Indonesia menjadi salah satu sentra ekspor kopi dengan beragam jenis. Saat ini, Indonesia terkenal sebagai negara produsen kopi terbesar keempat di dunia. Di Indonesia, kopi sudah menjadi gaya hidup. Geliat kopi di Indonesia secara tren terus mengalami peningkatan.
Minum kopi kini memang menjadi sebuah tren di masyarakat Indonesia. Kafe, kedai, ataupun sekadar warung kopi kian bermunculan. Peningkatan kelas menengah yang cukup pesat di Indonesia turut memberikan andil pada kemunculan kafe-kafe penjual kopi ini.
Di Jakarta saja, ada banyak sekali kafe yang menawarkan kopi spesialti atau specialty coffee. Kopi spesialti ini merujuk pada keunikan rasa yang muncul dari iklim dan wilayah tertentu. Maka sekarang kita familier dengan kopi Kintamani, kopi Manggarai, kopi Wamena, kopi Mandailing, hingga kopi Toraja.
Itu tren di Indonesia. Lantas, bagaimana dengan kiprah kopi Indonesia di dunia?
Kiprah Kopi Indonesia di Dunia
Mengutip dari Katadata, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada 2020 nilai ekspor kopi Indonesia mencapai US$809,2 juta. Nilai tersebut turun 7,8 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai US$872 juta.
Amerika Serikat merupakan negara tujuan utama ekspor kopi Indonesia. Nilainya mencapai US$ 202 juta atau 25 persen dari total ekspor kopi 2020. Negara tujuan peringkat kedua ialah Jepang. Ekspor kopi Indonesia ke Jepang mencapai US$56 juta. Malaysia menyusul dengan nilai sebesar US$55,4 juta.
Kemudian, negara tujuan selanjutnya adalah Mesir, dengan nilai sebesar US$55,02 juta. Jerman menyusul dengan nilai ebesar US$49,5 juta. Italia di peringkat keenam dengan nilai sebesar US$44 juta. Posisi selanjutnya ialah Inggris dengan nilai ekspor sebesar US$39 juta.
Namun, Ketua Umum Dewan Kopi Indonesia (Dekopi), Anton Apriyantono, pernah mengatakan, ekspor kopi sempat mengalami penurunan selama empat tahun (2015-2019).
Anton menjelaskan, data BPS menunjukkan kurun waktu 2015-2019, volume ekspor kopi menurun dari 499,6 ribu ton menjadi 359,05 ribu ton. Alhasil dari sisi nilai ikut menurun dari US$1,18 juta menjadi US$883 ribu.
Namun, data juga menyebutkan bahwa ekspor kopi Indonesia meningkat ke Mesir sebanyak 21 persen dari sebelum pandemi. Terdapat kenaikan kuantitas sebesar 29,53 persen atau senilai 7.274 ton pada Februari 2020 dari Februari 2019 yang sebesar 5.615 ton.
Potensi Besar Ekspor Kopi
Akan tetapi, setidaknya ada tiga hal yang menjadikan kopi memiliki potensi yang begitu besar untuk ekspor, yakni:
Produksi Berlimpah
Sebagaimana paparan di atas, Indonesia merupakan negara terbesar keempat yang memproduksi biji kopi setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Hal ini membuat produk kopi kita memiliki keunggulan dalam volume produksi dari negara lainnya. Apalagi Indonesia memiliki kopi luwak yang menjadi ikon kopi termahal di dunia.
Ruang Ekspor Lebih Besar Daripada Konsumsi dalam Negeri
Meskipun Indonesia memiliki 270 juta penduduk yang juga merupakan konsumen kopi. Ada sekitar 60-70 persen produksi biji kopi Indonesia diekspor ke pasar global. Artinya masih besar ruang kapasitas untuk melakukan ekspor kopi walaupun konsumsi dalam negeri tinggi.
Kopi Indonesia Unik dan Populer
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki jenis asal kopi terbanyak, atau bisa disebut dengan single-origin. Terdapat beragam jenis asal kopi Indonesia dari berbagai daerah di Sumatra, Jawa, Bali, Flores, sampai Papua.
Sudah terbukti masing-masing jenis kopi tersebut memiliki cita rasa yang khas dan unik. Bahkan, banyak jenis asal kopi Indonesia ini yang sudah populer di pasar dunia seperti Mandailing dan Toraja.
Mari bergabung bersama orkestrasi ExportHub.id, milik PT Usaha Dagang Indonesia, untuk catatkan kopi Indonesia gemilang di pasar global. [*] AS/ExportHub.id