Negara berkembang ada di semua benua yang ada di dunia. Bahkan di benua Eropa yang terkenal akan tempatnya negara-negara maju juga memiliki beberapa negara berkembang, di antaranya Albania, Belarus, Romania. Lalu apa itu negara berkembang itu? Apa ciri-cirinya hingga bisa disebut negara berkembang? Nah, daripada penasaran, yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Negara Berkembang Adalah…
Negara berkembang merupakan istilah yang digunakan untuk menyebutkan sebuah negara dengan tingkat kesejahteraan material yang cukup rendah. Sebenarnya, hingga saat ini tidak ada definisi yang tetap dan diakui secara internasional mengenai negara berkembang. Sebab setiap negara memiliki variasi pembangunan dan standar hidup yang bermacam-macam. Selain itu, jika ada negara yang terlihat lebih maju tidak serta-merta disebut negara maju. Bisa saja dia dimasukkan kedalam kelompok negeri industri baru.
6 Karakteristiknya yang Wajib Diketahui
Di bawah ini adalah beberapa karakteristik atau ciri ciri negara berkembang yang perlu kamu ketahui.
- Impor Lebih Besar dari Ekspor
Karena memiliki keterbatasan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, negara berkembang lebih suka melakukan impor untuk memenuhi beragam kebutuhan negaranya. Dengan adanya impor yang terlalu tinggi, telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap tingkat kesejahteraan rakyatnya. Keterbatasan teknologi dan keahlian ini yang menyebabkan mereka memiliki standar hidup yang juga rendah.
- Angka Kelahiran Tinggi
Jumlah penduduknya yang sangat tinggi membuat angka kelahiran juga menjadi tinggi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya sosialisasi perihal manajemen keluarga berencana. Tingginya angka kelahiran juga didorong dari angka pernikahan dini, rendahnya tingkat pendidikan, hingga perekonomian yang rendah.
- Masih Berpendidikan Rendah
Umumnya sebagian besar penduduk negara berkembang memiliki tingkat pendidikan rendah yang berbanding lurus dengan tingginya angka kelahiran. Maka tak heran jika negara-negara dengan ekonomi yang biasa saja memiliki penduduk yang mayoritas berpendidikan rendah.
- Rakyatnya Kurang Disiplin
Mayoritas rakyatnya masih belum disiplin di berbagai aspek kehidupan. Maka tak heran jika banyak pelanggaran disiplin yang dilakukan dengan sadar oleh masyarakatnya. Diperlukan peraturan yang tegas oleh aparat pemerintah untuk membuat rakyatnya menjadi lebih disiplin dan taat aturan.
- Kekurangan Modal
Karena pemerintah hingga rakyatnya memiliki modal yang kurang, maka diperlukan bantuan investor untuk membantu mengelola berbagai aspek seperti infrastruktur dan lainnya. Karena itu banyak investor-investor dari negara maju yang melakukan investasi ke negara berkembang.
- Pendapatan Per Kapita Rendah
Hingga saat ini hampir setengah dari negara di dunia masuk dalam kategori pendapatan rendah. Hal ini menyebabkan masyarakatnya belum mampu menciptakan kesejahteraan hidup yang layak. Sehingga banyak rakyatnya yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Apakah Indonesia Masuk dalam Negara Berkembang?
Berdasarkan kutipan dari KompasMoney, Amerika Serikat melalui kantor perwakilan dagangnya di sebuah Organisasi Perdagangan Dunia PBB sudah tak memasukkan lagi Indonesia sebagai negara yang berkembang. Salah satu hal yang cukup memengaruhi hal ini adalah Indonesia memiliki lebih dari 0,5% pangsa pasar dunia. Angka tersebut sudah lebih dari total perdagangan dunia. Selain itu, Indonesia juga sudah masuk dalam daftar anggota G20, yang mana salah syarat untuk menjadi anggota G20 adalah negara-negara yang masuk ke dalam kelompok negara maju. Pertumbuhan ekonomi nasional terus mengalami kenaikan yaitu mencapai 5%. Kontribusi PDB Indonesia di kawasan Asia Tenggara juga cukup tinggi dibandingkan anggota lainnya.
Selain itu, Indonesia memiliki nilai demografi masyarakat muda yang cukup tinggi di urutan empat dunia. Sehingga Indonesia akan lebih mudah dalam membangun dan mengelola negeri menjadi lebih baik lagi karena rakyatnya mayoritas berusia muda. Melalui berita ini, bisa menjadi angin segar bagi Indonesia tentang kemampuannya dalam mengembangkan sistem perekonomian.
Namun, dalam bisnis perdagangan Internasional seperti ekspor, Indonesia kehilangan sejumlah fasilitas yang selama ini bisa dimanfaatkan karena statusnya yang sudah berubah. Adapun fasilitas yang sudah tidak bisa dirasakan adalah batas maksimal dari pembebasan bea masuk. Selama ini bea masuk turun adalah 2%, namun kini berubah menjadi 1% saja.
Indonesia Semakin Aktif Membidik Pasar Ekspor Negara Berkembang
Saat ini, Indonesia semakin aktif membidik pasar di berbagai negara berkembang untuk melakukan kerja sama ekspor. Menurut data dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, beragam produk-produk UMKM Indonesia kian membanjiri pasar terutama negara yang belum maju. Bahkan, jika produk Indonesia semakin merajai pasar dunia, maka tidak menutup kemungkinan Indonesia menjadi negara maju.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk semakin menjangkau pasar ekspor adalah dilakukannya perjanjian komprehensif dengan negara Uni Emirat Arab. Dengan adanya kerja sama ini, maka beragam produk-produk UMKM Indonesia akan lebih mudah untuk masuk ke pasar Timur Tengah. Dari hal ini juga akan semakin membuka kesempatan untuk semakin mudah memasuki pasar di kawasan Afrika. Semoga kabar bagus ini bisa menjadi angin segar bagi Indonesia untuk terus berbenah menjadi lebih hebat ke depannya.
Eksporior, itulah pembahasan lengkap tentang negara berkembang yang saat ini menjadi salah satu pasar yang memiliki potensi ekspor yang cukup tinggi bagi Indonesia. Dengan meningkatkan mutu produk UMKM, semoga ke depannya Indonesia semakin maju dan mampu berjaya baik di darat, laut dan udara.