Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia saat ini. Ia tak sekadar menjadi pemanis, tetapi juga sebagai peluang bisnis bagi masyarakat yang menjalankan strategi business-to-business (B2B) ataupun business-to-costumer (B2C). Mari kita kenali serba-serbinya di sini.
Gula Adalah …
Menurut jurnal perpustakaan Binus, gula adalah suatu karbohidrat sederhana karena mudah larut dalam air dan langsung diserap tubuh untuk diubah menjadi energi. Secara umum, bahan pemanis dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Monosakarida
Sesuai dengan namanya yaitu mono yang berarti satu, ia terbentuk dari satu molekul gula. Yang termasuk dalam monosakarida adalah glukosa, fruktosa, galaktosa.
b. Disakarida
Disakarida berarti terbentuk dari dua molekul gula. Yang termasuk disakarida adalah sukrosa (gabungan glukosa dan fruktosa), laktosa (gabungan dari glukosa dan galaktosa) dan maltosa (gabungan dari dua glukosa).
7 Jenis Gula Alami
Jenis pemanis alami yang paling akrab di telinga kita adalah gula pasir. Namun, terdapat beberapa jenis lainnya, yang di antaranya:
1. Gula Pasir
Jenis ini berasal dari cairan sari tebu. Setelah dikristalkan, sari tebu akan berubah menjadi butiran seperti pasir berwarna putih atau putih kecokelatan. Memiliki warna cerah yang biasa digunakan untuk bahan membuat kue. Sementara yang kecokelatan untuk pemanis teh atau minuman lainnya.
2. Gula Merah
Jenis yang satu ini akrab dengan sebutan gula jawa. Terbuat dari air sadapan bunga pohon kelapa atau air nira kelapa. Teksturnya seperti bongkahan dengan bentuk silinder dan berwarna cokelat yang kerap kali digunakan dalam bahan pemanis makanan dan minuman dengan cara diiris tipis.
3. Gula Aren
Secara bentuk, tekstur, warna, dan rasanya mirip dengan jenis pemanis berwarna merah. Pemanis terbuat dari air nira yang disadap pohon aren. Proses pembuatannya pada umumnya lebih alami sehingga zat-zat yang terkandung di dalamnya tetap utuh.
4. Gula Dadu atau Balok
Bahan pemanis jenis ini bentuknya menyerupai dadu atau balok dengan warna putih bersih. Biasanya digunakan sebagai campuran minuman teh atau kopi.
5. Gula Batu
Jenis ini diperoleh dari pengolahan gula pasir. Bentuknya merupakan bongkahan yang menyerupai batu berwarna putih yang tingkat kemanisannya lebih rendah dibanding berjenis pasir hampir 1/3.
6. Gula Halus
Bahan pemanis satu ini mengandung senyawa sukrosa yang mampu memberikan rasa manis dan mudah larut pada makanan. Tak jarang kalau bahan pemanis ini kerap kali digunakan untuk bahan dasar pembuatan kue.
7. Gula Semut
Dinamakan gula semut karena bentuknya yang menyerupai rumah semut yang bersarang di tanah. Bahan pemanis satu ini dibuat dari nira pohon kelapa atau pohon aren.
3 Macam Gula Buatan
Selain jenis yang diproses secara alami, terdapat pula bahan pemanis yang dibuat dari proses kimiawi. Berikut di antaranya:
1. High Fructose Corn Syrup
Tepung jagung adalah bahan baku pembuatan dari high fructose corn syrup. Tepung jagung memiliki tingkat kemanisan yang sangat tinggi yaitu 1,8 kali dibanding yang biasa.
2. Sorbitol, Saditol, dan Maninitol
Jenis ini kerap kali terdapat dalam permen bebas pemanis, obat batuk, serta makanan dan minuman “diet”. Dalam prosesnya, bahan pemanis buatan ini akan menghambat metabolisme alami tubuh karena tidak dapat dicerna secara teratur.
3. Saccharin dan Aspartame
Saccharin dan aspartame biasa digunakan dalam minuman rendah kalori, namun memiliki tingkat kemanisan yang tinggi.
Apa Manfaatnya?
Selain untuk menambah energi, berikut merupakan manfaat si manis ini bagi tubuh:
- Meringankan nyeri saat haid.
- Menghaluskan kulit wajah dan bibir.
- Meningkatkan tekanan darah.
- Mendorong otak berfungsi lebih baik.
- Meredakan stres.
- Mengatasi gangguan tenggorokan serta pencernaan.
Bahaya Konsumsi Berlebih
Mengonsumsinya secara berlebih dapat menimbulkan risiko berbagai penyakit. Sehari-hari, tubuh manusia hanya membutuhkan asupan manis yang cukup cenderung sedikit.
Mengutip dari berbagai sumber, untuk pria pada umumnya membutuhkan 150 kalori per hari atau 37,5 gram (9 sendok teh). Sedangkan wanita memerlukan 100 kalori per hari atau 25 gram (6 sendok teh).
Simak di bawah ini bahaya konsumsi bahan pemanis berlebih:
- Memicu obesitas.
- Meningkatkan risiko penyakit jantung.
- Mempercepat penuaan pada kulit.
- Membuat cepat lelah.
- Memperlaju penuaan sel-sel tubuh.
- Meningkatkan risiko depresi.
- Memicu timbulnya jerawat.
Nah, itulah pemaparan mengenai serba-serbi gula dengan aneka macamnya. Bagi Anda produsen gula yang ingin mendistribusikannya ke pasar-pasar lokal di seluruh Indonesia, segera gabung bersama UPI, bagian dari ekosistem ExportHub.id.
Yuk, #GedeinUsaha Gula Anda Bersama UPI, Distributor Produk Lokal Terbaik untuk Memenangkan Persaingan Pasar Dalam Negeri!
UPI membawa produk ke dalam satu sistem berbasis business-to-business (B2B) marketplace, yaitu Juragans. Selain itu, kami menyediakan layanan pengembangan produk dengan kurasi kualitas, kuantitas, dan kontinuitas mulai dari meneliti mutu produk, menyediakan bahan baku, dan dukungan produksi. Untuk pertanyaan lebih lanjut silakan menghubungi via e-mail di [email protected].