Pada tanggal 2 Oktober 2009 UNESCO menetapkan batik Indonesia sebagai “Masterpiece of The Oral and Intangible Heritage of Humanity, yaitu pengakuan internasional bahwa batik Indonesia adalah bagian dari kekayaan peradaban manusia. Sejak pengakuan tersebut, batik Indonesia menjadi semakin populer di kalangan masyarakat internasional. Motif batik memiliki banyak variasi yang berbeda di setiap daerah di Indonesia. Kualitas seni yang indah dari setiap motif-motif batik itu menjadi daya tarik tersendiri bagi para masyarakat. Sebab, setiap motif batik memiliki makna cerita, ciri khas, dan budayanya masing-masing.
Nama batik yang berasal dari bahasa Jawa “Ambhatik” terdiri dari kata “Amba” yang berarti lebar, luas, kain, dan kata “Bhatik” yang berarti titik atau matik. Awalnya, batik banyak digunakan untuk acara-acara formal. Namun seiring dengan berjalannya waktu, para desainer Indonesia mulai melakukan inovasi untuk membuat pakaian casual dengan menggunakan kain batik atau hanya menyertakan beberapa corak dari motif batik. Para peminatnya pun berasal dari banyak kalangan usia dan kewarganegaraan. Terbukti dengan tembusnya nilai ekspor dari industri batik yang mencapai US$533 juta atau sekitar Rp7,60 triliun sepanjang tahun 2020 yang dipaparkan oleh Kemenperin.
10 Gambar Motif Batik yang Populer di Indonesia
Sebenarnya ada banyak sekali jenis dari gambar motif batik yang populer di Indonesia. Namun diantara banyaknya jenis tersebut, Exporthub.id akan merangkumnya menjadi 10 jenis motif batik yang populer di Indonesia, yaitu:
1. Motif Batik Keraton (Yogyakarta)
Motif ini berasal dari kebudayaan Jawa yang terkenal kental dengan sistem kekeratonan dan kesultanannya. Pada zaman dahulu, batik jenis ini hanya boleh digunakan oleh keluarga keraton saja karena motif yang ada pada kain melambangkan kearifan, kebijaksanaan, dan juga kharisma dari raja-raja Jawa. Namun seiring dengan berjalannya waktu masyarakat umum pun bisa dengan bebas menggunakan motif ini.
Ciri dari jenis motif ini terdiri dari gambar bunga yang simetris atau sayap burung yang biasa dikenal dengan sebutan motif sawat lar. jenis batik ini merupakan salah satu dari jenis motif batik yang populer hingga banyak dipakai oleh orang Indonesia bahkan juga orang luar negeri.
2. Motif Batik Sogan (Solo)
Motif batik yang berasal dari solo ini sudah ada sejak beberapa abad yang lalu dan digunakan oleh para nenek moyang orang Jawa. Dulu batik ini hanya digunakan oleh raja-raja di Jawa khususnya keraton dari kesultanan Solo. Tapi sekarang sudah banyak orang biasa yang memakai batik jenis ini. Ciri khusus yang bisa dikenali sebagai Batik Sogan berupa warna coklat yang mendominasi dan memiliki corak khas seperti bunga, titik-titik, atau lengkungan garis.
3. Motif Batik Gentongan (Madura)
Batik yang berasal dari Madura ini memiliki motif abstrak sederhana, tanaman, atau kombinasi dari keduanya. Motif batik ini jelas berbeda dari kedua jenis batik yang disebutkan sebelumnya. Warna merah, kuning, hijau, atau ungu adalah warna yang digunakan untuk batik ini. Menggunakan gentong dari gerabah sebagai wadah untuk mencelupkan kain batik ke dalam cairan warna.
4. Motif Batik Kawung (Jawa Tengah)
Motif Kawung seringkali diidentikan motif sepuluh sen kuno dikarenakan bentuknya yang memiliki lubang di tengah. Namun yang sebenarnya adalah motif kawung ini terinspirasi dari kolang-kaling. Bisa kita perhatikan dari bentuknya yang terlihat lonjong dan disusun menjadi empat sisi hingga terbentuklah sebuah lingkaran. Motif batik ini berasal dari Jawa Tengah juga Yogyakarta dan terus berkembang hingga saat ini.
