Scroll Top

Sampah Anorganik Tembus Pasar Ekspor Austria

Sampah anorganik adalah jenis sampah yang berasal dari bahan-bahan non-hayati. Limbah anorganik sering menjadi penyebab pencemaran lingkungan karena jenis sampah ini sulit terurai secara alami. Berbeda dengan sampah organik yang bisa membusuk, jenis sampah ini membutuhkan waktu yang panjang untuk proses daur ulang di alam. 

Contoh Sampah Anorganik

Contoh sampah anorganik

Beberapa contoh jenis limbah anorganik di antaranya adalah limbah berbahan logam, plastik, kertas, kaca, keramik, hingga cairan zat kimia. Sebagian besar limbah anorganik bahkan sulit terurai oleh mikroorganisme. Butuh waktu yang lama untuk penguraiannya, seperti sampah plastik, sisa pecahan kaca, potongan besi, tembaga, botol dan kaleng bekas, asap pabrik, atau sisa dari kendaraan bermotor seperti ban bekas, baut, rantai besi tak terpakai, dan lainnya.

Banyuwangi Berhasil Tembus Pasar Ekspor Sampah Anorganik Austria

Banyuwangi Berhasil Tembus Pasar Ekspor Sampah Anorganik Austria

Banyak yang menyalahkan sampah anorganik sebagai biang keladi atas kerusakan alam. Padahal jika kita lihat lebih lebih jauh, jenis sampah ini mampu menghasilkan uang, lo. Contohnya saja di Kecamatan Banyuwangi, Jawa Timur, Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Bio Mandiri Lestari di Desa Tembokrejo berhasil mengolah sampah anorganiknya sendiri. Dikutip dari Detikjatim, TPS3R mampu tembus ekspor sampah anorganik ke perusahaan EcoPlast Kunststoff Recycling yang berbasis di Wildon, Austria. Pengiriman ekspor sampah secara perdana ini bahkan tembus hingga 6 ton pada 21 Maret 2022 lalu. Ekspor sampah yang TPS3R kirim adalah jenis plastik yang keras (PE).

Efek pengelolaan sampah yang baik dari TPS3R ini juga memberi dampak nyata terhadap wilayah Banyuwangi yang terbebas dari banjir. TPS3R patut menjadi panutan bagi TPS di seluruh Indonesia karena mengadopsi sistem sirkular, yaitu sampah dipilah secara langsung oleh mitra yang berasal dari rumah tangga. Kemudian, sampah yang telah dipilah lalu dikelola oleh TPS3R.

Jenis-Jenis Sampah Anorganik

Jenis-Jenis Sampah Anorganik

Limbah anorganik memiliki dua jenis, yakni limbah keras dan limbah lunak. Berikut ini adalah jenis-jenis sampah anorganik beserta penjelasannya. 

Limbah Keras 

Limbah keras anorganik bersifat padat dan keras. Jenis ini tak mudah untuk dihancurkan. Bahkan, untuk menghancurkannya biasanya menggunakan metode tertentu. Metode penghancuran limbah keras ini ada pemanasan atau pembakaran. Contoh limbah keras di antaranya kaca, kaleng, paku berkarat, bekas kaleng, kabel listrik. 

Limbah Lunak

Limbah lunak adalah jenis sampah anorganik yang memiliki tekstur lunak atau lentur. Jenis limbah lunak biasanya mudah dibentuk. Tak heran jika jenis limbah ini lebih sering didaur ulang. Contoh limbah lunak antara lain sampah plastik, styrofoam, sedotan plastik, dan banyak lagi.

Limbah Gas

Limbah gas adalah jenis limbah organik yang berbentuk gas. Jenis yang satu ini biasanya diproduksi oleh pabrik-pabrik yang mengeluarkan gas hasil dari produksi. Limbah gas sangat berbahaya bagi kesehatan maupun pencemaran udara. 

Cara Mengelola Limbah Anorganik

Cara mengolah sampah anorganik

Kita sudah tahu bahwa sampah anorganik sangat sulit untuk mengurai di dalam tanah. Kita tidak bisa membuang limbah jenis ini sembarangan karena dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Pengelolaan sampah sangat berperan penting untuk bisa mengurangi pencemaran lingkungan. Selain itu, tujuan dari pengelolaan limbah anorganik bisa menghasilkan nilai ekonomis yang membantu masyarakat. Berikut ini adalah berbagai cara dalam mengelola sampah anorganik yang bisa kita lakukan. 

Kurangi Penggunaannya 

Kamu bisa mulai memilah limbah organik dan anorganik. Jika kamu sudah mengumpulkan limbah anorganik, perhatikan seberapa banyak limbah anorganik itu. Kamu bisa mengurangi penggunaan produk sekali pakai, menggunakan tas kain bukan kantong plastik, atau mengurangi penggunaan tisu berlebih. 

Memanfaatkan Kembali

Cara selanjutnya adalah dengan memanfaatkan kembali sampah anorganik. Coba lihat apakah sampah itu masih bisa berguna atau tidak. Misalnya, sampah kantong plastik, kamu bisa memakai kantong plastik itu lagi untuk membungkus sesuatu. Jadi, kantong plastik tadi tidak hanya sekali pakai. Kamu bisa memanfaatkan barang-barang yang tak terpakai lagi, seperti ember atau botol bekas yang bisa menjadi pot bunga. 

Bank Sampah

Bank sampah merupakan salah satu solusi untuk mengelola sampah organik. Ada tiga tahap dalam pengelolaan bank sampah, yaitu memilah, menyortir, dan menjual. Bank sampah akan memilah jenis sampah ke dalam beberapa bagian, seperti kertas, plastik, botol, maupun besi. Kemudian, mereka akan memberikan harga yang sesuai untuk masing-masing jenis sampah tersebut. Ini adalah solusi saat kamu punya banyak sampah anorganik dan kamu bisa mendapatkan uang tambahan. 

Eksporior, itu tadi merupakan berbagai cara untuk menyalurkan sampah anorganik. Kita harus mulai dari diri kita sendiri untuk mengelolanya. Semakin banyak limbah yang kita manfaatkan, maka akan semakin lestari lingkungan ini. Jangan sampai bumi tempat kita tinggal jadi rusak akibat banyaknya sampah yang tidak terkelola dengan baik. Kamu juga bisa membuat produk-produk dari limbah anorganik sendiri dan menambah keuntungan. 

Kamu Ingin Coba Ekspor Produk Do it Yourself (DIY) dari Sampah Anorganik? Yuk, Bergabung Segera Bersama AEXI (bagian dari exporthub.id yang dimiliki pt usaha dagang indonesia) Sekarang! 

Gabung dengan AEXI Sekarang!

Leave a comment