Dimana ada penjual, maka disanalah kita bisa menemukan pembeli. Hal itu merupakan sesuatu yang sudah pasti ditemukan dalam sebuah tempat yang melangsungkan kegiatan tawar-menawar, yaitu pasar. Ada banyak jenis pasar dalam ilmu ekonomi misalnya pasar lokal yang didasarkan pada wilayahnya atau pasar lainnya yang berdasarkan pada jenisnya, bentuknya, dan masih banyak lagi. Namun pembahasan ini akan berfokus mengenai pasar lokal. Pasar lokal adalah pasar yang masuk ke dalam kategori pasar berdasarkan wilayah pemasarannya.
Pasar Lokal Adalah Kategori Berdasarkan Wilayahnya
Pengertian Pasar
Pasar menurut Simamora adalah sekumpulan orang yang memiliki kebutuhan dan keinginan terhadap produk tertentu, memiliki kemampuan dan kemauan untuk membeli produk tersebut, dan memiliki kesempatan untuk memutuskan membeli sebuah produk. Lain lagi jika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pasar adalah sekumpulan orang yang melakukan kegiatan transaksi jual-beli. Pasar merupakan sebuah tempat untuk kegiatan jual-beli yang diselenggarakan oleh sebuah organisasi atau perkumpulan dengan maksud untuk mencari derma.
Pasar menurut kajian ilmu ekonomi merupakan suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang atau jasa tertentu. Sedangkan pasar lokal adalah pasar dimana para penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan transaksi jual-beli di suatu daerah dari tempat asal produk yang dihasilkan. Selain itu suatu pasar bisa disebut sebagai pasar lokal adalah karena adanya permintaan serta penawaran dalam suatu kota atau daerah.
Baca juga: Ekspor untuk UKM? Awali dengan 5 Langkah Ini
Ciri-Ciri Pasar
Dari penjelasan yang telah dipaparkan pada paragraf sebelumnya, maka dapat kita ketahui tentang apa saja ciri-ciri dari pasar, yaitu:
- Ada barang atau jasa yang diperjualbelikan
- Terjadi transaksi jual-beli
- Adanya proses permintaan dan tawar-menawar
- Terjadinya interaksi antara pembeli dan penjual
- Transaksi terjadi ketika ada kesepakatan antara penjual dan pembeli
Jenis-Jenis Pasar
Adapun pasar terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1. Berdasarkan sifat dan waktu kegiatannya
Jenis dari pasar ini bisa kita ketahui dengan melihat bagaimana sifat dan waktu kegiatannya. Contohnya adalah:
- Pasar harian: merupakan pasar yang kegiatan transaksinya bisa dilakukan setiap hari
- Pasar mingguan: yaitu pasar yang kegiatan jual-belinya hanya bisa dilakukan setiap seminggu sekali
- Pasar tahunan dengan sistem transaksi yang terjadi setiap satu tahun sekali. Contohnya adalah Pasar Raya Jakarta.
- Pasar Temporer yaitu pasar yang hanya ada pada waktu tertentu saja
2. Berdasarkan wujudnya
- Pasar konkret, yaitu tempat dimana penjual dan pembeli melakukan transaksi jual-beli barang atau jasa secara langsung atau tatap muka. Contohnya adalah pasar tradisional dan swalayan.
- Pasar abstrak, yaitu tempat yang juga penjual serta pembelinya melakukan transaksi bisni secara langsung, namun terkadang barang yang ditawarkan tidak secara langsung. Contohnya adalah pasar modal, bursa tenaga kerja, dsb.
3. Berdasarkan jangkauannya
- Pasar lokal, yaitu pasar terjadinya transaksi jual-beli di suatu daerah setempat saja.
- Pasar nasional, merupakan pasar dimana barang-barang yang dijualnya berguna untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di negara tersebut.
- Pasar internasional, adalah pasar yang ruang lingkup pemasarannya luas atau mencakup seluruh kawasan di dunia.
