Scroll Top

7 Jenis Rempah-Rempah Khas Indonesia yang Banyak Diekspor!

Bagian tumbuhan dengan aroma yang khas dan memiliki rasa yang kuat disebut sebagai rempah-rempah. Biasanya sering digunakan sebagai bumbu dalam jumlah yang kecil pada makanan untuk membuatnya lebih tahan lama atau sebagai perisa tambahan. Pada zaman prakolonial, rempah-rempah merupakan salah satu barang dagangan yang paling berharga karena memiliki banyak manfaat selain untuk digunakan sebagai bumbu dapur, seperti digunakan untuk pengobatan tradisional. Itulah alasan mengapa bangsa eropa berhasrat memonopoli perdagangan rempah-rempah di dunia khususnya Indonesia.

Apa Fungsi dari Rempah-Rempah?

Rempah-rempah memang dikenal memiliki berbagai macam keuntungan mulai dari kegunaan atau fungsinya sampai manfaatnya untuk tubuh. Adapun fungsi utama dari tumbuhan yang bisa memberikan aroma khas ini adalah sebagai perasa makanan. Selain itu rempah-rempah juga bisa digunakan sebagai bahan baku untuk membuat parfum, kosmetik, hingga dupa. Bahkan pada awal ditemukan, rempah-rempah menjadi salah satu hal yang penting dalam dunia pengobatan medis. Seringkali dikaitkan atau disimbolkan sebagai lambang dari kekayaan dan kelas sosial berkat sifatnya yang mahal, langka, dan eksotik. Lalu apa saja, ya kegunaannya?

1. Untuk mengawetkan makanan

Pada awal tahun 1500, saat dimana belum adanya mesin pendingin, rempah-rempah digunakan untuk mengawetkan makanan dan juga menghilang bau serta menyembunyikan rasa dari daging yang mulai membusuk. Seperti menggunakan bawang putih untuk menghambat pembusukan, atau penggunaan jahe, bawang putih, kunyit dan cengkeh yang bisa digunakan untuk mengawetkan daging dan ikan. Meskipun tingkat keefektifannya masih kalah jika dibandingkan dengan teknik pengasinan, pengasaman, pengasapan, dan pengeringan. Namun hal ini masih bisa diakali dengan mengkombinasikan dengan jenis lainnya.

2. Menghambat pertumbuhan bakteri

Alasan mengapa makanan akan jauh lebih awet dengan penggunaan rempah-rempah adalah karena zat antimikroba alami yang terkandung di dalamnya mampu untuk menghambat pertumbuhan bakteri seperti Escherichia Coli, Salmonella, Aeromonas hydrophila, bakteri penyebab kebusukan pada makanan seperti Bacillus subtilis dan Pseudomonas fluorescens, bakteri penyebab penyakit seperti staphylococcus aureus dan Vibrio parahaemolyticus, hingga jamur saprofit penyebab penyakit pada tanaman yaitu Aspergillus flavu.

3. Dijadikan sebagai bahan pewarna makanan alami

Fungsi lain yang bisa didapatkan selain mampu memberikan aroma, rasa, dan tekstur yang khas pada makanan adalah rempah-rempah bisa juga digunakan sebagai pewarna alami yang tidak ada efek samping bagi siapa saja yang mengkonsumsinya. Beberapa jenis rempah yang memiliki fungsi sebagai pewarna alami yaitu kunyit, bunga saffron, kesumba keling, dan paprika.

4. Antioksidan

Agar tubuh bisa melawan radikal bebas dan kanker, tubuh membutuhkan senyawa yang bisa bertindak sebagai antioksidan seperti kandungan rosmanol, polifenol, eugenol, dan lain sebagainya. Kandungan-kandungan itulah yang bisa membantu tubuh untuk memperlambat proses oksidasi dan melindungi sel dari paparan radiasi bebas.

7 Jenis Rempah-Rempah Khas Indonesia yang Banyak Diekspor

Salah satu alasan mengapa Belanda dulu menjajah Indonesia adalah karena rempah-rempahnya yang tersebar luas hampir di seluruh daerah Indonesia. Sejak saat itulah rempah Indonesia menjadi populer dan menarik perhatian dunia hingga sekarang. Hal itu dibuktikan dengan tingginya jumlah ekspor rempah khas Indonesia ke pasar global. Dilansir dari katadata.com, nilai ekspor rempah-rempah khas Indonesia mencapai nilai US$218,69 juta atau meningkat 19,28% pada bulan Januari – April 2020 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Bahkan pada tahun 2016, Food and Agriculture Organization (FAO) mencatat jika Indonesia pernah menempati peringkat ke-4 sebagai negara penghasil rempah di dunia.

Kira-kira rempah khas Indonesia apa saja, ya yang banyak diekspor? Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut!

1. Kapulaga

7 Jenis Rempah-Rempah Khas Indonesia yang Banyak Diekspor!
Sumber: Steemit.com

Kebanyakan masyarakat di luar negeri mengenal kapulaga dengan sebutan Cardamon. Rempah yang memiliki nama latin dengan sebutan Amomum Compactum ini sering digunakan sebagai bahan penyedap dalam pembuatan kue. Selain itu kapulaga juga bisa digunakan untuk mengobati batuk dan pilek. Rempah berbentuk bulat kecil ini merupakan salah satu yang banyak diekspor ke pasar global. Menurut data dari Badan Karantina Pertanian, ekspor kapulaga yang berasal dari Sumatera Utara meningkat hingga 54,2% pada kuartal I 2020, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Adapun negara utama pengimpor berasal dari Vietnam, Thailand, dan Tiongkok.

