Dalam menaikkan kinerja perdagangan produk dalam negeri ke mancanegara, tentu kebijakan ekspor menjadi faktor penentu. Salah satu hal terkait kebijakan tersebut yang menjadi kepentingan pihak pusat, yakni pemerintah, ialah perjanjian bilateral luar negeri.
Situasi pasar global, kondisi sosial-politik suatu negara, dan kapasitas eksportir dalam membidik peluang di negara tersebut memengaruhi kinerja ekspor.
Di luar faktor-faktor di atas, kebijakan perdagangan luar negeri antara dua negara dapat menjadi gerbang awal bagi terlaksananya pertumbuhan ekspor. Peningkatan level kerja sama perdagangan luar negeri berpengaruh untuk memfasilitasi kedua negara yang terlibat dalam memperoleh keuntungan satu sama lain.
Apa Peran Perjanjian Perdagangan Bilateral dalam Menunjang Kebijakan Ekspor?
Kesepakatan perdagangan luar negeri antara dua negara disebut dengan perjanjian perdagangan bilateral. Kedua negara yang bermufakat dalam suatu kerja sama perdagangan umumnya merundingkan sejumlah hal.
Di antara hal-hal dalam perundingan ialah pengurangan/penghapusan tarif, kuota impor, pembatasan ekspor, dan hambatan lainnya untuk mendorong efektivitas kinerja ekspor. Melalui perjanjian perdagangan bilateral, kebutuhan kedua negara memungkinkan untuk dapat saling terpenuhi.
Selain mengatasi kendala-kendala yang dapat mengganggu berjalannya ekspor, perjanjian perdagangan bilateral hadir dalam rangka memperluas akses pasar antara dua negara. Dengan terbukanya akses pasar bagi kedua negara, pertumbuhan ekonomi nasional mereka dapat meningkat.
Pertumbuhan ekonomi nasional yang pesat menjadikan standar hidup lebih tinggi serta pendapatan riil lebih besar. Dengan kelebihan itu, kemampuan untuk menyalurkan sumber daya ke bidang-bidang substansial seperti kesehatan dan pendidikan dapat lebih mumpuni.
Perjanjian Perdagangan Bilateral Melindungi, Baik Pekerja maupun Produksi
Adanya perjanjian perdagangan bilateral pun dalam rangka membakukan standar ketenagakerjaan dan perlindungan terhadap lingkungan. Sebab, dewasa ini, isu ketenagakerjaan yang layak dan gerakan gaya hidup berkelanjutan kerap bergaung di tingkat global.
Melalui kesepakatan yang terjalin, kedua negara dapat menghindari eksploitasi yang melibatkan pekerja dan sumber daya alam. Caranya adalah dengan memberlakukan regulasi yang mengatur sistem produksi secara ketat, tanpa mengabaikan permintaan pasar.
Berbeda dengan perjanjian perdagangan multilateral, perjanjian perdagangan bilateral lebih efektif dalam hal negosiasi. Dengan hanya terlibatnya dua negara yang menjadi pihak dalam perjanjian tersebut, perundingan dapat lebih terkoordinasi sehingga persetujuan lebih mudah tercapai.
Dengan demikian, perjanjian perdagangan bilateral memulai dan menuai keuntungan ekspor lebih cepat daripada perjanjian multilateral. Pada akhirnya, akan ada lebih banyak pelaku usaha yang mampu melakukan perdagangan internasional.
Bagaimana ExportHub.id Turut Berkontribusi?
ExportHub.id amat memahami betapa petingnya perjanjian perdagangan bilateral. Untuk itu, kami pun berusaha memaksimalkan bagian kami dalam mendukung percepatan ekspor agar dapat terpenuhi.
Melalui penguatan kompetensi SDM berdaya saing global yang memahami seluk-beluk digital, kami mengupayakan agar produk-produk lokal dapat menembus pasar internasional. Hal ini kami wujudkan dengan menghadirkan lembaga pelatihan yang telah diakui pemerintah, GeTI Incubator.
AeXI yang membukakan akses ke pasar global seluas-luasnya dapat mendampingi pelaku usaha/industri kecil dan menengah untuk bersiap melakukan penetrasi. Layanan terkait regulasi dan dukungan jasa logistik yang lebih mudah dijangkau.
Ingin Menaikkan Ekspor Komoditas Dalam Negeri Hingga di Mancanegara? Jadilah Bagian dari Global Gold Supplier untuk Menjangkau Konsumen Mancanegara!
