dengan nilai ekspor di bawah US$100 ribu per tahunnya. Produk unggulannya berupa bunga dan kuncup bunga potong segar, kemudian lumut moose dan lichen, juga tanaman hias jenis lainnya. 

UKM/IKM Indonesia, Anda tertarik untuk melakukan ekspor tanaman hias? Mari bergabung bersama orkestra ExportHub.id (milik PT Usaha Dagang Indonesia) sekarang juga! [*] AS/ExportHub.id 

Leave a comment