5. Motif Batik Simbut (Banten)
Memiliki ciri khas dari jenis ini terletak pada bentuk daun yang menyerupai daun talas. Berasal dari suku Badui yang berada di pedalaman Sunda yang terkenal masih kental dengan peradaban lama. Motif yang mereka buat ini merupakan motif yang paling sederhana diantara motif-motif batik lainnya dikarenakan mereka hanya menyusun dan merapikan satu jenis motif saja. Tapi batik ini juga mengalami perkembangan di daerah pesisir Banten sejak warga dari suku Baduy menerima adanya modernisasi. Sejak saat itulah batik ini juga dikenal dengan sebutan batik Banten.
6. Motif Batik Geblek Renteng (Kulon Progo)
Motif batik ini baru muncul pada tahun 2012 sejak diadakannya lomba desain batik khas Kulon Progo. Motif batik ini terinspirasi dari makanan khas asal Kulon Progo yang bernama geblek. Geblek yang berupa makanan khas ini merupakan makanan olahan berbahan dasar singkong yang memiliki pola bentuk angka delapan. Sedangkan makna dari “Renteng” yaitu ikatan satu sama lain saat makanan tersebut digoreng.
Baca juga: 10 Strategi Pemasaran agar Bisnismu Tidak Salah Sasaran!
7. Motif Batik Parang (Pulau Jawa)
Batik dengan motif parang ini banyak tersebar di seluruh pulau Jawa, mulai dari Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Barat. Yang membedakan biasanya hanya terletak pada aksen dari batik motif parang ini. Misalnya, jika di Jawa Barat memiliki motif parang Klitik, Yogyakarta dengan parang bentuk parang rusak dan parang barong, sedangkan Jawa Tengah menggunakan parang slobog. Ciri khusus dari motif ini memiliki bentuk yang menyerupai huruf “S” miring berombak memanjang sebagai representasi dari bentuk parang.
8. Motif Batik Mega Mendung (Cirebon)
Batik Mega Mendung termasuk ke dalam jenis motif batik yang sederhana namun masih mampu untuk memberikan kesan yang mewah. Batik ini sangat cocok untuk dipakai oleh seluruh kalangan mulai dari yang berusia muda hingga orang tua sekalipun. Begitu juga dengan jenis kelaminnya. Hal ini dikarenakan motifnya yang berbentuk mendung di langit mega dengan warna yang cerah.
9. Motif Batik Pring Sedapur (Magetan)
Motif batik ini terdiri dari gambar bambu. Itulah mengapa batik ini disebut sebagai batik Pring. Ciri khas batik ini bisa dilihat dari dari gambarnya yang simpel tapi elegan. Batik ini juga memiliki filosofi yang juga sederhana mulai dari gambar bambu yang memiliki makna ketentraman, keteduhan, dan kerukunan. Bagi orang Jawa sendiri bambu memiliki arti yang cukup dalam, yaitu apapun yang ada dalam diri kita sejak lahir, harus memberikan manfaat untuk orang lain sampai kita mati nanti.
10. Motif Batik Tujuh Rupa (Pekalongan)
Motif ini berasal dari daerah Pekalongan dengan nuansa alam yang kental, bisa berupa hewan maupun tumbuhan. Motif ini merupakan percampuran antara kebudayaan lokal dengan etnis China dikarenakan Pekalongan pada zaman dahulu merupakan tempat dimana para pedagang dari berbagai negara melakukan transit. Batik yang terdiri dari motif jlamprang, buketan, terang bulan, semen, pisan bali, dan juga lung-lungan merupakan motif dari adanya akulturasi budaya hingga membuatnya terlihat khas dengan alam.
4 Motif Batik yang Populer di Luar Negeri
1. Motif Batik Mega Mendung
Mega mendung memiliki arti tentang bagaimana kita sebagai manusia perlu menahan emosi bahkan saat berada dalam kondisi terpuruk, sedih, dan tertekan sekalipun. Kita harus meyakinkan diri sebagai orang yang lugas, terbuka, dan dinamis. Inti dari keseluruhan maknanya adalah kita harus bisa bersikap bijaksana dalam situasi apapun.
2. Motif Kawung
Motif batik yang awalnya berbentuk candi dan kemudian berubah menjadi bentuk buah ini melambangkan harapan agar manusia mampu mengingat asal-usulnya. Selain itu, motif ini memiliki arti kesucian dan kesempurnaan dengan memperlihatkan diri yang ideal juga unggul untuk siapa saja yang memakainya.
