Scroll Top

Skintint: Inovasi Baru dalam Make Up 

Skintint dalam beberapa waktu terakhir menjadi salah satu produk riasan yang diminati pecinta make up. Karena dapat menjadi complexion tapi masih tetap ringan dan membuat kulit tampak sehat sehingga hasilnya lebih natural dan skin like. 

Perkembangan Make Up 

skintint

Sebelum mencapai skintint, make up sendiri mengalami banyak sekali perkembangan. Berikut ini perjalanannya yang dilansir dari laman Beautynesia: 

  • Yunani Kuno 

Tren make up pada era ini tampilannya sederhana. Bisa dibilang seperti no make up make up look. Biasanya menonjolkan tampilan kulit yang cerah dan flawless. Makanya banyak yang menggunakan krim wajah yang mengandung timbal. Saat itu, produk tersebut bisa membuat wajah menjadi lebih putih. 

Jangan lupa dengan alis yang tersambung atau unibrow juga disukai banyak perempuan Yunani. Untuk membuat pipi dan bibir menjadi lebih merona, mereka menggunakan buah-buahan.  

  • Mesir Kuno 

Berkebalikan dengan Yunani Kuno, di era Mesir Kuno menyukai tampilan yang lebih bold, seperti smokey eyes. Bahkan ini digemari oleh laki-laki juga. Mereka menggunakan kohl untuk membuat riasan mata yang mencolok. 

Mereka percaya, make up mata tersebut bisa menjauhkan dari roh jahat dan penyakit. Eyeliner yang digunakan terbuat dari mineral galena yang banyak mengandung timbal yang berbahaya untuk tubuh. 

  • Venesia 

Melihat model riasan di Venesia saat itu, semakin menunjukkan bahwa make up juga bisa menjadi media ekspresi, karena banyak orang yang merias wajahnya menjadi glamor dan heboh. Mereka juga suka menggunakan hiasan atau face patch yang berbentuk bulan sabit, bintang, bahkan burung. Hal itu juga bisa membantu menyembunyikan masalah kulit. Tapi yang disayangkan, complexion yang digunakan adalah Venetian Ceruse yang mengandung timbal berbahaya. 

  • 1920 

Di tahun 20-an, industri hiburan mulai berkembang. Terutama film. Saat itu bentuknya masih film bisu yang visualnya hitam putih tanpa suara. Karena tidak ada suara yang dihasilkan, para aktris dan aktor harus menunjukkan ekspresi yang jelas agar cerita bisa tersampaikan dengan baik. Salah satu aktrisnya yang ikonik adalah Clara Bow yang menggunakan riasan dengan alis tipis dan riasan mata gelap serta terlihat dramatis. 

  • 1940 

Selanjutnya, di masa ini yang merupakan era perang, dunia kosmetik memiliki tren warna lipstik yang merah terang. Bahkan disarankan oleh Amerika Serikat dan Inggris yang melambangkan semangat, untuk mendukung negaranya agar tidak kalah di medang perang. 

skintint

  • 1950 

Sedangkan di era ini yang dikenal dengan masa glamor, menurut laman Glamourdase, foundation yang bisa memberikan efek topeng sedang tren. Menggunakan complexion tebal juga ditambah dengan bedak yang tidak kalah tebal. Alis masih disukai dengan bentuk tipisnya dengan pemerah pipi yang lebih mencolok. Jangan lupa juga dengan lipstik yang berwarna merah muda. 

  • 1960 

Riasan di era ini terlihat lebih dramatis. Mengutip dari laman Cantika, hal itu dipengaruhi keadaan pasca perang. Riasannya dikenal dengan menonjolkan area mata dengan garis-garis tebal yang berwarna, bulu mata palsu atau maskara tebal, bahkan bulu mata bagian bawah juga digambar. Eyeshadow yang banyak digunakan adalah biru muda atau mint. Untuk bagian complexion, mereka menggunakan riasan yang tidak terlalu tebal dengan perona segar berwarna coral. Di bagian bibir populer dengan warna nude. 

  • 1970 

Pada era disko ini, dari rambut sampai ke ujung kaki semuanya terlihat heboh. Banyak yang melakukan eksperimen dengan warna. Eyeshadow yang warna warni, blush on yang tipis, dan warna bibir nude merupakan salah satu yang populer. Jangan lupa dengan banyak shimmer dan bulu mata yang tebal. Skintint  sepertinya juga cocok dengan make up ini karena banyak fokus pada riasan mata yang warna warni dan berkelip. 

skintint

  • 1980 

Mengutip dari laman Cosmopolitan, riasan juga masih banyak yang menggunakan make up mata yang mencolok, tapi warna bibir yang tidak kalah mencolok dengan warna fuschia. Jangan lupa gunakan cut crease di area tersebut. Tidak lupa juga dengan aksen glitter.  

  • 1990 

Pada era ini, menurut laman Harper’s Bazaar, jenis complexion yang diminati adalah matte atau powdery. Dengan kontur pipi yang tegas dengan bibir yang glossy. Tidak lupa juga dengan warna riasan mata yang dominan biru dan lipstik cokelat. 

  • 2000 

Di era 2000an, riasan pada kulit sempat berubah-ubah. Sempat sangat matte dan pindah ke dewy. Seperti tren make up yang sangat powdery di instagram dan berubah menjadi sangat glowy, apalagi pengaruh dari riasan Korea yang menonjolkan kelembaban kulit. Hingga akhirnya kini berganti menjadi skintint yang berada di tengah-tengah, menampilkan tampilan kulit yang tampak sehat tanpa membuatnya terlalu berkilau. 

Skintint dalam Keseharian 

skintint

Skintint dapat dibilang menjadi salah satu alas riasan yang cocok untuk sehari-hari. Karena dapat memberikan efek kilau kulit sehat tapi tidak berlebihan, dan tidak membuatnya terlalu powdery yang terlihat full coverage yang menor. 

Kandungan SPF yang ada di dalamnya juga bisa melindungi kulit dari sinar matahari. Sehingga beberapa orang banyak yang tidak menggunakan sunscreen atau sunblock lagi karena sudah termasuk di produk ini. Tapi lebih baik untuk tetap menggunakannya ya, demi menghindari risiko kanker kulit. 

Kamu bisa mendapatkan produk itu dengan membeli online di banyak social commerce. TikTok Live misalnya. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa metode ini bisa mempertemukan penjual dan pembeli dengan lebih mudah. Bahkan bisa meningkatkan penjualan dengan lebih banyak. 

Kamu juga bisa menjadi salah satu orang yang mendapatkan keuntungan dengan memakai metode tersebut, loh. Bahkan tidak harus paham dengan caranya karena bisa menyerahkannya pada agensi yang jauh berpengalaman. Seperti Bencuan. 

Agensi ini yang masih dalam naungan ExportHub.id sudah banyak melakukan penjualan via live streaming. Terbukti dengan banyak brand yang sudha kerja sama dengan Bencuan. 

Kamu tertarik untuk bekerja sama? Klik langsung gambar di bawah! 

skintint

Leave a comment