Dalam tradisi kuliner Indonesia, penggunaan cabe rawit adalah hal yang sangat penting untuk menambah cita rasa masakan semakin nikmat dan menggugah selara karena rasa pedasnya, terutama untuk para penggemar pedas akan tidak afdol jika tidak menambhakan si pedas mungil satu ini.
Berikut ini akan dibahas secara lebih mendalam dalam artikel di bawah ini.
Cabe Rawit Adalah…
Cabe rawit yang bernama ilmiah Capsicum Frutescens L merupakan buah yang memiliki rasa pedas menyengat karena mengandung zat kapsaisin. Buah yang masih dalam keluarga terong-terongan ini memiliki ciri khas, yaitu lonjong dengan ukuran 2-4 cm dan ujung yang sangat runcing. Warnanya hijau jika masih muda dan menjadi merah cerah jika sudah menua.
Cabe jenis ini masuk dalam kelompok genus capsicum sehingga cabe ini termasuk dalam kategori buah dan bukan sayur. Buah asli dari Amerika Latin ini diperkirakan memiliki 20 jenis di tempat asalnya. Namun, di Indonesia hanya dikenal jenis cabe rawit, cabe besar hijau atau merah, cabe keriting ,dan paprika.
Penyebab Cabe Rawit Lebih Pedas dari Cabe Biasa
Di Indonesia, jenis cabe rawit termasuk salah satu jenis cabe terpedas. Untuk mengukur tingkatan kepedasan sebuah cabe secara akurat dapat menggunakan skala scovile atau SHU. Cabe rawit memiliki kandungan zat capsaicin dengan skor 100.000 SHU. Sementara itu, cabe merah atau hijau hanya memiliki kandungan zat capsaicin dengan skor 3.000 SHU.
Semakin tinggi zat capsaicin maka akan semakin pedas rasa cabe itu. Pada manusia, tandanya ialah ciri-ciri kulit memerah, keringat bercucuran, dan mulut yang serasa terbakar.
Meski Pedas, Ini 5 Manfaatnya!
Di balik rasanya yang pedas dan membuat nafsu makan semakin meningkat, ternyata cabe memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan. Dengan catatan, jangan dimakan secara berlebihan!
Menurunkan Rasa Sakit
Kandungan zat kapsaisin sudah terbukti dapat membantu pelepasan hormon endorfin di dalam tubuh sehingga dapat menjadi pereda sakit secara alami.
Menurunkan Berat Badan
Zat kapsaisin juga terbukti dapat membantu membakar lemak menjadi lebih cepat.
Menjaga Kadar Gula Darah
Zat kapsaisin juga terbukti secara ilmiah dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan bersifat antidiabetik bagi pengidap Diabetes tipe 1.
Menyehatkan Jantung
Kandungan vitamin B, kalium, asam folat, dan beta karoten terbukti secara ilmiah dapat membantu Anda terhindar dari penyakit jantung dan stroke.
Melancarkan Pernapasan
Zat kapsaisin dan vitamin A terbukti dapat melebarkan saluran paru-paru sehingga sangat cocok bagi penderita asma.
5 Daerah Penghasil Cabe Rawit Terbesar di Indonesia
Cabe jenis ini termasuk dalam komoditi yang bernilai ekonomi tinggi, maka tak heran banyak daerah-daerah di Indonesia yang fokus mengembangkan jenis cabe ini. Adapun daerah penghasil tertinggi jenis cabe ini adalah:
- Jawa Timur dengan hasil 95 ribu ton per tahun, dengan kota penghasil terbesar adalah Banyuwangi, Blitar, Malang, dan Kediri.
- Sumatera Barat dengan hasil 30 ribu ton per tahun, dengan kota penghasil terbesarnya adalah Solok, Agam, dan Pesisir Selatan.
- Sumatera Utara dengan hasil 152 ribu ton, dengan kota penghasil terbesarnya adalah Karo, Simalungun, dan Langkat.
- Jawa Barat, dengan hasil 242 ribu ton, dengan kota penghasil terbesarnya adalah Lembang, Saguling, dan Cisarua.
- Jawa Timur, dengan hasil 164 ribu ton, dengan kota penghasil terbesarnya adalah Magelang, Brebes, dan Banjarnegara.
Bagaimana Kiat Sukses Budi Dayanya?
Jenis cabe ini dapat dibudidayakan di daerah dengan ketinggian 0-500 meter dpl, dengan tanah yang gembur. Berikut ini caranya yang dapat menjadi panduan Anda yang ingin membudidayakannya.
Persemaian
Untuk 1 hektar diperlukan bibit 125 kg. Media semai terbuat dari campuran tanah dan kompos perbandingan 1:1 untuk menebar bibit dengan cara ditutup tanah tipis dan sering disiram hingga berumur 35 hari.
Siapkan Lahan Tanam
Buatlah bedengan tinggi 50 cm dan lebar 2 meter dan jarak antar bedeng 50 cm serta jarak tanam cabe sekitar 70 cm X 60 cm. Jika tanah terlalu asam dapat ditaburkan kapur terlebih dahulu.
Pemeliharaan
Bagian ini terdiri dari penyiraman agar tanaman tidak mati, penyiangan terhadap gulma pada umur tanaman 1 bulan, pemupukan dengan pupuk kandang 30 ton/ha, urea 300 kg/ha, dan KCL 250 kg/ha.
Pengendalian Hama
Gunakan metil eugenol untuk mengendalikan hama lalat buah. Pakai mulsa plastik hitam untuk mengendalikan kutu daun dan kutu kebul. Sementara itu, fungisida berfungsi untuk mengusir jamur perusak tanaman.
Pemanenan
Pada saat panen sebaiknya buah yang busuk dimusnahkan dan buah yang bagus dimasukkan ke dalam karung jala dan ditempatkan di tempat sejuk.
Peluang Ekspor Cabe Rawit Indonesia
Eksporior, tahukah kamu bahwa selain di dalam negeri, ternyata cabe Indonesia juga banyak disukai berbagai negara lainnya, seperti Pakistan, Singapura, Malaysia, Hongkong, Jepang dan negara-negara di Timur Tengah.
Walaupun masyarakat di kawasan Asia Timur seperti Jepang dan Hongkong banyak tidak menyukai rasa pedas, tetapi peminatnya cukup tinggi karena jumlah imigran dari negara-negara tropis yang membutuhkan cabe dalam masakan mereka juga sangat tinggi.