4. Berdasarkan bentuk dan strukturnya
- Pasar persaingan sempurna (Perfect Competition Market), dalam teori ekonomi mikro pada umumnya adalah suatu pasar yang ditandai dengan tidak adanya persaingan yang bersifat pribadi serta para penjual dan pembelinya sudah memahami tentang keadaan pasar tersebut. Ciri-ciri dari pasar ini berupa:
- Penjual atau pembeli bisa keluar-masuk pasar tanpa hambatan
- Penjual dan pembeli memiliki pegentahuan mengenai pasar terkait
- Memiliki jumlah pengunjung yang banyak
- Sifat barang yang diperjual-belikan adalah homogen (sama)
- Pasar persaingan tidak sempurna (Imperfect Competition Market), memiliki jumlah pembeli yang jauh lebih banyak dari pada penjual yang berakibat pada kepemilikan toko yang hanya dikuasai oleh beberapa orang saja. Ciri-ciri lainnya adalah sebagai berikut:
- Ada hambatan jika ingin masuk
- Terbatasnya pengetahuan pembeli tentang pasar terkait
- Sedikitnya jumlah penjual
- jenis barang yang dijual beragam
Pasar Lokal adalah Ciri Khas dari Suatu Daerah
Nah, waktunya kita masuk ke inti pembahasan, yaitu pasar lokal! Seperti yang dijelaskan pada paragraf-paragraf sebelumnya jika sebutan pasar lokal adalah sebutan yang diberikan untuk pasar dengan asal produk atau tempatnya hanya berfokus pada suatu daerah tertentu. Jika pelaku usaha yang menjual produk tertentu hanya di daerah pasar tempat mereka tinggal, maka bisa dikatakan jika produk yang dijual bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk para wisatawan yang ingin membeli untuk mengoleksinya atau hanya sekedar untuk melihat-lihat saja. Oleh karena itulah pasar lokal bisa dikatakan sebagai tempat berkumpulnya ciri khas dari suatu daerah. Contoh dari pasar lokal yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Pasar Gembrong
Pasar lokal ini merupakan tempat perbelanjaan yang secara khusus menjual mainan-mainan dengan harga murah secara eceran atau untuk dijual kembali yang berlokasi di Jakarta Timur. Ciri khas dari pasar ini berupa kumpulan para pedagang kaki lima yang menjajakan barang-barang mereka di pinggiran jalan.
2. Malioboro
Kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan pasar lokal atau pasar tradisional yang satu ini. Ya! Pasar yang berada di Jogja ini banyak dikunjungi oleh para wisatawan lokal maupun mancanegara. Apakah sebabnya? Alasannya adalah karena tempat ini benar-benar hanya menjual barang-barang yang menjadi ciri khas dari budaya mereka, seperti kain-kain batik khas jogja, oleh-oleh makanan seperti bakpia dan gudeg yang banyak dijajakan di sepanjang jalan Malioboro.
3. Pasar Apung
Pasar Apung juga merupakan pasar tradisional Indonesia yang banyak dikenal oleh wisatawan. Tempat ini berada di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Banyak wisatawan yang tertarik untuk berkunjung ke pasar Apung dikarenakan bentuk serta sistem transaksinya yang unik sesuai dengan namanya, yaitu mengapung. Para penjual menjual barang-barang mereka menggunakan perahu kayu yang disebut Jukung di sungai Kuin.
4. Pasar Cimol, Gedebage
Adakah diantara kalian yang belum pernah mendengar nama pasar ini? Jika belum, maka kalian akan segera mengetahuinya sekarang. Pasar yang berada di Bandung, Jawa Barat ini sering disebut sebagai surganya barang-barang bekas mulai dari produk tanpa merek sampai pada produk-produk dengan merek yang…WAH! Kualitas dari barang yang dijual pun tidak kalah bagus dengan pasar barang-barang baru lainnya. Tapi jika kita bisa memilihnya dengan baik, ya!
5. Pasar Tanah Abang
Para warga ibu kota pasti sudah kenal baik dengan pasar ini, bukan? Pasar yang terkenal di kalangan wisatawan karena banyak menjual kain-kain, bahan, batik hingga berbagai macam pakaian jadi dari seluruh Indonesia ini akan sangat ramai pada saat menjelang liburan. Produk bahan yang dijual di sanan juga memiliki kualitas yang bagus dengan harga yang terjangkau. Kebanyakan dari pengunjung yang melakukan transaksi jua-beli di pasar Tanah Abang biasanya untuk dijual kembali.