2. Andaliman

Andaliman
Sumber: Shutterstock/Ariyani Tedjo

Andaliman memiliki nama latin dengan sebutan Zanthoxylum acanthopodium. Rempah khas Indonesia ini memiliki cita rasa yang cukup pedas seperti merica dan memiliki aroma yang hampir mirip dengan jeruk. Masyarakat Batak sering kali menggunakan rempah ini sebagai campuran masakan khas Batak. Itulah mengapa Andaliman sering juga disebut sebagai merica batak. Mungkin bagi sebagai warga negara Indonesia sendiri masih asing dengan Andaliman, tapi faktanya adalah rempah-rempah khas Indonesia ini termasuk ke dalam salah satu bumbu rempah khas Sumatera Utara yang berhasil diekspor ke Jerman. Kementerian Pertanian pun mencatat jumlah sebanyak 274 kg Andaliman yang diekspor, dengan nilai Rp 431 juta.

3. Lada

Lada merupakan tanaman rempah yang satu ini banyak tersebar di Kalimantan Barat, Bengkulu, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, Bangka Belitung, Lampung, hingga sulawesi selatan. Dengan jumlah penyebaran tersebut, lada menjadi komoditas rempah utama Indonesia. Jenis lada yang terkenal di Indonesia adalah lada putih atau yang biasa disebut dengan merica. Meskipun lada banyak tersebar di banyak daerah Indonesia, namun daerah penghasil utamanya adalah Lampung dan Bangka Belitung. Lada bisa digunakan sebagai bahan bumbu masakan dan juga memiliki manfaat untuk menghangatkan badan serta mengobati influenza. Menurut data dari Kementerian Perdagangan, lada menguasai total 18,7% dari keseluruhan total ekspor rempah Indonesia pada caturwulan pertama di tahun 2020 dengan nilai mencapai US$40,88 juta.

4. Kayu Manis

Cengkeh
Sumber: Freepik/@ArthurHidden

Kayu manis yang sering disebut sebagai Cinnamon ini memiliki ciri khas pada aromanya. Rempah-rempah khas Indonesia ini banyak dihasilkan di Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Merangin, Jambi. Selain bisa membuat masakan menjadi lebih lezat, kayu Manis memiliki manfaat sebagai pengontrol kadar gula darah. Indonesia berhasil memasok hingga 45% untuk memenuhi kebutuhan kayu manis di dunia. Adapun negara yang menjadi tujuan ekspor kayu manis Indonesia adalah Jerman, Amerika Serikat, Singapura, hingga Belanda.

5. Pala

Pada umumnya, buah pala banyak dijadikan sebagai manisan, dan bijinya digunakan untuk penyedap masakan. Rempah yang memiliki nama latin Myristica Fragrans ini manfaat untuk menghangatkan tubuh dan menjaga metabolisme tubuh. Pada Januari – April 2020 Indonesia berhasil melakukan ekspor pala utuh senilai 26,47 juta dollar AS, dan bubuk pala senilai 7,04 juta dollar AS. Pala yang merupakan tanaman rempah khas Banda dan Maluku juga menjadi salah satu bahan baku penghasil minyak atsiri yang termasuk ke dalam komoditas ekspor Indonesia.

6. Cengkeh

Cengkeh
Sumber: Freepik/@azerbaijan_stockers

Cengkeh memiliki nama latin Syzygium aromaticum. Tanaman rempah ini berasal dari daerah Maluku. Ciri khasnya berada pada aromanya. Cengkeh merupakan rempah khas Indonesia yang paling banyak diburu oleh bangsa Eropa dulu. Tanaman rempah ini bisa dijadikan sebagai disinfektan alami, analgesik, anestetik untuk gigi yang berlubang, dan juga bisa dijadikan sebagai bumbu masakan. Cengkeh juga memiliki khasiat yang bisa membantu tubuh untuk menghentikan diare, meredakan sakit perut, dan menekan rasa mual. Adapun daerah penghasil cengkeh di Indonesia, yaitu Jawa Timur, Maluku, Pulau Sulawesi, Kalimantan Timur, hingga Nusa Tenggara Timur. Pada Januari – April 2020 Indonesia berhasil mengekspor Cengkeh senilai US$37,26 juta.

7. Vanili

Vanili biasanya bisa ditemui dalam dua bentuk di pasaran. Ada yang sudah dalam bentuk ekstrak yang diolah secara sintetis dan ada juga yang masih benar-benar alami. Vanili dikenal karena memiliki aroma yang manis. Ekstrak vanili biasanya digunakan sebagai campuran bahan makanan dan juga minuman. Dalam bidang kesehatan, tanaman rempah ini memiliki sifat sebagai antibakteri, mengandung antioksidan dan juga antidepresan melalui aromanya. Indonesia menjadi negara pengekspor sekaligus penghasil vanili terbaik dan terbesar di dunia, setelah Madagaskar dan Perancis di tahun 2019 lalu.

Itulah ketujuh rempah asal Indonesia yang banyak diekspor ke luar negeri. Ada banyak pelaku usaha lokal yang memproduksi rempah-rempah khas Indonesia. Dengan beragam jenis rempah yang ada di Indonesia, tidak menutup kemungkinan jika rempah-rempah khas Indonesia lainnya juga bisa berjaya tidak hanya di pasar dalam negeri saja. Bagi kalian yang telah atau sedang memproduksi rempah-rempah, UPI bisa mengantarkan produk tidak hanya di pasar lokal, tetapi juga sampai ke pasar internasional.

Akselerasi produk Anda bersama UPI, Jadikan Salah Satu Komoditas Andal di Dalam Negeri! 

Cara Menjadi Supplier Sukses dan Tembus ke Pasar Global 2022

Leave a comment