Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah mencapai 17.504 pulau di dalamnya. Memiliki nama alternatif yang disebut sebagai Nusantara. Dengan jumlah pulau yang banyak itu, fakta tentang kekayaan alam Indonesia tidak bisa lagi disangkal. Dan dari kekayaan alam yang dimiliki inilah banyak terlahir produk Indonesia yang menjadi unggulan di pasar global.
Produk Indonesia yang menjadi unggulan ini tidak lantas begitu saja memiliki banyak peminat dari luar negeri. Dari sekian banyak produk yang tersedia, tidak semua bisa dijual keluar. Meskipun ada produk lokal yang laris manis di tanah air ataupun sangat disukai oleh masyarakat Indonesia. Ada beberapa yang boleh dan juga tidak boleh diekspor. Produk-produk yang boleh diekspor pun akan diseleksi lagi sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Proses seleksi yang diberlakukan kepada produk yang boleh diekspor berguna untuk memastikan kualitasnya. Dengan begitu produk-produk tersebut baru bisa dijual ke pasar global. Dengan kualitas yang sudah terbukti dari proses pemeriksaan itulah yang berhasil membuat konsumen luar negeri memiliki minat yang besar terhadap beberapa produk Indonesia.
Produk Indonesia yang Unggul di Tahun 2021
Dilansir dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, ada 10 jenis produk Indonesia yang menjadi unggulan untuk diekspor ke pasar global. Bagi kalian yang saat ini memiliki minat untuk melakukan kegiatan ekspor ke luar negeri, daftar produk unggulan yang paparkan oleh Kemendag ini mungkin bisa jadi salah satu pilihan dari jenis produk kalian, lho! Apa saja, sih kira-kira?
10 Jenis Produk Indonesia yang Unggul
Produk makanan dan olahan
Dilansir dari beritasatu.com, neraca perdagangan Indonesia menunjukkan surplus sebesar US$2,2 miliar pada periode Januari – April 2020. Sedangkan untuk produk makanan dan olahan asal Indonesia, pada periode tersebut berhasil mencatatkan nilai ekspor sebesar US$ 1,32 miliar yang mana artinya mengalami peningkatan sebesar 7,9 persen dibandingkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Adapun negara tujuan utama ekspor produk makanan dan olahan Indonesia pada periode Januari – April 2020 yaitu Amerika Serikat (AS) sebesar US$ 293,6 juta (22,11 persen), Filipina US$ 161,4 juta (12,15 persen), Malaysia US$ 101,6 juta (7,65 persen), Singapura US$ 74,9 juta (5,64 persen), dan Jepang US$ 71,9 juta (5,41 persen).
Kelapa dan turunannya
Tahukah kalian jika luas area perkebunan untuk kelapa itu lebih luas daripada kebun karet dan kelapa sawit? Ya! Luas area perkebunan kelapa yang ada di Indonesia mencapai sekitar 26 persen dari total area perkebunan karet dan kelapa sawit. Dengan angka tersebut Indonesia mampu memproduksi kelapa sampai 18,3 juta ton per tahun dan membuatnya menjadi negara produsen kelapa terbesar di dunia.
Furniture
Meski pada tahun-tahun sebelumnya industri pengolahan kayu Indonesia mengalami penurunan volume ekspor hingga mengalami kontraksi, tapi pada triwulan pertama tahun 2021 ekspor industri furniture Indonesia mengalami peningkatan sebesar 8,04 persen. Menurut Menteri Perindustrian, ekspor produk furniture (HS 9401 – 9403) di tahun 2020 mengalami peningkatan dengan nilai USD 1,91 miliar atau meningkat 7,6 persen dari tahun 2019, yaitu senilai USD 1,77 miliar.
Minyak kelapa sawit
Hingga saat ini Indonesia masih menjadi negara eksportir minyak sawit terbesar di dunia. Dilansir dari ekbis.sindonews.com, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengungkapkan jika total produksi minyak sawit mencapai sekitar 47 juta ton dengan jumlah ekspor yang mencapai 34 juta ton di pasar global pada tahun 2020 lalu.
Beauty and personal care
Industri kosmetik mengalami pertumbuhan mencapai tujuh persen di tahun 2019. Kenaikan tersebut membuat Kemenperin menargetkan pertumbuhan industri kosmetik di atas Sembilan persen untuk tahun 2020. Dirjen Kemenperin mengatakan jika produk kosmetik halal memiliki peranan penting dalam meningkatkan nilai pasar dalam negeri dan luar negeri.
Industri kosmetik Indonesia memiliki peluang ekspor ke negara di Asia Tenggara yang mana dipicu oleh faktor kesamaan iklim, sosial-budaya, dan juga daya beli. Nilai ekspor produk kosmetik nasional pada tahun 2018 mencapai US$ 556,36 juta dan mengalami kenaikan nilai mencapai US$ 600 juta di tahun 2019 lalu. Dikutip dari Euromonitor, industri kecantikan dan perawatan di Indonesia diperkirakan mencapai US$ 6,03 miliar pada 2019 dan akan terus bertumbuh hingga US$ 8,46 miliar pada 2022.