3. Tujuh Rupa
Batik asal Pekalongan ini memiliki makna kelembutan, serta menggambarkan kehidupan masyarakat pesisir Jawa yang mampu beradaptasi dengan kebudayaan luar.
4. Batik Priyangan
Batik priyangan ini berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat. Nama yang terinspirasi dari tanah sunda “Priangan” ini memiliki corak berupa payung, flora, dan fauna. Memiliki warna yang cerah seperti merah, biru, dan hijau namun tidak mencolok. Batik ini memiliki kesan cantik dan sedikit centil yang merepresentasikan gambaran umum dari masyarakat Tasikmalaya. Batik ini memiliki pesan untuk manusia agar lebih bisa menjaga kelestarian alam supaya tidak mati.
Ekspor Batik Tembus USD 157,8 Juta Pada Kuartal I
Pada tahun 2020 lalu, Indonesia berhasil melakukan ekspor batik yang mencapai nilai US$533 juta atau sekitar Rp 7,60 triliun yang mana pada sektor ini didominasi oleh IKM. Lalu pada kuartal I tahun 2021, Indonesia berhasil mencapai nilai sebesar US$157,8 juta. Kesuksesan yang terjadi dalam ekspor batik di tahun 2020 juga berdampak pada jumlah pemberdayaan tenaga kerja sebanyak 200.000 orang yang berasal dari 407 unit usaha, yang tersebar di 101 sentra wilayah Indonesia. Berkat ini, industri batik berhasil memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional dan membuat produknya diminati di pasar global.
Adapun pasar utama yang disasar pada waktu itu adalah Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa. Oleh karena itulah batik menjadi peluang ekspor yang cukup menjanjikan bagi siapa saja yang ingin melakukan dagang dengan menyasar pasar internasional. Kita bisa melakukan inovasi dengan segala bentuk atau model yang bisa menggunakan kain atau motif batik ini.
Nah, bagi anda yang saat ini sedang mengembangkan bisnis terutama untuk memperluas jangkauan pasar ke luar negeri, menerapkan strategi pemasaran ini jelas akan sangat membantu bisnis anda untuk berkembang jauh lebih pesat.
“Tapi saya masih bingung dengan cara memanfaatkan digitalisasi untuk bisnis saya? Bagaimana, dong?”
Tenang saja! AeXI bisa membantu anda untuk menggapai impian tersebut dengan bergabung bersama kami. Mengapa? Sebab, AeXI akan memberikan banyak benefit untuk siapa saja yang ikut bergabung. Beberapa manfaat yang akan anda dapat tersebut berupa:
1. Akses ke platform global marketplace (indonesiahub.com, alibaba.com, dan go4world)
AeXI bekerja sama dengan platform B2B global marketplace untuk meningkat akselerasi ekspor UKM Indonesia ke pasar global.
2. Pengembangan UKM
Memberdayakan UKM Indonesia melalui komunitas #BeraniEkspor
3. Mendapatkan layanan secara digital
AeXI menyediakan layanan berbasis digital untuk membangun perdagangan antara UKM Indonesia dengan pasar global.
4. Optimalisasi produk berkualitas
Mengacu kepada kebutuhan pasar dunia, AeXI membangun sistem untuk UKM Indonesia mencocokan produk mereka dengan kebutuhan dan spesifikasi yang diinginkan oleh global buyer.
5. Konsultasi bisnis, regulasi, dan logistik
Adapun produk yang kami berikan adalah berupa Digital Marketing Service (DMS) yang memberikan layananan akselerator dengan memanfaatkan platform bisnis global yang dimiliki oleh AeXI. Layanan ini sudah termasuk digital asset support dan store operation tanpa pembukaan akun platform global B2B. DMS akan menjadi paket ramah supplier dari segi biaya dan keuntungan.
Kembangkan bisnis anda sekaligus meningkatkan perekonomian Indonesia dengan #BeraniEkspor bersama AeXI!
AeXI (bagian dari ExportHub.id, milik PT Usaha Dagang Indonesia) menawarkan kemudahan untuk para pelaku usaha dalam mengembangkan bisnisnya, mulai dari membuka akses global melalui platform global marketplace, memberikan konsultasi bisnis, mempersiapkan produk berkualitas, hingga informasi regulasi, dan logistik. Untuk pertanyaan lebih lanjut silahkan menghubungi (+62) 857-0887-6101 (Agnes) atau via email [email protected].