Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan ekspor perikanan berupa ikan segar dan ikan hidup ke Hongkong. Perkiraan volume ekspor tersebut mencapai 11 ton dengan nilai lebih dari US$176 ribu atau setara Rp2,5 miliar.
Selain ke Hong Kong, produk perikanan ini juga akan dikirim ke beberapa negara lainnya, yakni kawasan Timur Tengah dan Singapura. Untuk Singapura, pengiriman perdana akan berlangsung pada 8 November 2021.
Kabar ini menambah catatan positif bagi ekspor perikanan yang kian membaik. Terlebih saat ini ekspor perikanan Indonesia mengalami peningkatan dua peringkat menjadi posisi delapan sebagai eksportir utama produk perikanan dunia 2020.
Udang, Komoditas Unggulan Ekspor Perikanan
Berdasarkan data dari ITC Trademap, yang dirilis oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), nilai ekspor produk perikanan Indonesia tahun 2020 mencapai US$5,2 miliar atau tumbuh positif 5,7 persen dari 2019.
Ekspor perikanan Indonesia tumbuh pesat dari dengan negara eksportir utama produk perikanan dunia lainnya, yang mengalami penurunan cukup siginifikan. Tiongkok turun 7,8 persen, Norwegia turun 7,5 persen, Vietnam turun 2,1 persen, India turun 15,1 persen, Thailand turun 2,2 persen, dan Ekuador turun 1,5 persen.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti, mengungkapkan bahwa peningkatan peringkat eksportir Indonesia ini merupakan pencapaian luar biasa. Salah satunya, ini merupakan hasil dari kolaborasi yang intensif.
“Ini merupakan kerja keras antara eksportir, pemerintah, dan seluruh stakeholders yang terlibat yang secara bersama-sama saling bahu-membahu untuk bangkit di masa pandemi,” tegasnya.
Salah satu negara tujuan ekspor, Amerika Serikat (AS), membukukan transaksi sebesar US$1,1 miliar atau 44,4 persen dari total nilai ekspor. Tiongkok menyusul dengan transaksi sebesar US$382,9 juta atau 14,8 persen dari total nilai ekspor, dan Jepang sebesar US$278,9 juta atau 10,8 persen. Kemudian negara-negara ASEAN sebesar US$270,1 juta atau 10,4 persen, Uni Eropa sebesar US$132,0 juta atau 5,1 persen, dan Australia sebesar USD55,2 juta atau 2,1 persen.
Geliat Kuat Ekspor Komoditas Laut
Berdasarkan komoditasnya, udang masih menjadi komoditas unggulan. Kemudian, terdapat Tuna-Tongkol-Cakalang (TCT) dan Cumi-Sotong-Gurita (CSG), Rajungan-Kepiting, dan Rumput Laut.
Sementara itu, rajungan dan kepiting berhasil menembus pasar dunia sebanyak 27,61 juta kg pada 2020. Rajungan dan kepiting berkontribusi sebesar 2,19 persen terhadap total volume ekspor hasil perikanan.
KKP melaporkan bahwa volume ekspor komoditas laut mencapai 1,26 miliar kg dengan nilai US$5,2 miliar pada 2020. Volume ekspor udang naik 28,96 persen dari 2019, yang sebanyak 207,70 juta kg. Udang juga memberikan kontribusi terhadap total volume ekspor hasil perikanan, yaitu sebesar 18,95 persen pada tahun lalu.
Kemudian, ekspor Rumput Laut sebanyak 195,57 juta kg pada 2020. Rumput laut memiliki andil sebesar 15,49% terhadap total volume ekspor hasil perikanan. Ekspor CSG pun tercatat sebesar 140,03 juta kg pada tahun lalu. Komoditas ini berkontribusi sebesar 11,09 persen terhadap total volume ekspor hasil perikanan.
Volume ekspor komoditas hasil perikanan lainnya sebesar 464,58 juta kg pada tahun lalu. Angka tersebut meningkat 11,03 persen dari 2019 yang sebanyak 413,32 juta kg. Kontribusi komoditas lainnya mencapai 36,79 persen dari total volume ekspor hasil perikanan.
Kinerja tersebut, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), secara kumulatif pada periode Januari–Juni 2021 mencapai nilai US$2,6 miliar. Nilai tersebut naik 7,3 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020 dengan surplus sebesar US$2,3 miliar atau naik 6,4 persen.
Hingga akhir tahun ini, nilai ekspor komoditas ini ditargetkan mencapai US$6,05 miliar. Sementara itu, Produk Domestik Bruto (PDB) Perikanan pada triwulan kedua 2021 melonjak hingga 9,69 persen. Kontribusi PDB perikanan untuk perekonomian nasional pada triwulan kedua 2021 sebesar Rp118 triliun, naik dari triwulan sebelumnya yang senilai Rp109 triliun. Kenaikan ini menandakan sektor perikanan sedang menggeliat meski pandemi Covid-19 belum berakhir. [*] AS/ExportHub.id