Copywriting adalah senjata utama dalam bisnis. Maka diperlukan tulisan yang berkesan agar mampu mendapatkan perhatian dari audiens dengan tetap mengutamakan pesan yang ingin disampaikan. Tulisan persuasif yang tersaji diolah oleh mereka yang khusus bekerja dalam penulisan pemasaran yang disebut dengan copywriter.
Sebetulnya, apa itu copywriting? Mengutip dari American Writers & Artist Institute (AWAI), copywriting adalah sebuah proses menulis materi pemasaran dan promosi yang bersifat persuasif untuk memotivasi orang agar mengambil beberapa tindakan seperti melakukan pembelian, mengeklik tautan, menyumbang untuk suatu tujuan, atau menjadwalkan konsultasi.
Tugas copywriting adalah menjadi penghubung antara penjual dengan calon pembeli melalui media tulisan, audio, gambar/foto, video, atau jenis konten lainnya.
Jenis Copywriting
Secara umum, ada delapan jenis copywriting yang digunakan oleh para pengiklan dalam mempromosikan sebuah kampanye, yaitu:
1. Direct Response Copywriting
Berbentuk tulisan yang mengarahkan orang untuk mengeklik tombol dalam sebuah halaman di sebuah website.
2. Marketing Copywriting
Konten yang menyampaikan informasi penjualan untuk meyakinkan konsumen berupa penjelasan fungsi dan manfaat dari sebuah produk.
3. Brand Copywriting
Penulisan ini lebih intens dalam menyampaikan wajah dan identitas dari sebuah brand.
4. SEO Copywriting
Fokus untuk tampil dalam mesin pencarian di internet yang ditujukan kepada pengguna ketika membutuhkan sebuah informasi sebelum membeli produk.
5. Technical Copywriting
Secara teknis , penulisan ini fokus dalam memberikan informasi mendalam perhal cara kerja suatu produk ataupun layanan.
6. Social Media Copywriting
Ditampilkan dalam bentuk visual dan caption pendukung yang ditayangkan di seluruh media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, dan lain sebagainya.
7. Public Relation Copywriting
Seorang copywriter perlu melibatkan semua pemangku kebijakan yang terlibat di sebuah perusahaan untuk melancarkan sebuah kampanye.
8. E-mail Marketing
Hasil kampanye akan disebarkan melalui e-mail pelanggan yang telah mendaftarkan diri untuk gabung dalam sebuah ekosistem perusahaan.
Contoh Copywriting
Ada strategi yang bisa Anda terapkan di dunia copywriting yakni urutan AIDA (Attention, Interest, Desire, dan Action). Berikut uraiannya:
1. Attention (Perhatian)
Ini bertujuan untuk menarik perhatian dari pembaca yang menjadi calon konsumen kita.
Contoh: “Produk Anda ingin tembus pasar internasional?”
2. Interest (Ketertarikan)
Buatlah calon konsumen yang datang menjadi tertarik untuk membawa produk unggulan hasil produksi mereka sehingga ingin melanjutkan membaca tulisan Anda sampai tuntas.
Contoh: “Satu bulan bisa langsung ekspor!”
3. Desire (Keinginan)
Desire lebih memainkan emosi dan logika konsumen. Biasanya dilakukan dengan menyebut banyak manfaat yang didapatkan.
Contoh: “Produk Anda akan ekspor dalam satu bulan hanya dengan duduk manis.”
4. Action (Tindakan)
Tindakan yang dilakukan biasanya melakukan pembelian, mendaftar, pembuatan akun, download, submit e-mail dan lain sebagainya dengan memberikan call to Action (CTA) pada bagian akhir berupa berupa tulisan, tombol, nomor telpon, alamat e-mail, dan harga.
Cara Membuat Copywriting yang Menjual
1. Definisikan Audiens
Ketahui target audiens yang ingin dituju. Pahami target pasar, rentang usia, serta minat dan kebiasaan audiens. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan gambaran mengenai gaya bahasa yang harus digunakan dalam tulisan.
2. Tentukan Objek
Tentukan melalui beberapa sektor yang Anda targetkan melalui sebuah pertanyaan, seperti apakah Anda ingin pembaca membeli produk? Menelusuri website? Melakukan pendaftaran atau berlangganan? Atau bahkan untuk mendatangi lokasi usaha Anda? Dengan begitu, copywriting akan lebih terarah dan terkur supaya bisa mencapai hasil maksimal.
3. Munculkan Urgensi
Buatlah audiens merasa kalau produk yang Anda tawarkan itu penting dan berikan jangka waktu yang singkat. Misalnya: “Penawaran hanya berlaku untuk 10 pembeli pertama. Stok terbatas!”
4. Tampilkan Testimoni
Dengan menampilkan testimoni dari konsumen tentunya aka dapat meyakinkan calon konsumen yang baru.
5. Buat Sederhana
Jangkauan Anda akan semakin luas jika penulisan dibuat dengan sederhana. Dengan begitu, audiens yang paham dengan produk Anda dan berpotensi membeli produk Anda. Tonjolkan keunikan dan keunggulan produk Anda.
6. Gunakan Kalimat Aktif
Kalimat aktif akan membuat efektif. Kalimat aktif menghasilkan rangkaian pesan Anda kepada konsumen lebih ringkas dan lugas.
7. Hadirkan Solusi
Anda bisa menyisipkan kalimat yang solutif bagi mereka, misalnya: “Kelas YouTuber: Kiat Sukses Menjadi YouTuber Populer Hanya dengan Sekali Gabung!”
8. Sisipkan Humor
Dengan menyisipkan humor, copywriting Anda akan diingat dengan jelas dan meraih banyak perhatian dari audiens yang memungkinkan konsumen akan segera menelusuri produk Anda saat membutuhkannya.
9. Dukung dengan Data
Tambahan data bisa membuat audiens merasa bahwa produk yang Anda promosikan cocok dan dibutuhkan. Data yang menguatkan urgensi ini meningkatkan kemungkinan audiens membeli produk Anda dengan cepat.
Eksporior, semakin menarik sebuah copywriting, maka semakin besar ketertarikan konsumen terhadap produk yang Anda tawarkan. Apakah Anda tertarik untuk mencobanya? Atau bingung mendapatkan ide dan menyusunnya?