Langkah-langkah untuk Menjadi Wirausaha di Pasar Lokal
Dari contoh-contoh pasar lokal beserta ciri khas produknya di atas kita bisa mengambil sebuah pelajaran dengan menjadikannya sebagai referensi jika seandainya kita ingin membuat pasar lokal baru. Bagaimanakah caranya? Yaitu menjadi wirausaha dengan membuat produk kerajinan untuk nanti dijual di pasar lokal kalian. Adapun langkah-langkah yang bisa kalian lakukan, yaitu:
1. Perencanaan usaha kerajinan
Untuk memulai sebuah usaha bisnis, maka langkah pertama yang diperlukan adalah membangun sebuah perencanaan yang matang. Dengan rencana yang matang bisa menjadi pondasi yang kuat bagi bisnis yang akan dijalankan. Kalian bisa memulainya dengan membuat ide untuk pengembangan produk kerajinan pasar lokal terlebih dahulu. Dan untuk bisa mendapatkan ide yang bagus, pastikanlah kalian sudah kenal dengan baik kebiasaan dari masyarakat sekitar.
2. Perancangan dan produksi kerajinan
Setelah selesai membuat rencana yang matang, selanjutnya adalah membuat rancangan produk kerajinan untuk kemudian bisa diproduksi. Pertama adalah dengan mencari ide produk dengan curah pendapat (brainstorming), rasionalisasi atau mengevaluasi ide-ide yang ada dengan beberapa pertimbangan teknis, membuat studi model, dan menentukan desain akhir.
3. Penghitungan harga jual produk kerajinan
Ada dua pendekatan yang bisa digunakan sebagai metode penghitungan harga pokok produksi, yaitu:
- Full Costing
Pendekatan ini mengharuskan kita untung memperhitungkan semua unsur biaya produksi mulai dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja produksi, dan biaya overhead (tetap dan variabel), kemudian ditambah dengan biaya non-produksi, seperti biaya pemasaran serta biaya administrasi dan umum.
- Variable Costing
Pendekatan ini memisahkan antara biaya produksi yang berlaku variabel berupa biaya bahan baku, biaya tenaga kerja produksi, dan overhead variabel ditambah dengan biaya pemasaran variabel dan biaya umum variabel, dengan biaya tetap yang terdiri dari biaya overhead tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi tetap dan biaya umum tetap.
4. Media promosi produk kerajinan
Dalam kegiatan bisnis, promosi merupakan salah satu strategi pemasaran yang diperlukan. Strategi pemasaran untuk penjual produk bisa memanfaatkan bauran dari strategi product, place, price, dan promotion. Tujuannya adalah agar calon konsumen mengetahui tentang keberadaan dari produk yang kita jual dan kemudian membelinya. Untuk medianya, kalian bisa menggunakan media cetak, iklan radio, poster, video, dll.
5. Penjualan sistem konsinyasi produk kerajinan
Penjualan dengan menggunakan sistem ini cukup bisa meringankan kita sebagai pelaku usaha dikarenakan sistem ini menggunakan cara penjual dengan menitipkan produk kepada pihak lain untuk dijual dengan harga jual dan persyaratan yang telah disesuaikan dengan perjanjian antara pemilik produk dan penjual.
Itulah pembahasan mengenai pasar lokal mulai dari pengertian pasar lokal adalah, contoh dari pasar lokal yang ada di Indonesia, serta langkah-langkahnya. Jika produk kerajinan dalam negeri dikembangkan dengan serius oleh para pelaku usaha di Indonesia, maka tidak menutup kemungkinan kalau produk tersebut menjadi unggulan di dalam negeri. Bagi kalian yang mungkin sudah memiliki produk kerajinan pribadi, UPI bisa membantu kalian untuk mengembangkan usaha kalian tidak hanya di pasar lokal bahkan bisa sampai ke pasar internasional.