Indonesia merupakan produsen lada terbesar kedua di dunia. Melansir dari Idxchannel, pencapaian ekspor lada mencapai 78.000 ton per tahun untuk pasar domestik dan global. Menurut proyeksi, lada akan menjadi salah satu komoditas ekspor dengan volume ekspor yang signifikan.
Namun saat ini, petani lada di Indonesia sering menghadapi tantangan terkait cuaca, ketersediaan air, serta meningkatnya hama dan penyakit tanaman. Karenanya, Kementerian Pertanian RI akan merehabilitasi tanaman lada seluas 470 hektare di kawasan sentra produksi. Dengan adanya rehabilitasi tersebut, maka target produksi tanaman ini sebesar 113,47 ribu ton pada 2021.
Sebagaimana kita ketahui, Indonesia berada di urutan pertama sebagai negara dengan luas lahan lada terbesar dengan kontribusi 32,85 persen terhadap total luas lahan lada dunia. Kemudian, India menyusul dengan kontribusi luas sebesar 23,93 persen, Vietnam 15,18 persen, Sri Lanka 7,61 persen, dan Brazil 4,82 persen.
Direktur Tanaman Semusim dan Rempah, Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan, Hendratmo Bagus Hudoro, menyebutkan luas tanaman lada di Indonesia pada 2021 mencapai 193.338 ha dengan produksi sebesar 89.153 ton. Oleh karena itu, dengan adanya proses rehabilitasi ini produksi tanaman lada bisa mencapai target nasional.
“Sebenarnya dalam 10 tahun terakhir produksinya naik terus. Tapi kita akan tingkatkan terus,” ujar Hendratmo.
Di atas kertas, volume untuk ekspor lada terbilang fluktuatif selama 10 tahun terakhir. Menurut catatannya, ekspor komoditas ini pada 2010 mencapai 62.599 ton, sedangkan pada 2011 ekspor komoditas ini anjlok 36.487 ton. Namun tahun pada tahun berikutnya hingga 2019, ekspor lada terus melonjak hingga mencapai 51.711 ton.
Negara Tujuan Ekspor Lada Indonesia
Buku Outlook Lada oleh Kementan tahun 2020 mengungkapkan data ekspor lada dari Indonesia. Pada 2019, sebesar 21.452 ton lada Indonesia dalam bentuk segar dan olahan dikirim ke Vietnam, negara destinasi utama.
Adapun negara tujuan ekspor komoditas ini yakni ke Vietnam, Singapura, Amerika Serikat, Belanda, Jepang, Jerman, Taiwan, Malaysia, Perancis, dan India.
Meskipun begitu, Kementerian Perdagangan RI pernah memberikan catatan bagi Indonesia untuk menyasar pasar ekspor nontradisional dalam mengekspor lada, seperti Bangladesh, Tunisia, Paskitan, Uni Emirat Arab, Maroko, dan Selandia Baru.
Upaya lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ekspor lada adalah melalui penghiliran komoditas tersebut. “Pentingnya penguatan kelembagaan atau inovasi-inovasi diversifikasi produk berbasis lada yang dapat diproduksi di Indonesia,” terang Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kemendag, Arlinda.
Ingin membawa lada Indonesia berjaya di dunia? Mari bergabung bersama ExportHub.id (milik PT Usaha Dagang Indonesia) sekarang juga! [*] AS/ExportHub.id