Pecinta kuliner Indonesia pasti sudah sangat tidak asing dengan ikan lele. Ikan yang bercita rasa lezat ini sangat cocok diolah menjadi hidangan apa pun sebagai menu lauk harian.
Ikan lele yang bernama Latin Clarias sp sejatinya adalah ikan air tawar nokturnal yang lebih aktif mencari makan di malam hari. Di siang hari, ikan ini lebih banyak berdiam diri di sudut-sudut yang gelap.
Secara kasat mata, ikan ini sangat mudah dibedakan dengan jenis ikan air tawar lainnya karena memiliki bentuk pipih memanjang dan tidak bersisik. Saking terkenalnya, di beberapa daerah, ikan ini memiliki nama atau istilah yang berbeda-beda, seperti di Jawa Tengah disebut ikan lindi, di Sumatera Selatan disebut ikan kalang, dan di Kalimantan Timur biasa disebut ikan Patil.
Karakteristik Ikan Lele
Ikan ini memiliki tubuh yang pipih seperti ikan Sidat karena terdapat kemiripan pada sirip punggungnya yang menyatu dengan sirip ekor. Namun, akan terlihat perbedaan ketika melihat struktur kepalanya yang sangat keras dan bertulang.
Mulut yang sangat lebar dengan sungut yang menempel pada bagian ujung moncong berguna untuk mempermudah pergerakan ikan di air yang keruh. Sepasang patil yang berada di sirip dada adalah tulang tajam beracun untuk melindungi diri sekaligus untuk menangkap mangsa. Jika patil ini terkena manusia akan menyebabkan korbannya demam.
4 Jenis Lele Budi Daya
Jika Anda ingin mencoba peruntungan dengan membudidayakan ikan satu ini, hal sangat dasar untuk Anda ketahui adalah jenis atau varietas seperti apa yang ingin diternakkan. Sebab, terdapat banyak jenis yang membedakan satu sama lain.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dijelaskan jenis-jeninya, baik yang alami atau hasil dari kawin silang:
- Lele Lokal (Clarias Batrachus)
Jenis ikan ini sangat umum dibudidayakan karena memiliki daya tahan tubuh yang kuat terhadap penyakit serta perubahan air dan cuaca. Ikan ini biasa disebut walking catfish karena kemampuannya berjalan di daratan menggunakan patil untuk mencari mangsa. Persebaran ikan ini bukan hanya di Indonesia, tetapi sampai ke India hingga ke negara-negara di Asia Tenggara.
- Lele Dumbo (Clarias Gariepinus)
Biasa disebut lele Afrika karena ukurannya yang sangat besar dibanding jenis varietas lainnya. Ikan ini memiliki ciri tubuh yang gemuk berwarna hitam kehijau-hijauan, tetapi patil yang dimilikinya tidak tajam dan beracun sehingga tidak membahayakan konsumen ketika mengolahnya.
- Lele Sangkuriang (Clarias Gariepinus sp)
Ikan jenis ini adalah hasil kawin silang ikan lele dumbo jantan generasi ke enam dengan lele dumbo betina generasi kedua yang dibudidayakan serta dikembangkan oleh Balai Besar Budidaya Ikan Air Tawar di daerah Sukabumi Jawa Barat. Jenis varietas ini juga lebih tahan terhadap penyakit dengan ciri perut yang berwarna putih.
- Lele Mandalika
Jenis ikan ini merupakan hasil persilangan dari varietas Sangkuriang yang dikawinkan dengan varietas Masamo, hasil dari hibridasi Instalasi Balai Benih Ikan Batu Kumbung Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara nilai ekonomi, jenis ikan ini jauh lebih menguntungkan dibanding varietas Sangkuriang.
Bagaimana Cara Budi Dayanya?
Ikan lele adalah jenis ikan yang sangat umum dibudidayakan untuk kebutuhan bisnis. Karakteristik ikan yanG mudah berkembang tanpa perawatan yang terlalu rumit menjadikannya primadona budi daya. Selain itu, harganya terjangkau membuat minat masyarakat sangat tinggi.
Berikut ini rangkuman cara membudidayakannya dengan cara yang mudah untuk menghasilkan bibit unggul berkualitas:
- Menyiapkan Kolam
Gunakan jenis kolam tanah, semen, atau kolam plastik terpal. Setelah membuat kolam, isi air dan tunggu hingga beberapa hari sampai muncul tumbuhan lumut. Setelah itu, bibit ikan dapat dimasukkan ke dalam kolam. Perlu diperhatikan juga ukuran kolam: jangan terlalu sempit agar ikan tak mati kekurangan oksigen.
- Memilih Bibit Unggul
Proses pemilihan bibit sangat penting karena akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan budi daya. Anda dapat memilih jenis lele dumbo yang tak mudah terserang penyakit.
- Pisahkan Ukuran Ikan
Hal ini sangat penting agar ikan yang lebih besar tidak memangsa ikan yang lebih kecil. Karena ikan jenis ini ternyata kanibal sehingga dapat menghindari kerugian.
- Perhatikan Kualitas Air
Walaupun ikan ini dapat hidup di air yang kurang baik, tetapi jika kolam terlalu kotor, ikan akan keracunan amoniak yang menyebabkan kematian.
- Pilih Pakan yang Baik
Pilihlah pakan yang berkualitas baik agar ikan tumbuh sehat dan besar. Pakan dapat diberikan pada pagi dan malam hari.
- Panen Setelah Tiga Bulan
Setelah tiga bulan hidup dalam kolam, ikan dapat dipanen karena sudah tumbuh semakin besar. Pastikan ikan tidak dipanen terlalu tua karena akan memengaruhi rasa.
Manfaat Ikan Lele untuk Kesehatan
Ikan ini memiliki segudang gizi yang bermanfaat untuk kesehatan. Dalam 100 gramnya, terdapat 35% protein, 15% karbohidrat, 50% lemak, dan kalori sebanyak 240 kalori. Ikan ini juga kaya akan mikro nutrisi seperti Omega 3 dan 6 sebagai sumber protein, vitamin D untuk meningkatkan imun tubuh, vitamin B1, B2, dan B12 untuk pembentukan sel darah merah, menjaga kesehatan otak dan saraf, kalium, sodium, dan fosfor untuk menjaga kesehatan kardiovaskuler. Juga, ikan ini mempercepat proses penyembuhan luka pada manusia. Tak heran jika ikan ini menjadi menu andalan pasien pasca operasi.
Terlepas dari manfaatnya, Anda juga harus memperhatikan cara pengolahannya karena dalam tubuh ikan ini banyak bersarang bakteri yang berbahaya seperti Salmonella penyebab demam tiroid, Escherichia penyebab muntaber, dan Shigella penyebab penyakit diare parah yang bisa menyebabkan kematian. Pastikan selalu memasaknya hingga matang.
Berapa Harga Bibitnya?
Untuk ukuran 15-118 cm, bibit seharga Rp1.000/ekor, 11-13 cm seharga Rp650/ekor, 10-11 cm seharga Rp550/ ekor, 8-9 cm seharga Rp400/ekor, dan 7-8cm seharga Rp350/ekor.