Kopi
Dilansir dari economy.okezone.com, ekspor dari produk kopi Indonesia khususnya kopi asal Sumatera Utara mengalami peningkatan mencapai USD 40,19 juta atau setara RP 564,6 juta pada Februari 2021. Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Sumut mencatat jika volume ekspor kopi Arabika Sumut melalui Belawan per Februari 2021 adalah 8,820 ton dengan nilai ekspor USD 36,02 juta. Jenis kopi ini memberi andil 92% terhadap ekspor kopi sumut. Sedangkan, ekspor kopi robusta sebesar 466,80 ton dengan nilai ekspor USD 518,151. Ekspor jenis kopi lain-lain sebesar 233,23 ton dengan nilai ekspor USD 3,66 juta. Dari data ini terlihat jika masyarakat luar negeri tertarik dengan rasa kopi khas Indonesia.
Karet dan produk karet
Getah atau lateks dari pohon karet ini merupakan bahan utama yang produknya bisa jadi peluang ekspor di beberapa negara, lho! Nilainya mencapai US$ 7,533 miliar untuk periode Januari – Agustus 2021. Namun, produk-produk dengan karet ini hanya bisa diproduksi untuk dijadikan sebagai kebutuhan industri atau non-distributor. Bahan utamanya sangat bermanfaat untuk digunakan pada alat-alat yang memerlukan kelenturan dan tahan goncangan.
Baca juga: Karet dan Turunannya Jadi Peluang yang Bagus Untuk Pasar Global, Lho!
Kakao
Dilansir dari pertanian.go.id, tingkat konsumsi coklat untuk 10 negara kawasan Eropa pada tahun 2019 mencapai 6,2 Kg per kapita atau per tahun dimana konsumsi tersebut didominasi oleh konsumsi coklat negara Swiss (8,2 Kg per kapita per tahun), Jerman (7,9 Kg per kapita per tahun), serta Inggris dan Irlandia masing-masing konsumsi mencapai 7,4 Kg per kapita per tahun.
Lalu berdasarkan data pada sistem perkarantinaan, IQFAST Barantan, volume ekspor biji kakao di Jembarna mengalami peningkatan karena kualitasnya yang diakui oleh pasar internasional. Adapun volume ekspor biji kakao tersebut mencapai 26 ton di tahun 2020. Dibandingkan dengan jumlah volume ekspor pada tahun sebelumnya yaitu 7,5 ton, jumlah volume tersebut jelas mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kemudian pada februari tahun ini, total ekspornya mencapai 2 ton.
Tekstil dan produk tekstil
Tekstil dan produk tekstil atau bisa disebut juga dengan TPT juga merupakan salah satu produk Indonesia yang tidak kalah unggul dengan produk luar negeri untuk diekspor ke pasar global. Menurut Kemendag, negara tujuan ekspor yang disarankan adalah Amerika (USA), Inggris, Jerman, Panama, Italia, Kanada, Meksiko, Belanda, Spanyol, Perancis, Jepang, Australia, Singapura, Hong Kong, Sri Lanka, Korea Selatan, PCA, Arab Saudi, Ethiopia, Nigeria, Kenya, Tunisia, Sudan.
Udang
Produk asli Indonesia yang unggul untuk diekspor ke pasar global yang terakhir adalah udang. Ya, udang! Menurut Ditjen PDSPKP KKP, komoditas ekspor utama Indonesia untuk kategori perikanan masih dipimpin oleh komoditas udang yang mana nilai ekspornya mencapai USD 1 miliar atau setara dengan 40,1% dari total nilai ekspor pada tahun ini.
Adapun negara tujuan ekspor yang disarankan oleh Kemendag adalah Jepang, Hong Kong, China, Singapura, Malaysia, Australia, Taiwan, Thailand, South Korea, Vietnam, Amerika, Belgia, Inggris, Spanyol, Perancis, Kanada, Belanda, Italia, dan Jerman. Banyak bukan? Dengan jumlah negara tujuan ekspor yang banyak itu Kalian bisa pilih sesuai dengan target pasar dari produk kalian.
Baca juga: Briket adalah Bahan Bakar Pengganti yang Eksis di Pasar Global
Sepuluh produk Indonesia yang unggul untuk diekspor di tahun 2021 ini bisa dijadikan opsi atau daftar pilihan bagi kalian yang masih bingung untuk menentukan produk apa yang akan dijadikan bisnis utama kalian. Jangan lupa untuk dicatat atau jika ingin yang lebih instan, bisa di-bookmark terlebih dahulu. Siapa tahu kalian akan membutuhkannya nanti.